Hari ini adalah hari pertama tisha menjadi mahasiswa, karena ospek telah berakhir sejak 2 hari yang lalu. Sehingga tisha hari ini dapat berkuliah seperti biasa.
"oy mbaknya" sapa raya yang tiba-tiba berada di sebelah tisha yang sedang berjalan menuju gedung fakultasnya.
"hmm" sahut tisha cuek.
"lo gak mau ngucapin good morning selamat pagi gitu sama gue" ucap raya lagi.
"gak" sahut tisha singkat dan padat.
"aelah gue gak punya doi nih jadi gak ada yang ngucapin, eh sekarang lo juga gak mau ngucapin, sedih ah gue" ucap raya sok sedih.
"ewhhh, alay lo" ucap dara yang tiba-tiba berada di belakang tisha dan raya
"kenapa sih semua jaat sama akoeee" ucap raya mendramatisir.
"hai" ucap kalila yang tiba-tiba berada di sebelah dara.
"hai" ucap tisha, dara, dan raya serempak.
"tuh kan jaat banget sihhh" ucap raya tiba-tiba sambil mempout kan bibirnya.
"kenapa?" tanya kalila.
"gapapa udah cepetan jalannya bentar lagi masuk" sahut dara cuek tanpa menanggapi ucapan raya tadi.
Saat sudah berada dikelas mereka berempat langsung menuju tempat duduk yang berada ditengah dan dekat jendela agar dapat tidur sewaktu-waktu jika mengantuk. Tak lama dosen masuk dan menerangkan apa yang memang harus diterangkan. Mata kuliah pertama telah selesai tepat jam 10 setelah ini mereka harus menuju lantai 2 karena kelas selanjutnya berada di lantai 2.
Tisha dan kawan-kawan telah masuk kekelas yang berada dilantai 2, dan ternyata mereka terlambat alhasil mereka harus duduk didepan karena hanya yang didepan yang kosong. Dosen tersebut langsung memperkenalakn dirinya dengan enjoy, seperti mahasiswa itu adalah teman untukknya.
"oke ini sudah lengkap semua kan?" tanya pak zaky, dosen pancasila yang akan mengajar selama 1 semester kedepan.
"sudah pak"
"jadi saya mau langsung bagi kelompok aja ya. Buat memudahkan pembelajaran kita kedepannya. Soalnya saya ingin mengembangkan pendekatan sosial yang baik untuk kalian" ucap pak zaky.
***
Baru saja tisha dan dara ingin berdiri menuju kantin, namun mereka berdua terpaksa menunda karena ada dua lelaki yang berdiri didepan meja mereka. Tisha dan dara hanya saling tatp dan menaikkan alis mereka secara bersamaan. Tisha dan dara benar-benar sama, sama-sama cuek dan sangat cocok karena hanya mereka berdua yang dapat berbicara melalui raut wajah satu sama lain.
"lo berdua yang namanya dara sama tisha kan?" tanya salah satu lelaki yang menggunakan kemeja flanel.
"gue dara" ucap dara menjawab pertanyaan lelaki tersebut.
"gue tisha" ucap tisha mengikuti dara.
"gila cuek banget ni cewek dua" ucap lelaki berjaket levis berbisik ke lelaki berkemeja flanel.
"emmm jadi gini, kita berdua satu kelompok sama lo berdua jadi gue, sama dia mau ngenalin diri aja sih sama minta id lo berdua biar lebih akrab buat kerkel entar" ucap lelaki berkemeja flanel.
"oh iya nama gue gavin" ucap lelaki berkemeja flanel.
"kalo gue evano, salam kenal" ucap lelaki berjaket levis sambil memperlihatkan senyum pepsodentnya.
"hmm, salam kenal juga" ucap tisha canggung sebenarnya ia malas membalas, namun ia merasa tak enak, karena dara juga hanya diam saja.
"jadi gimana, mau ngerjain tugasnya hari ini atau ntaran?" tanya dara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Loved
Teen FictionCerita tentang dua remaja yang sama-sama memiliki sifat cuek namun perhatian. Dan harus disatukan oleh hubungan yang bernama pernikahan karena janji perjodohan antara kedua orang tua mereka. Tanpa mereka sadari mereka mulai memiliki rasa cinta dan i...