PART 16

5K 180 0
                                    

Sudah dua hari di rawat di rumah sakit kini Prilly sudah boleh pulang. Sekarang Ali sedang sibuk membereskan barang-barang bawaannya kemarin.

"Sshhh." Prilly hendak turun dari ranjangnya, namun Ali yang menghadap berlawanan arah dengan Prilly langsung menoleh dan menghampiri Prilly saat mendengar ringis kesakitannya.

"Kenapa Prill?"

"Aku mau buang air." cicit Prilly.

Tanpa aba-aba lagi Ali langsung menggendong tubuh mungil istrinya tersebut ke wc. Jantung Prilly nyaris melompat karena sikap tiba-tiba Ali.

"Kakak mau ngapain?" tanya Prilly cepat.

"Bantuin kamu." jawabnya Ali.

"Eee.. Aku bisa sendiri kakak tunggu aja di luar!" sergah Prilly.

Ali menghela nafas "kalau udah bilang."

"Iya Aliandraaa.." teriak Prilly dari dalam.

"Oh udah berani ya kamu awas ya." Ali tersenyum melihat kejadian pagi ini. Mulai saat ini ia harus berubah menjadi lebih baik lagi dan tidak akan ada lagi kekacauan yang ia buat apalagi tangisan prilly yang ia dengar karenanya.

"Ngapain bengong? Katanya mau bantuin ih." Prilly sudah berdiri di hadapan suaminya dan menatap sejenak wajah tampannya walau dalam keadaan bengong.

"Ha eh udah?" tanya Ali gelagapan.

"Dari tadi." ucap Prilly berlalu dengan langkah yang pelan tangannya juga memegang perutnya.

"Eits sini aku bantu, kamu baru sembuh udah sok bisa ngapa-ngapain." Ali memapah Prilly dengan terus berbicara panjang lebar.

"Ih cerewet! Tadi katanya mau bantu tapi gak bantu juga woo." ucap Prilly sambil cemberut.

"Iya maaf tadi ngelamun lagi mikirin kamu, namanya juga khilaf sayang."

"Apa kamu bilang?" sampai di ranjangnya Prilly mendongak menatap Ali menuntut penjelasan.

"Apa?" tanya Ali dengan senyumnya.

"Tadi kamu ngomong apa kak?" tanya Prilly lagi.

"Aku khilaf maaf ya." kedua tangan Ali menyatu dan di letakannya di depan dada seolah memohon.

"Bukan itu yang aku minta ulangi." sebal Prilly.

"Apasih?" Ali mengelus kepala Prilly lembut.

"Auk ah!" Prilly membalik badannya karena kesal dengan Ali.

• • • • •

Untuk sementara waktu Prilly akan tinggal di rumah orangtuanya, mengingat keadaannya yang harus banyak istirahat di tambah pula mesti di jaga ekstra. Sedangkan Ali harus bekerja, ia tidak mau meninggalkan istrinya hanya dengan bi laksmi, bukan tidak percaya kepada bi laksmi tapi jika dengan orangtua pasti lebih baik

"Pelan-pelan." Ali membantu Prilly saat ingin turun dari mobil.

"Aku tuh bukannya baru sembuh dari lumpuh! Aku cuma hamil yang kebetulan keadaanya lagi kurang sehat. Gak usah lebay deh!" bentak Prilly lalu menepis tangan Ali saat ingin menuntunnya.

Wajah Ali seketika berubah. Bukan marah tapi wajahnya berubah sendu, apa begini rasanya saat ia membentak istrinya kenapa sakit sekali.

Again and AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang