Adit SIDE
"halo ma"
"..."
"iya ma,ntar aku coba hubungin deh."
"..."
"okay, udah dulu ya ma aku masih ada kelas" ucap adit sambil mematikan sambungan telepon dari mamanya.
Sudah 1 tahun adit pindah ke sydney buat kuliah. Udah 1 tahun juga adit gak liat tisha. Selama 1 tahun itu pula adit selalu memikirkan tisha, bagaimana iya harus mengungkapkan perasaannya atau bagaimana sampai saat ini ia tidak ada menghubungi gadis yang berstatus sebagai istrinya itu walau hanya untuk menanyakan kabarnya. Adit kehilangan kontak tisha karena hpnya yang rusak saat itu.
"sayang dari mana aja sih, aku nyariin tau" ucap seorang gadis yang langsung memeluk adit dari belakang.
"dari toilet, kenapa?" tanya adit ke gadis yang masih memeluknya dari belakang tersebut, namanya sandra , dia adalah pacar adit dari kelas 2 sma, mereka memang beda kota bahkan negara saat itu sehingga mereka LDR satu sama lain. Entah apa yang membuat gadis bersurai panjang itu juga ikut pindah ke sydney, padahal sebelumnya ia berada di kanada. Adit kenal sandra karena saat itu mereka satu smp namun saat sma sandra pindah ke kanada,adit mulai menyukai sandra saat mereka berada di tahun terakhir smp.
"aku mau minta temenin ke toko buku deh, sekalian belanja sih. Mau ya?" tanya sandra sambil menunjukkan puppy eyesnya.
"lama gak?" tanya adit.
"yaaa gak tau lah, aku aja masih cari referensi bukunya jadi belum tau mau ngambil buku apa. Pleasee" ucap sandra dengan tatapan memohon agar adit mau menemaninya.
"iya, aku temenin" ucap adit pada akhirnya.
Mereka langsung menuju ke halte bus untuk menuju ke salah satu toko buku yang berada di sebuah mall besar dikota tersebut. Mereka memasuki toko buku dengan tangan sandra yang masih menggandeng tangan adit kuat. Adit sudah malas saja rasanya menemani gadis ini ke toko buku, karena ujung-ujungnya ia hanya akan melihat-lihat tanpa membeli buku yang ingin ia beli, dan berakhir adit mengikuti sandra berbelanja barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Sifat sandra memang sangat berbeda dengan tisha, tisha akan menjaga konsistensinya, jika ia ingin membeli buku maka ia hanya akan membeli buku tanpa berkeliling mall untuk membeli barang yang lain. Hanya saja mungkin akan belok ke tempat makan setelah mendapatkan apa yang diinginkan. Tisha sesimpel itu di mata adit, tidak pernah membuat orang lain ingin ribet dengan segala urusannya.
"gimana, udah dapet bukunya?" tanya adit, karena ia terlalu lelah berkeliling toko buku tanpa ada buku yang didapatkan.
"gak dapet, bukunya jelek-jelek semua" sahut sandra enteng.
"buku itu gak ada yang jelek, emang kamunya doang yang bingung mau ngambil buku apa" ucap adit sambil berjalan untuk menuju pintu keluar toko.
"iihhh mau kemana, kan aku mau minta temenin buat belanja dulu" ucap sandra sambil mengejar adit dan meraih tangannnya, membuat adit harus berhenti.
"apa?" tanya adit.
"kan aku minta temenin belanja dulu ihhh" ucap sandra.
"aku cape, mau pulang ok. Jadi kalo kamu mau belanja kamu belanja sendiri atau minta temenin sama temen-temen kamu ya" sahut adit lembut, karena ia sudah sangat lelah menghadapi gadis ini. Adit segera menjauh dari hadapan gadis itu.
"kamu sekarang udah berubah" ucap sandra, membuat adit menghentikan langkahnya, tanpa menoleh ke sandra, sehingga sandra sekarang berdiri di hadapan adit, menatap adit dengan pandangan yang sulit di artikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Loved
Teen FictionCerita tentang dua remaja yang sama-sama memiliki sifat cuek namun perhatian. Dan harus disatukan oleh hubungan yang bernama pernikahan karena janji perjodohan antara kedua orang tua mereka. Tanpa mereka sadari mereka mulai memiliki rasa cinta dan i...