PART 15

9.5K 233 13
                                    

Tisha POV

Aku terbangun karena mencium bau harum dari arah luar, karena penasaran akhirnya aku memutuskan untuk keluar kamar dan melihat apa yang terjadi. Saat aku menuju dapur aku melihat bang akbar sedang menumis sesuatu, entahlah apa yang dia tumis, karena penasaran akhirnya aku mendatanginya dan melihat apa yang sedang dilakukan olehnya.

"wuihh harum bener tuh kayanya" ucapku sambil menuang air

"eh lo udah bangun, gue kira belum, gapapa kan ya kalo gue masak-masak kaya gini di dapur lo?" tanya akbar

"sans ae lagi bang kaya sama siapa aja lo"

"gue masak gini sih sebenernya buat rasa terima kasih, karna lo sama laki lo udah mau nampung gue dan nyediain makanan bergizi" ucap akbar

"emang harus gitu sih" sahutku dengan tertawa kecil

"ye songong lu" ucap akbar sambil menoyor kepalaku

"masak apa lo?" tanya adit yang tiba-tiba muncul dibelakangku.

"masak yang bisa di makan lah" ucap akbar

"ye bego juga tau, kalo mau masak itu makanan yang bisa di makan"

Setelah aku selesai mandi dan bersip-siap akhirnya kami sarapan bersama dengan memakan makanan buatan bang akbar.

"emm sha ntar lo balik sendiri gapapa?" tanya adit

"hmm" ucapku sambil memasukkan makanan kedalam mulutku.

"seriusan lo gapapa pulang sendiri?" tanya bang akbar meyakinkan

"gapapa lagi, kaya sama siapa aja, emang mau ngapain?" tanayku

"kita udah mulai les hari ini, kan kita berdua udah kelas 12" ucap bang akbar lagi

"ini baru bulan September kan? Kenapa udah les aja?" tanyaku

"buat pemantapan aja, lagian cuman 2 kali seminggu, ntar mulai bulan januari baru deh 4 kali seminggu" ucap bang akbar menjelaskan

"hmm, ok ok" ucapku

***

Aku benar-benar bosan karena sendirian di apart dan tidak ada yang dikerjakan, sungguh siang yang membosankan. Baru aku menyalakan tv tiba-tiba iphone yang ku genggam sedari tadi berbunyi.

"halo kenapa?" tanyaku kepada seseorang di seberang sana.

"sibuk gak?"

"kenapa?"

"berangkat hari ini aja gimana?"

"tapi kalo kita udah masuk terlalu jauh, gue gak mau lanjut"

"ok, 15 menit lagi gue sampe"

Setelahnya tanpa harus susah-susah menjawab ucapannya, aku langsung mematikan sambungan telepon dan masuk kamar untuk bersiap-siap. Jujur sebenarnya sampai saat ini aku masih kurang setuju dengan ide adel, karena resikonya termasuk besar, tetapi dari pada penasaran akhirnya aku menyetujui idenya adel walaupun ragu.

Saat ini aku dan adel sedang menuju rumah riza, entah kami bingung ingin cari tau dari mana jadi kami berdua memutuskan untuk mulai dari rumahnya saja. baru saja kami sampai tak jauh dari rumah riza, riza keluar dari rumahnya menggunakan ninja hitamnya, karena takut kehilangan jejak akhirnya adel langsung tancap gas untuk mengikuti riza.

Riza menuju kesebuah cafe yang cukup ramai dan masuk kedalamnya, karena penasaran akhirnya kami ikut masuk, kan bakalan sia-sia kalau kami hanya mengikuti kegiatannya tanpa tahu apa yang dia bicarakan.

Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang