PART 7

8.9K 210 3
                                    

Hari sabtu pagi memang enak untuk bermalas-malasan karena hari sabtu tandanya sekolah ku akan libur sampai hari minggu besok. Hari ini aku ada janji dengan adel untuk main kerumah talita. Karena memang itu sudah jadi jadwal wajib kami bertiga untuk setidaknya ngumpul seminggu sekali.

"sha, kalo talita nanya gimana?" tanya adel dengan masih fokus dengan jalanan.

"ya jawab aja" sahutku cuek. Entah kenapa aku benar-benar unmood hari ini. Kami sampai di depan rumah talita dan masuk kedalam rumah itu sambil mengucap salam, dan langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Saat kami masuk kamar talita, kami tidak melihat talita, namun ada suara gemericik air dari dalam kamar mandi, yang menandakan talita sedang mandi mungkin.

Ceklek "eh lu pada udah sampe aja, gue baru aja bangun" ucapnya sambil cengengesan.

"elu mah kebo emang kerjaannya" sahut adel.

"gue gak bisa lama-lama ya hari ini" ucapku

"lah kenapa?" tanya talita

"ada acara keluarga" sahutku datar.

"emm... dia datang lagi kan ya?" tanya talita dengan hati-hati. saat dia ingin duduk di kursi meja belajar.

Aku dan adel langsung saling tatap, dan memikirkan jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan dari talita kali ini.

"dia kemaren kerumah gue, sekarang dia tambah tinggi kan, tambah item juga, mungkin selama di Bandung dia sering main basket waktu siang" ucapnya sendu.

Aku dan adel hanya diam mendengarkan, karena kami tidak dapat berbuat apa-apa lagi selain mengiyakan dari pertanyaannya.

"dia bilang, dia mau memperbaiki semuanya, dia gak mau kayak dulu lagi, gua jadi ragu"

"nggak usah terlalu percaya" ucapku datar

"emm... sebenarnya sih gue sama dia belum berakhir" ucapnya, yang membuat aku dan adel kaget.

"hah, serius lo, bukannya lo udah putus lama sama dia?ini gimana sih ceritanya, ini gue yang bego atau gimana" ucapku tak percaya.

"wihhh, itu tadi adalah omongan terpanjang lo, gue suka" ucap adel

"apaan sih del" ucapku.

"ya gitu lah ceritanya, gue gak ada ngomong putus, dia juga gak ngomong putus waktu kelulusan smp, terus tiba-tiba dia langsung pergi gitu aja kan ya" ucapnya sambil mengingat-ngingat.

"tapi dengan cara dia pergi waktu itu, itu udah nandain kalo kalian putus kan?" tanya adel

"iya sih, emang putus. putus secara tidak langsung" jawab talita

Baru saja aku ingin menjawab, tiba-tiba ponselku berbunyi. Ada sms dari mama yang menyuruhku untuk pulang sekarang juga. Aneh tadi bilangnya acaranya sore ini baru juga jam 11 udah disuruh pulang aja.

"emm gue balik dulu ya udah disuruh pulang" ucapku

"lah naik apa?lu kan tadi kesini sama gue" tanya adel

"gue bisa cari taksi, bye" ucapku sambil keluar dari kamar talita.

***

Aku baru saja masuk rumah, ternyata sudah ada keluarga om widan, aku pun langsung masuk dan mengucap salam dan tersenyum pada mereka, dan menyalami mereka satu-satu.

"nah itu tishanya udah dateng" ucap mama

"maaf ya semua tisha baru dateng, soalnya tadi pagi bilangnya acara nya sore, eh taunya jadi jam segini" ucapku kaku

"iya tisha gapapa tante maklum kok ini salah kami juga ngasih infonya, eh taunya tiba-tiba papanya adit sore ini harus berangkat ke Surabaya ada kerjaan disana." Ucap tante alya. Aku hanya menanggapi dengan senyum saja ucapan tante alya, setelah itu aku naik ke atas untuk berganti baju sebentar dan make up sederhana karena emang waktunya gak mencukupi kan ya.

"nah langsung saja kalau gitu, kita mulai pertunangan ini" ucap om widan

Aku dan adit berdiri bersisian dan saling hadap, adit memakaikan ku cincin yang menurutku sangat manis dan sebaliknya aku juga memakaikan dia cincin. Acara pertunangan selesai, hanya dihadiri beberapa keluarga saja gak sampai ngundang orang satu kampung kok. Kami saat ini sedang berbincang-bincang walaupun aku tidak tau apa yang mereka bicarakan.

"tisha dan adit kalian akan menikah lusa" ucap papa.

"hah lusa yang bener aja lah pah, kenapa gak ada yang bilang dulu sih, ini tu terlalu cepat." Ucapku

"semuanya udah beres tisha tinggal mempelainya aja, ya nggak jeng" ucap mama

"iya sayang semuanya sudah beres" ucap tante alya

"emm tapi tante" ucapku

"huss jangan panggil tante lagi, panggil mama aja mulai sekarang"

"iya tant, eh mah" ucapku

Ini apa-apaan lagi coba, baru juga kenal berapa hari, udah dijodohin aja, terus tunangan, terus ini lagi lusa nikah yang bener aja.

"tapi gimana sama sekolah?" tanyaku

"gak usah dipikir semuanya kan sudah beres" ucap tante alya eh maksudnya mama alya.

Acara tunangan kali ini sudah selesai keluarga adit juga sudah enyah dari rumah ini, tinggal aku sekeluarga yang ada diruang ini sedang berbincang-bincang.

"cie yang bentar lagi kawin" ucap abangku

"apaan sih orang nikah, bukan kawin, gue mah masih sma gak mikir jauh-jauh, emang lo, kalo dinikahin sekarang juga mah seneng bisa ena-ena" sahutku sebal.

"ya iyalah itu kan hak suami"

"bodo bang bodo" ucapku malas

Aku langsung naik ke atas buat istirahat, ini kepala rasanya pening kali kalo harus mikirin nikahan. Bobo aja lah ya kali aja besok ada keajaiban gitu yang bikin perjodohan ini batal. Tapi gak mungkin ini mah kalo batal, nikahan lusa ini, iyuh gewla.

Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang