Prilly sedang bertaut dengan dapur. Sedari tadi dirinya hanya di dapur membuat segala macam puding, ia tau ali sangat suka dengan puding mangkanya saat suaminya nanti pulang kerja langsung ia sambut dengan puding buatan alanya.
Tadi pagi Prilly sudah memasak sarapan untuk Ali, namun tidak di makan dengan Ali di lirik pun tidak sama sekali makanan tersebut. Mungkin tadi karena sudah agak kesiangan jadi tidak sempat sarapan karena takut telat. Itu yang di pikiran Prilly saat menawarkan sarapan namun di tolak Ali.
Dan untuk menggantikan nya sore ini Prilly membuat puding berbagai rasa. Sedikit demi sedikit saja yang ia buat dari yang rasa coklat, vanila, nanas, nangka, jagung dan masih banyak rasa lainnya Bukan hanya itu saja ia juga membuat kue kesukaannya yaitu brownies.
Inilah yang sekarang menjadi rutinitas Prilly. Memasak dan sering juga mebersihkan ruangan seisi rumah. Kadang ada rasa penat di hati, karena bosan di rumah sendiri di tambah pula dengan suasana lingkungan sekitar yang sepi.
Pingin rasanya izin sama suami untuk pergi sekedar berjalan-jalan saja sama teman nya bukan untuk shoping seperti yang sering orang-orang lakukan di zaman sekarang dan berpoya tapi sebagi refreshing saja, namun lagi dan lagi itu susah. Prilly saja untuk sekedar menyapa Ali jarang karena sangking tidak maunya Ali berbaur dengannya. Sekali bicara itu hanya ucapan dengan nada dingin atau bentakan yang di dapatkan.
"Akhirnya setelah hampir 3 jam aku sibuk dengan duniaku sendiri selesai juga buat pudingnya" sorak Prilly dengan sendirinya saat semua kue yang ia buat sudah jadi dan tidak lama lagi Ali pasti pulang. Prilly mendongak melihat jam yang menempel di tembok ternyata kira-kira 15 menit lagi suaminya pulang.
Cepat-cepat Prilly membereskan alat masaknya tadi dan membawa semua puding alanya ke meja makan, lalu ia beranjak ke kamar mandi ingin membersihkan tubuh.
Tak lama Prilly keluar dengan tubuh yang lebih segar dan wajahnya berbinar serta bibirnya yang selalu mengulas senyuman.
Ia masuk ke kamarnya untuk memakai pakaian yang santai untuk malam hari yang di pakai untuk tidur juga.
Brumm
Itu suara mobil yang baru saja masuk ke gerbang rumah itu pasti Ali. Prilly mengintip di jendela kamarnya, benar saja suaminya lah yang sudah pulang kerja dari kantornya.
Tanpa berdandan lagi ia berjalan dengan cepat bahkan sedikit berlari untuk menyambut Ali.
"Kakak" saat pintu terbuka saat itu pula Prilly berhambur ke pelukan suaminya. Ia reflek memeluk Ali tanpa mengingat kalau dirinya harus jaga sikap di depan suaminya.
Ali pun kaget dan mendorong cepat tubuh Prilly. "Woy! Apa-apan nih meluk orang sembarangan. Oh kamu pikir aku ini cowok yang jadi pacar kamu iya? Ck dasar jadi cewek gak ada moralnya!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Again and Again
FanfictionBISMILLLAH Cerita pertama nih karena penyesalan manusia bisa sadar Karena kesalahan manusia bisa berubah Semua akan indah pada waktunya sabar dan ikhlas itulah kuncinya. - - - Ali dan Prilly menjadi inspirasi saya:* . . . . . masih awam guys dengan...