PART 4

3.3K 166 0
                                    

Pagi ini Prilly sudah ada di dalam dapur meracik semua bumbu masakan yang akan ia masak hari ini.

Prilly bersama suaminya masih tetap tinggal di rumah orangtuanya. Dan untuk pagi ini ingin sekali rasanya untuk memasak, walaupun ada dua pelayan kepercayaan mamanya yang biasa selalu menyiapkan makanan.

"Non udah gak usah masak tunggu aja di meja makan, duduk anteng sana gih" lerai salah satu bibi pelayannya.

"Anak mama tumben banget pagi-pagi udah nangkring di dapur aja nih" terdengar suara mama Prilly menghampiri anaknya. Julia yang memang ada di belakang sedang menyirami tanaman melihat di balik jendela ada anaknya yang memasak langsung saja masuk.

"Yee mana ada tumben ma, Prilly kan memang bisa masak dari dulu" Prilly seolah tidak setuju dengan ucapan mamanya.

"Bisa masak sih bisa memang, tapi kayaknya bisa di hitung pake jari deh anak mama ini ke dapur buat masak" kata Julia menoel dagu anaknya.

Prilly memang jarang masak walaupun pandai memasak, ia jika ke dapur paling menyuruh bibi pelayan untuk memasakkan nya.

"Kan beda ma sekarang tuh Prilly harus rajin masak buat suami. Jadi harus ngebiasain diri dong ma" tambah Prilly membela diri sendiri. Sesekali mengaduk makanan yang di masak.

"Oh jadi ini masak untuk suami doang nih, mama, papa sama bibi-bibinya enggak?" tanya Julia menyelidik.

"Ih nggak lah untuk semuanya kok"

Tak..tak..tak

Suara langkah kaki menuruni anak tangga terdengar oleh ibu dan anak itu yang sedang ada di dapur, membuat mereka menoleh.

Ali dan Roy lah yang sedang berjalan untuk menghampiri dua wanita cantik, yang satu sedang masak yang satunya lagi hanya menunjuk-nunjuk apa yang harus di masukkan ke masakan.

Lelaki beda usia ini terlihat gagah walau hanya mengenakan pakaian santai. Hanya sekedar memakai kaos oblong.

Tatapan Ali tidak berhenti menatap manik mata Prilly. Ia selalu saja di kuasai emosi jika berhadapan dengan Prilly, istrinya sendiri.

"Pa habis dari mana sama mantu?" tanya Julia pada suaminya, karena tadi mereka bersama untuk turun.

"Enggak kok tadi pas-pasan aja, Ali keluar dari kamarnya terus papa dari ruang kerja. Jadi kenapa gak serempak aja turun nya kan" kata Roy menjelaskan.

Prilly terus mengaduk makanan yang ia buat tanpa ikut nimbrung mengobrol. Padahal yang ada di dekatnya adalah orang-orang yang tidak asing. mereka kedua orangtuanya sendiri dan Ali suaminya, namun mata tajam suaminya membuat dirinya tidak sanggup untuk berkata-kata.

Beberapa menit kemudian

"Tarraaa sudah jadi masakan ala chef Prilly. Yeaay" , girangnya Prilly setelah masakan nya sudah masak dan siap untuk di santap.

Saat sudah berada di ruang makan Prilly mengambilkan nasi serta lauk pauknya pada mama, papa dan suaminya.

Sungguh Ali risih dengan suasana seperti ini saat prilly menyendokan nasi untuknya ia masih bisa menahan, tapi ketika melihat Prilly ingin memberi lauk reflek tangan Ali menepis tangan Prilly sampai lauk tersebut jatuh dari sendok. Apalagi lauk masakannya 'jijik' itulah yang di rasakan ali.

"Nak hati-hati dong ngelayani suaminya, kok gitu." Julia berkata seperti itu karena dia tidak tau apa yang di lihat tidak sesuai dengan kebenaran yang ada. Bahwa Ali sang mantu lah yang sengaja menghempaskan tangan anaknya.

Again and AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang