Bab 17

10.8K 484 2
                                    

"DASAR YA LO GATAU DIRI!! PERGI TANPA PAMIT, DATANG TANPA PERMISI!! SITU SETAN, HAH?" Teriak Karen emosi.

Jerry Reody Scatneer, laki-laki tampan menjabat sebagai CEO Scat Company sekaligus sahabat Lula dan Karen tengah meringis kesakitan. Jerry dipukuli oleh dua ibu-ibu hamil sekaligus dan itu cukup menyeramkan. Nesa dan Kaisan serta Ezra hanya bisa menonton aksi mereka, kalaupun di lerai kedua ibu hamil itu akan mengancam yang tidak-tidak. Bagaimana tidak takut melihat mereka membuat ancaman seperti itu. Tetapi mereka bertiga juga merasa kasihan dengan Jerry yang tampak meringis kesakitan.

Kaisan dan Ezra, mereka seorang lelaki yang harus bisa menenangkan wanita. Sebab itu, mereka berdua tak peduli lagi akan ancaman Lula dan Karen.

"Yang! Udah berhenti!" Ucap Kaisan pada Karen.

"Kak! Udah cukup!" Kali ini Ezra kepada Lula.

Meski mereka berdua mencoba melerai, tetap saja kedua wanita itu tak mendengarkannya dan terus memukuli Jerry sampai laki-laki itu kelelahan dengan kekuatan super kuat dua ibu hamil. Kaisan dan Ezra tampak frustasi melihatnya. Harus dengan cara apa mereka menghentikan aksi kedua wanita itu?

"Karen! Sudah berhenti! KUBILANG BERHENTI!!" Akhirnya Kaisan berteriak juga karena kesabaran sudah cukup.

Karen yang mendengar teriakan suaminya, berhenti memukuli Jerry diikuti Lula yang tampak terengah. Karen menatap suaminya dengan emosi. Berbeda dengan Kaisan yang tampak melembut.

"Sudah, yang!" Lirih Kaisan yang masih sempat didengar oleh Karen.

Kaisan pun menarik Karen untuk duduk begitu juga Lula beserta Jerry. Mereka bertiga tampak kacau. Apalagi Jerry dengan lebam dipipinya. Nesa yang berada didekat Jerry mengambil kotak obat untuk mengobati lebam itu.

Lula merasa bersalah, seharusnya ia tak melakukan itu pada Jerry. Seharusnya ia menyambut Jerry, bukan malah memukulinya meski pergi tanpa pamit, Jerry pasti punya alasannya.

"Jerry..." lirih Lula. "Maafkan aku," sambungnya.

Jerry menoleh, seulas senyum laki-laki itu pancarkan. Setelah selesai diobati, Jerry mengambil tempat duduk disebelah Lula. Kaisan sepertinya sudah merasa lega ketika sang istri sudah kembali dan mulai ikut menimbrung.

"Tidak apa-apa. Sudah lupakan," Ucap Jerry.

"Lo sih Jer jahat banget sama kita, jadinya kena timpuk deh. Tapi, maaf ya Jer sama kelakuan gue tadi."

Jerry tersenyum lalu mengangguk. "Tidak masalah,"

Lalu mereka pun sibuk dengan obrolan ringan hingga waktunya makan malam. Mereka banyak membicarakan hal penting, mulai dari cerita Jerry yang pergi tanpa pamit, Karen yang sudah hamil dua bulan dan lupa untuk menyampaikan pada dua sahabatnya, hingga Lula yang akan melaksanakan acara tujuh bulanan yang wajib mereka datangi. Sebelum itu, Lula sempat marah dan terkejut ketika sadar bahwa perut Karen yang sebesar itu tidak begitu terlihat karena ukuran baju yang sangat besar. Mereka semua tertawa, meski tak ada ikatan apapun, kebahagian bisa mereka dapatkan dengan siapapun. Hal ini yang justru sering menjadi ke-dilemaan, bahwa kebahagiaan selalu berada di keluarga ataupun orang dekat.

◆◆◆◆◆


Malam ini begitu meriah tepat di ballroom Hotel Belvada tempat yang menjadi acara peresmian terjalinnya kerjasama antara Atmodjo Corp dan Scat Corp. Dua perusahaan yang cukup sukses itu kini tengah menunggu inti acara.


Reno, Jerry dan Arga tampak sedang membicarakan perihal bisnis yang akan mereka kelola kedepannya. Di samping itu, kedua orang tua Reno juga turut hadir dan ikut duduk diantara kedua CEO Atmodjo dan Scat Corp.

The Best MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang