PART 5

9.2K 218 0
                                    

"pagi pah, mah, bang" ucapku saat aku baru duduk dikursi makan yang biasanya kududuki.

"pagi sayang" sahut mama. Kami sarapan dalam keadaan hening, mungkin karena kejadian tadi malam yang membuat suasana lebih canggung.

"emm pah, mah, bang, tisha berangkat duluan ya? Tisha jalan dulu ntar keburu macet" ucapku setelah sekian lama kami diliputi suasana hening.

"eh dek lu kan dijemput adit?" ucap abangku

"dijemput? Adit?" tanyaku bingung

"lah adit gak ada bilang? Tadi malam dia nawarin diri lagi buat jemput lu"

"serius lu? Dia gak ada bilang apa-apa semalem. Eh bang bilangin dia kek gak usah jemput, gua berangkan sendiri aja gitu"

"tapi dia ngechat bilangnya udah didepan"

"hah"

"ya udahlah tisha berangkat bareng aja sana sekalian perkenalan biar lebih dekat sama calon suami" ucap papah

"eh..yaudah kalau gitu tisha berangkat Assalamualaikum" sahutku. Aku langsung keluar rumah dan melihat mobil warna hitam terparkir di depan rumah. Aku langsung menghampiri mobil tersebut dan membuka pintu dibelakang, tapi sebelum aku masuk ada suara yang mengintrupsikan ku.

"ngapain lo dibelakang?"

"duduk"

"gue bukan supir,sini duduk depan" ucapnya datar. Tanpa perlu menyahuti ucapannya, aku langsung berlari kedepan dan duduk di samping kemudi. Selama diperjalan tidak ada yang bersuara bahkan dari radio pun tidak. Mungkin, dia menyukai suasana yang hening. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan macet, kami sampai disekolah.

"thanks" ucapku sambil membuka pintu mobil.

"hmm"

Aku berjalan menuju kelasku, selama perjalanan aku merasa risih karena merasa ada yang berjalan dibelakangku. Ternyata adit sedang berjalan dibelakangku. Aku tak menghiraukannya, dan terus berjalan. Tetapi banyak desas-desus yang kudengar, karena aku keluar dari mobil adit pagi ini. Mungkin fansnya adit akan menanyakan suatu saat nanti kenapa aku bisa berangkat bareng adit. Kenapa dia bisa punya banyak fans disekolah ini padahal dia ini sangat cuek dengan lingkungan sekitar. Bahkan mungkin hanya teman sekelasnya saja yang mendengar suaranya disekolah ini.

Aku langsung menuju kelas ku saat aku sudah berada di lantai dua. Baru saja aku memasuki kelas aku sudah mendapat tatapan yang tidak bisa diartikan dari teman sekelasku, yang hanya kubalas dengan kedikan bahu tanda tak tau apa-apa.

"gue denger lo berangkat bareng adit ya?" tanya adel saat baru saja aku duduk di bangkuku.

"hmm" sahutku dengan malas.

"kenapa bisa berangkat bareng?" tanya adel yang hanya kudiam kan, aku sangat malas membahas hal-hal semacam ini untuk saat ini, karena benar-benar dapat merusak moodku. Aku melewati pelajaran dengan pikiran hanya memikirkan tentang perjodohan itu.

NatishanisaM

Bang bilangin temen lu gua balik duluan.

Aku merasa moodku benar-benar hancur jadi aku ingin menenangkan diri dulu ketaman dekat rumah. Aku tersadar dari lamunanku karena hp yang ku genggam bergetar. Saat ku buka notifnya aku sangat terkejut. Karena ada notif "AtthaAditya added you as friend" dan ada chat darinya.

AtthaAditya

Lu balik sama gue, hari ini fitting

NatishanisaM

Ya

Oh may apalagi ini. Emang harus banget apa fitting, ini cuman pernikahan biasa, bukan nikah yang didasari cinta kan. Tanpa pikir panjang aku langsung keluar menuju kelas karena sekolah sudah mulai sepi. Aku terus berjalan menuju parkiran, dan langsung masuk kedalam mobil adit, karena hanya tinggal beberapa mobil saja yang terparkir di parkiran mungkin sudah pada pulang kerumah masing-masing. Saat aku baru menutup mobil, adit hanya mendengus.

"lo lama" ucapnya datar. Aku tak menanggapi ucapannya dan memilih diam sambil memasang seat belt. Selama diperjalanan tidak ada yang membuka suara, hanya ada suara dari radio yang sengaja dinyalakan adit. Setidaknya ini lebih baik dari pada suasana pagi tadi. Kami berdua sampai di salah satu butik besar yang ada di kota ini, kami langsung masuk dan mendapati mamaku dan mama adit sedang berbincang dengan ibu-ibu yang berpenampilan modis tapi tidak norak, good fashion lah.

"eh adit sama tisha udah dateng, sini langsung coba aja bajunya udah disiapin sama tante sarah" ucap mama adit dengan senyum yang sangat manis.

"eh iya tante" sahutku sopan.

Aku dan adit langsung menuju lantai dua untuk mencoba baju yang akan dipakai saat hari pernikahan nanti. Emm pernikahan ya, kaya sesuatu yang sangat aneh untuk dilakukan oleh dua orang siswa SMA yang saling tidak mencinta. Aku langsung masuk ruang ganti dan mencoba dress yang pertama, saat aku keluar dari ruang ganti ternyata ada adit yang sedang duduk sambil membaca majalah. Dia langsung mengangkat kepalanya karena merasa ada orang yang berada didepannya.

"jangan pakai dress yang itu, terlalu terbuka gue gak suka" ucapnya dengan nada datar. Karena kritikan adit tadi aku kembali masuk keruang ganti untuk mencoba gaun kedua, menurutku gaun kedua ini lumayan tertutup dan simpel gak terlalu glamor, aku suka. Aku langsung keluar dari ruang ganti dan adit langsung menatapku dengan senyum sangat tipis, mungkin yang matanya rabun jauh gak bakal ngeliat senyum adit yang tipis tadi namun senyumnya terlihat sangat ikhlas.

"tante adit mau yang ini aja, lebih tertutup"

"iya adit, ternyata kamu sangat sayang sama calon istrimu, buktinya kamu gak mau ngeekspose tubuh calon istrimu walau itu hanya punggung" ucap tante sarah, yang hanya di balas senyuman oleh adit. Sayang ya sama calon istri, tante sarah gak tau aja kalo ini itu perjodohan karena perjanjian sialan itu.

***

"Thanks" ucapku sambil melepas seat belt, sekarang kami sedang berada di depan rumahku, tadi setelah fitting baju adit langsung mengantarku pulang. Saat aku ingin membuka pintu dan ingin keluar adit memanggil namaku.

"sha?" ucapnya pelan. Yang hanya kubalas dengan menaikkan sebelah alisku. Tetapi ia hanya menggeleng menanggapi. Karena merasa tidak mendapat jawaban aku langsung keluar dari mobil adit dan masuk kedalam rumah. Aku sangat lelah hari ini jadi aku langsung masuk kedalam kamarku untuk membersihkan diri dan istirahat.

Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang