PART 8

3.1K 163 1
                                    

Tidak terasa pernikahan Ali dan Prilly sudah berjalan selama enam bulan, namun sayang tidak ada kemajuan pesat layaknya hubungan suami istri seperti biasanya di antara mereka.

Prilly sedang menikmati hidangan makan siangnya seorang diri yang juga ia masak sendiri tadi. Di tengah menikmati makannya handphone Prilly berbunyi dan matanya berbinar saat nama yang tertera ternyata sang mama.

"Assalamualaikum" Ucap salam dari sebrang sana.

"Wa'alaikum salam. Mama prilly kangen banget sama mama." Prilly mungkin tidak sadar kalau ia terpekik sangking senangnya.

Julia terkekeh mendengar suara anaknya itu. Ternyata tetap seperti itulah anaknya tidak ada yang berubah, selalu berbicara dengan nada yang manja jika bicara dengannya atau papanya.

"Anak mama apa kabarnya nak?" tanya julia.

"Alhamdulillah sehat ma, mama sama papa juga sehat kan?" Prilly pun juga bertanya.

"Alhamdulillah Iya mama sama papa sehat, oh iya gimana kamu sama suamimu nak?" tanya julia lagi yang kali ini ikut menanyakan Ali.

Prilly sedikit tergagak dengan pertanyaan mamanya. "Iya ma prilly sama kak Ali baik-baik aja. Mama main kesini dong kangen banget ma, Prilly tuh kadang ngerasa jenuh sendirian di rumah."

"Iya inshaallah nanti akan kesana kalau papamu juga lagi gak sibuk. Ya biasalah papa kan sok sibuk banget, kamu juga sombong ih gak pernah ke sini." Julia sama halnya dengan sang anak. Dia sangat merindukan putri manja kesayangannya itu.

"Kak Ali kan kerja ma kadang sampai larut malam baru pulang jadi Prilly susah untuk keluar." ucap Prilly mencoba untuk menutupi semua kejadian yang terjadi selama ini dengannya.

Prilly tidak mau orang tuanya tau seperti apa hubungannya dengan ali yang sebenarnya. Terlebih lagi ia tidak mau jika ayah mertuanya tau bagaimana sikap Ali terhadapnya.

"kamu jaga kesehatannya terus ya nak, dan cepetan dong kasih mama cucu ya." Prilly tersentak kala mendengar penuturan dari mamanya. Sebenarnya ia juga ingin mempunyai anak itu pasti harapan semua orang yang sudah menikah, apalagi bila kita mengandung anak dari orang yang kita cintai. Ya Prilly mengakui akan hal itu bahwa ia mencintai Ali suaminya sendiri jauh sebelum mereka menikah.

"I.iy..iyaa ma doakan saja yang terbaik untuk Prilly." sekarang Prilly malah terbata bicaranya setelah Julia berkata 'cucu'.

"Ya sudah mama tutup dulu ya telpon nya kapan-kapan kita lanjut lagi, salam sama suami kamu ya nak. Assalamualaikum." ucap Julia sebelum akhirnya menutup telpon.

"Iya ma, wa'alaikum salam." jawab Prilly lagi.

• • • • •

Di lain tempat Ali dan Reina sedang antrian menunggu giliran membeli tiket untuk menonton. Reina bergelanyut manja di dada bidang Ali, ia bahkan tidak segan untuk mencium di depan umum yang dalam keadaan ramai.

Saat sudah membeli tiketnya dan masuk ke dalam studio Reina merengek karena lupa untuk membeli cemilan sembari menonton akhirnya Ali kembali keluar untuk membelikan nya. Sungguh perempuan yang menyebalkan tapi bagi Ali tidak, Reina tetaplah pacar kesayangan yang akan menuruti semua kemauan pacarnya.

Reina tidak fokus pada film yang sedang ia tonton tapi lebih ke handphone nya, entahlah sms-an dengan siapa dia tidak ada yang tau sampai-sampai menoleh ke arah pintu masuk.

"Sayang nih makanan nya." suara Ali membuat Reina terkejut hingga handphone yang di genggamnya hampir jatuh jika tidak segera di tahan oleh Ali.

Again and AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang