Author POV
"lo udah bangun" tanya adit saat aku merasa ada seseorang yang sedang mendekat ke arahnya yang sedang membuat sosis goreng.
"hmm" ucapnya singkat
Tisha langsung duduk di meja makan dan meminum susu yang sudah disiapkan adit di atas meja makan. Sosis yang dibuat adit telah matang, setelahnya adit membawa sosis goreng dan juga nasi itu ke meja makan. Mereka sarapan dalam keadaan hening tidak ada yang berbicara sama sekali sampai makanan mereka habis. Mereka langsung menuju mobil untuk menuju kesekolah. Selama di perjalanan hanya suara Adele yang menyanyikan lagu Hello yang menghiasi mobil ini. Sampai mereka tiba disekolah, baru saja tisha ingin membuka pintu mobil tangannya dicekal oleh seseorang.
"jangan lupa makan" ucap adit datar
"hmm, makasih buat tadi malam"
"hmm"
Setelahnya tisha turun dari mobil dan segera menuju kelasnya, saat ia sedang berada di tangga ia papasan dengan seorang kakak kelas perempuan yang menatapnya dari atas kepala sampai kaki namun hanya sekilas karena ia langsung turun kebawah. Tisha hanya mengernyitkan dahinya karena bingung, karena dia tidak kenal dengan kakak kelas yang menatapnya tadi.
"pagi" ucap adel saat baru saja tisha mendudukkan bokongnya di kursi
"kenapa lo senyum-senyum?" tanya tisha
"lo tau gak"
"ya kagak lah"
"malven ngajak gue dinner hari ini"
"oh"
"ihh bilang keren atau apa gitu kek lo ah gak asik"
"emang" ucap tisha cuek
"ohh iya tadi ada yang nyari lo"
"siapa?"
"gue gak tau sih siapa dia kakak kelas cewe gitu"
"hmm"
Karena merasa bingung tisha sempat memikirkan siapa senior yang mencarinya karena seingatnya ia tidak pernah membuat salah sama seniornya, entahlah. Pelajaran pertama kali ini dimulai dengan belajar kelompok dan ternyata tisha satu kelompok dengan riza. Masing-masing kelompok langsung berkumpul untuk mendiskusikan tugasnya.
"gue kayaknya mau pindah lagi deh" ucap riza
"hah?" tanya tisha terkejut
"iya gue mau pindah lagi aja, talita juga udah gak ada rasa lagi sama gue kayanya"
"maksud lo"
"gue tadi pagi ngeliat talita berangkat sama abang lo"
"abang gue? Akbar?"
"emang lo punya abang berapa?"
"eh, tapi emang lo gak salah orang?"
"mata gue masih bagus kali, lagian gue juga gak papa sih kalo dia udah dapat cowo yang gak bakal nyakitin dia, setidaknya abang lo gak sebrengsek gue"
Setelahnya tisha hanya diam karena bingung harus menyahuti apa, sebenarnya yang lebih membuat dia bingung adalah kenapa abangnya bisa dekat dengan talita tanpa sepengetahuannya.
***
Tisha sedang bersama adit di ruang tv dengan kegiatannya masing-masing.
"dit" ucap tisha
"hmm" sahut adit
"akbar tadi berangkat bareng siapa?" tanya tisha
"akbar siapa?" tanya adit balik sambil menatap tisha
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Loved
Fiksi RemajaCerita tentang dua remaja yang sama-sama memiliki sifat cuek namun perhatian. Dan harus disatukan oleh hubungan yang bernama pernikahan karena janji perjodohan antara kedua orang tua mereka. Tanpa mereka sadari mereka mulai memiliki rasa cinta dan i...