Assalamualaikum 🙏
Sebelum baca cerita ini jangan lupa untuk vote dulu guys!!!
Vote vote vote vote vote vote vote
Karena vote itu gratisssss...!!!
Terimakasih 😍.
.
.
.
.Sudah seminggu Prilly meninggalkan rumah dan Ali belum juga mengetahui di mana keberadaan istrinya. Ali juga belum memberi tau siapapun mengenai kepergian Prilly.
Di apartemen hari ini Prilly sendirian, karena Jo dan Fitri pergi ke rumah sakit untuk melakukan program kehamilan. Hari ini Prilly ingin membuat pancake spesial untuk sepasang suami istri tersebut, sebagai ucapan terima kasihnya karena mereka bersedia menolong serta memberinya tempat berteduh.
Prilly pun memutuskan ingin ke minimarket yang ada di gedung apartemen Jo dan Fitri ini membeli bahan untuk membuat pancake. Selama seminggu ini Prilly tidak pernah keluar apartemen, karena takut siapa tau Ali mencarinya. Namun saat ini masih jam sebelas siang, jadi sangat tidak mungkin Ali kesini karena dia tau jam segini Ali masih di kantor.
Prilly mengganti bajunya terlebih dahulu lalu pergi keluar. Prilly menunggu lift terbuka sambil mengelus perutnya yang tiba-tiba kram kembali. Tidak lama kemudian lift terbuka, Prilly pun memasuki lift sambil menundukkan kepala karena fokus bermain hp sehingga tidak sadar ada seseorang yang masih bertahan di dalam lift tengah menatapnya dengan perasaan berkecamuk.
"Kemana aja kamu selama ini?" Suara itu membuat Prilly menengok kebelakang dan betapa terkejutnya dia saat melihat Ali menatapnya dengan tajam.
Tanpa menjawab ucapan Ali, Prilly kembali keluar dari lift, dia belum siap bertemu suaminya. Tanpa memedulikan perutnya yang tadi kram dia berjalan cepat berusaha menghindari suaminya yang Prilly tau kini suaminya mengikutinya.
"Prill tunggu, jangan lari!" Teriak Ali saat melihat Prilly berjalan setengah berlari sambil memegangi perutnya.
"Prilly berhenti gak!" Teriak Ali kembali dan berlari menyusul istrinya.
"Prill." Panggilan Ali melembut setelah berhasil menggapai tubuh Prilly yang tengah terdiam dengan muka yang sudah pucat pasi.
"Prill kenapa?" Tanya Ali khawatir. Prilly yang di tanya pun hanya diam dan kini malah bercucuran keringat di dahinya.
"Prill ngomong, kenapa dengan perut kamu?" Ali mengguncang bahu Prilly pelan.
"Kak sakit. Perut aku nyeri, jantung aku juga terasa sesak." Rintih Prilly.
Ali semakin panik karena Prilly semakin meringis menahan sakit. Reflek mata Ali melihat ke bawah dan betapa terkejutnya dia melihat cairan kental berwarna merah telah mengaliri betis putih istrinya.
"Sshh sakit kak. Tolong." Ucap Prilly meringis karena menahan sakit sekaligus nyeri yang semakin menjadi.
Ali segera menggendong Prilly dan membawanya masuk kedalam lift yang langsung menuju basement.
Niatnya tadi dia ingin berkunjung dan bercerita kepada Jo. Tempatnya Ali mengeluarkan keluh kesahnya hanya kepada Jo dan juga Bram. Tapi Bram sedang menghadiri undangan di Bali mewakilkan Ali. Jadi dia memutuskan untuk menemui Jo dan ternyata hal yang tak di sangka terjadi, dia bertemu istrinya.
• • • • •
Lima belas menit kemudian mereka tiba di rumah sakit dengan keadaan Prilly yang sudah tidak sadarkan diri.
Dua orang Dokter, spesialis kandungan dan juga spesialis jantung dengan cekatan menangani Prilly.
Ali berjalan mondar-mandir di depan ruangan UGD, Tempat istrinya di periksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Again and Again
FanfictionBISMILLLAH Cerita pertama nih karena penyesalan manusia bisa sadar Karena kesalahan manusia bisa berubah Semua akan indah pada waktunya sabar dan ikhlas itulah kuncinya. - - - Ali dan Prilly menjadi inspirasi saya:* . . . . . masih awam guys dengan...