Prilly saat ini sedang istirahat di kamar tamu milik Fitri, istrinya Jo yang mana Jo itu sahabat Ali sedari kecil. Fitri kasihan melihat keadaan Prilly. Saat bertemu tadi Fitri mengajak Prilly untuk ikut dengannya ke apartemennya.
Flashback on
Fitri habis belanja bulanan di mall yang kebetulan daerahnya dekat dari rumah Ali. Saat jalan pulang dia melihat Prilly berjalan sambil sesekali meringis.
"Prill lo mau kemana?" Tanya Fitri cemas, lalu turun dari mobilnya mendekati Prilly.
"Gak tau." Jawab Prilly menggeleng dengan menangis sambil memegangi perutnya.
Tanpa banyak bertanya lagi, Fitri dengan cepat membawa Prilly ke apartemennya. Saat di mobil Fitri sesekali melirik Prilly, dia mulai memahami keadaan yang terjadi, sepertinya Prilly berantem dengan Ali.
Selama di perjalanan Prilly terus saja menyeka keringatnya yang terasa deras membasahi dahinya, padahal AC mobil Fitri menyala. Tangannya pun sesekali mengelus perutnya yang terasa kram.
Fitri yang melihatnya mempercepat laju mobilnya, namun tetap dengan hati-hati karena dia juga berpikir sedang membawa ibu hamil.
Sampai di apartemen Fitri memapah Prilly untuk masuk lalu mendudukkan Prilly di sofa. Melihat wajah Prilly semakin pucat, Fitri langsung menelpon sepupunya yang berprofesi sebagai dokter kandungan.
"Sshhh perutku..." Ringis Prilly.
"Sabar ya Prill lo minum dulu deh ya. Gue udah suruh sepupu gue buat kesini." Ucap Fitri cemas.
Tidak lama kemudian datanglah sepupu Fitri, dia langsung di suruh Fitri untuk memeriksa Prilly.
"Sandarkan punggungnya mbak." Suruh Rahma, sepupu Fitri.
"Dok anakku gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Prilly khawatir.
"Karena kondisi anda yang mengidap penyakit jantung, kondisi kesehatan bayi anda sedikit terganggu." Jelas Dokter Rahma.
"Jantung?" Tanya Prilly memastikan.
Fitri yang ada disitu menepuk jidatnya. Skakmat. Fitri lupa memberitahu pada sepupunya kalau Prilly tidak tau tentang penyakit jantungnya.
"Kak Fitri pasti sudah tau lebih dulu kan?" Tanya Prilly menyelidik.
"Iya Prill, Joshua yang cerita ke gue, tapi lo tenang dulu oke. Lo gak boleh panik karena itu bisa buat keadaan lo semakin memburuk." Terang Fitri lalu mendekati Prilly dan memeluknya mencoba untuk menenangkan.
"Ya Allah nak. Maafin bunda sayang, bunda ngelupain keadaan kamu." Ucap Prilly sambil mengelus perutnya seolah mengajak anaknya berbicara.
"Anak mbak akan baik-baik saja, kalau mbaknya tidak banyak pikiran. Nanti akan saya kasih vitamin sama obat penguat rahim." Ucap Dokter Rahma yang juga ikut menenangkan kekhawatiran Prilly.
Flashback off
Joshua yang melihat istrinya sedang memperhatikan istri sahabatnya itu ikut nimbrung di samping istrinya.
"Jo aku khawatir melihat Prilly, tadi siang setelah Rahma pulang dia juga mual-mual." Ucap Fitri saat melihat suaminya menghampirinya.
"Sttt kamu gak boleh sedih justru kita sebagai sahabat harus menguatkan Prilly." Ucap Jo sambil mengelus puncak kepala istrinya.
"Aku tuh perempuan jadi ngerti apa yang di rasain Prilly." Ucap Fitri.
"Tapi kamu harus terlihat tegar sayang di depan Prilly supaya dia pun tegar ngejalani masalah yang sedang di hadapinya." Nasihat Jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Again and Again
FanfictionBISMILLLAH Cerita pertama nih karena penyesalan manusia bisa sadar Karena kesalahan manusia bisa berubah Semua akan indah pada waktunya sabar dan ikhlas itulah kuncinya. - - - Ali dan Prilly menjadi inspirasi saya:* . . . . . masih awam guys dengan...