PART 26

1K 54 17
                                    

5 tahun kemudian.

Tisha memasuki gedung tempatnya bekerja selama kurang lebih 8 bulan ini dengan langkah ringan, ia menyapa siapa saja yang berpapasan dengannya di lorong dan dilift. Tisha masih cuek terhadap sekitar namun ia tidak mau dibilang sombong hanya kerena ia tidak ingin tersenyum terhadap orang sekitar, terlebih lagi saat ini ia bekerja di perusahaan papah mertuanya itu.

Duduk di depan komputer adalah keseharian tisha sekarang. Tidak ada yang dikerjakannya saat ini selain bekerja dikantor dan kembali saat malam dan bergulir seperti itu setiap harinya. Ia hampir tidak pernah keluar untuk jalan-jalan, padahal teman-temannya selalu mengajaknya liburan. Tisha merasa bahwa hidupnya sangat monoton untuk saat ini, tapi entah apa yang membuatnya tidak berselera hanya untuk bersantai-santai keluar rumah.

Mengenai adit, ia tidak pernah menghubunginya lagi sejak saat itu, ia mencoba tidak perduli tetapi hati kecilnya mengatakan bahwa ia rindu dengan adit. Entah mengapa ia jadi merindukan adit, apakah ia sudah menetapkan hati untuk  mulai mencintai adit atau memang sebenarnya ia telah memyukai adit. Karna ia yang tidak ingin berlarut-larut dalam rasa rindunya dan kebingungan dengan hatinya, ia sampai pindah apartemen. Ia menyewa 1 unit apartemen didekat kantornya.

Ia hanya sesekali mendengar kabar tentang adit dari mamah mertuanya hanya beberapa hal, saat adit wisuda ia diajak ikut tapi saat itu ia sedang kkn, saat adit bekerja disalah satu perusahaan milik papahnya dan lain-lain yang memang terdengar sebagai kabar baik.

Tisha senang, namun ia juga sangat merasa sedih, bertahun-tahun tanpa adit membuatnya benar-benar rindu.

“sha dipanggil sama pak bos tuh diruangannya” ucap dara, sahabatnya saat kuliah, mereka memutuskan untuk melamar di perusahaan bersama. Sampai saat ini tidak ada yang tahu bila tisha sudah menikah.

“ooh iya, thanks ya” sahut tisha sambil berlalu untuk menuju ruangan bosnya, yang merupakan papah mertuanya sendiri.

Tisha sudah berada didepan pintu bosnya, dan langsung mengetuknya.

“masuk” ucap pria dari dalam.

“bapak manggil saya?” tanya tisha sopan. Tisha tau ini di area kantor tidak mungkin baginya untuk memanggil dengan sebutan papah.

“duduk sini dulu” sahut papah mertuanya, sambil mempersilahkan tisha duduk dikursi yang berada didepannya.

Tisha langsung menduduki kursi yang berada didepan papah mertuanya tersebut sambil menunggu apa yang akan dibicarakan oleh papah mertuanya tersebut.

“jadi gini kamu tau kan kalo papah udah gak muda lagi?” tanya papahnya, namun tisha hanya diam saja menunggu papah mertuanya tersebut untuk melanjutkan apa yang akan diucapkan.

“jadi sebentar lagi ada yang bakalan gantiin papah diperusahaan ini” sambung papahnya membuat tisha bingung.

“papah manggil kamu kesini karena papah mau kamu yang jadi sekertarisnya, karena sekertaris yang sekarang tetap bakalan jadi sekertaris papah, dan papah mau kamu yang jadi sekertaris baru buat orang yang bakalan gantiin papah” ucap papahnya tersebut panjang.

Tisha terkejut mendengar ucapan papah mertuanya itu, bagaimana mungkin tisha yang baru bekerja selama 8 bulan bisa diangkat menjadi sekertaris, apa kata seniornya di kantor ini.

“tapi pah tisha kan baru kerja disini, kenapa gak minta ke yang lain aja? Atau papah buka lowongan aja buat cari sekertaris yang berpengalaman?” tanya tisha.

“papah percaya sama kamu, jadi papah gak mau yang lain” sahut papahnya membuat tisha terdiam karena tidak tau harus menyahuti apa lagi.

Papah mertuanya ini terbilang orang yang keras kepala, sehingga apa yang direncanakannya harus berjalan sesuai itu, seperti saat perjodohannya dulu dengan adit, dan saat ini, saat meminta tisha untuk menjadi sekertaris bagi pemimpin yang akan menggantikannya.

“jadi papah mohon persiapkan diri kamu karena lusa dia sudah mulai menggantikan papah” ucap papah mertuanya tegas.

“sekarang kamu bisa kembali bekerja, dan ingat lusa kamu sudah menjadi sekertaris jadi kamu harus menyelesaikan pekerjaan kamu hari ini dan besok” ucap papanya lagi.

“baik pak, saya keluar dulu” ucak tisha sopan dan segera keluar dari ruangan bosnya tersebut.

Tisha langsung menuju ke meja kerjanya dan memikirkan kenapa harus ia yang menjadi sekertaris bagi pimpinan baru perusahaan yang akan menggantikan papah mertuanya, kenapa tidak mencari sekertaris yang memang berpengalaman diluar sana. Tisha benar-benar bingung dengan keputusan tersebut, namun tisha juga tidak dapat menolak sehingga ia hanya dapat pasrah dengan keputusan bosnya tersebut.

***

Hari berjalan sangat cepat, tepat hari ini adalah acara penyambutan pimpinan baru di perusahaan tempat tisha bekerja, berarti juga saatnya tisha menjadi seorang sekertaris. Tisha sudah berada diperusahaan sejak jam 6 pagi tadi karena harus mempersiapkan banyak hal.

Dari wajah ia saat ini ia tidak terlihat gugup sama sekali benar-benar biasa saja, padahal sebenarnya ia benar-benar gugup karena ia akan bertemu pimpinan baru perusahaan dan ia akan menjadi sekertarisnya,ia merasa belum mampu karena ia belum lama bekerja diperushaan dan sepertinya itu bukan spesialis ia untuk menjadi seorang sekertaris.

Semua karyawan sudah berdiri  didepan pintu masuk perushaan untuk menyambut pimpinan baru tidak ketinggalan papah mertuanya yang juga berdiri bergabung bersama karyawan untuk menyambut bos baru perusahaan. Senyum benar-benar terpancar dari wajah papah mertuanya tersebut.

Tidak lama sebuah mobil tiba didepan perusahaan itu, tandanya pimpinan baru perusahaan telah tiba. Keluar seorang pria dengan setelan jas yang jika dilihat dari jauh saja sudah dapat ditebak bahwa itu harganya mahal.

Pria tersebut lalu masuk dan menuju papahnya yang telah menunggu didepan pintu masuk perusahaan. Lelaki tersebut langsung memeluk bos tisha yang sebentar lagi akan meninggalkan posisinya.

Tisha sedari tadi menunduk disebelah bosnya atau papah mertuanya tersebut, tepat saat pria tadi berada dihadapan papah mertuanya tisha langsung mencium bau parfume yang sangat khas, tisha mengenal betul itu bau parfume siapa namun tisha masih ragu untuk mendongakkan kepala. Sesaat setelah itu sebuah tangan terulur dihadapan tisha, mau tidak mau tisha harus menjabat tangan tersebut dan mendongakkan kepalanya. Tisha benar-benar terkejut dengan pria yang berada didepannya begitu pula dengan pria yang berada didepan tisha.

Mereka sempat saling tatap beberapa saat sampai papah mertuanya tisha mengejutkan dengan suara, sehingga mereka langsung melepas jabatan tangan tersebut. Pria tersebut langsung membalikkan badannya menghadap depan karena pimpinan perusahaan saat ini akan memperkenalkan ia sebagai pimpinan baru perusahaan ini. Tisha benar-benar terkejut dan tidak menyangka bahwa bos yang akan menggantikan papah mertuanya adalah adit, suaminya yang sudah ia nikahi sejak duduk dibangku sma.


Hiya baru up lgi wkwk
Sebenarnya part ini udh diketik waktu part 25 yg sebelum revisi diup, tpi ya gitu baru separo dan baru aku lanjut malam ini tdi lagi setelah semedi wkwk

Semoga gk pernah bosen sama ceritanya:)
Jangan lupa vote dan coment. Mwahhh

Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang