Bel pulang sudah berbunyi dari tadi namun aku masih duduk di depan kelasku, sungguh aku malas melihat muka adit siang ini. Adit juga terus saja menelponku tapi kudiamkan. Setelah merasa aku tidak se bt tadi aku turun menuju parkiran, ternyata masih ada beberapa mobil yang terparkir termasuk mobil adit. Aku langsung menuju mobil adit dan masuk tanpa menyapa adit yang ingin mengucapkan sesuatu karena keterlambatanku untuk pulang hari ini.
"lama" gumamnya, namun masih dapat kudengar.
Entah, aku bener-benar tidak tau kenapa aku bt melihat muka adit, apalagi setelah kejadian yang aku ingin ke toilet namun aku melihat dia duduk sama cewe. Gak mungkinkan aku cemburu, tenang tisha mungkin cuman karena lo ngerasa adit suami lo doang, toh ini cuman karena perjodohan kan. jadi lo jangan posesifin dia.
Aku dan adit sampai di apartemen dan langsung masuk, aku langsung menuju kamar untuk berganti baju namun saat aku baru membuka kancing kedua bajuku, adit masuk yang otomatis membuatku refleks berteriak.
"Aaaaa, adit gila" ucapku nyaring, ia langsung menutup pintu dengan wajah tak berdosa. Dasar cowo mata keranjang.
Aku langsung keluar kamar saat sudah selesai mengganti bajuku dengan baju santai. Aku melihat adit sedang menonton tv dengan santainya. Aku tidak menoleh sedikitpun kedia dan aku langsung menuju dapur untuk memasak. Setelah memasak aku langsung menyusunnya di meja makan. Aku sudah duduk di meja makan setelah mengambil nasi untukku dan adit.
"enak gak nih?" tanya adit saat dia mau duduk
"coba sendiri" ucapku singkat
Kami makan dalam keadaan hening tanpa ada yang mau berbicara sedikit saja.
"mayan lah buat masakan seorang cewe" ucapnya mengomentari.
"bilang aja enak, gak usah sok ngomen kaya gitu" ucapku sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutku.
"ngomong-ngomong tadi kenapa gak dilanjutin?" tanyanya. Hanya ku balas dengan menaikkan sebelah alisku.
"buka kancing baju tadi" ucapnya santai
"mesum lo" ucapku emosi
"aelah udah sah juga"
"gila" ucapku sambil berdiri untuk mencuci piring.
***
Hari sudah malam sekarang aku sedang membaca novel di dalam kamar, sedangkan adit, ia sedang mengerjakan prnya dimeja belajar.
"lo gak ada pr" tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"udah gue kerjain disekolah" ucapku singkat. Karena aku sudah mengantuk akhirnya aku pun tidur.
Aku terbangun dengan pemandangan yang sangat asing yaitu, adit sedang menatapku lekat, karena syok aku langsung mendorong mukanya dengan tanganku.
"romantis dikit gak bisa apa" ucapnya sambil bangun dan menuju kamar mandi. Aku hanya mengerutkan jidat mendengarkan ucapannya tadi. Aku langsung keluar kamar dan menuju dapur untuk membuat sarapan, aku hanya membuat nasi goreng sederhana untuk sarapan. Setelahnya aku mandi saat mengetahui bahwa adit sudah selesai dengan mandinya.
***
Aku sudah tiba disekolah dengan adit lagi, namun aku cuek dengan tatapan cewe-cewe yang kemaren juga menatapku. Aku melihat motor abangku yang baru saja datang, aku langsung menghampirinya saat ia baru mau jalan. Aku langsung memegang tangannya.
"miss you" ucapku pelan sambil menyamakan jalan kami. Ia tersenyum mendengar ucapanku.
"me too little girl" ucapnya sambil mengacak rambutku.
Kebiasaannya jika kami sedang bersama dia selalu mengacak rambutku. Tapi itu lah yang membuatku nyaman memiliki kakak laki-laki seperti akbar, dia selalu tau kondisi ku tanpa perlu aku bercerita dengan. Berbeda dengan kakak pertamaku dia akan tau saat aku sudah bercerita namun dia memiliki 1001 solusi buat menghadapinya.
"pulang bareng yah" ucapku sambil mengedip-ngedipkan mataku.
"adit gimana, kalo lo balik sama gue" tanyanya
"ya tinggal bilang aja lah bang, gue kangen rumah, jadi pengen pulang gak lama kok" ucapku meyakin kan
"ok, kalo aditnya setuju" ucapnya final sambil mengusap kepalaku.
***
Sepulang sekolah aku sudah menunggu adit di mobilnya, untuk mengatakan bahwa aku pulang bareng bang akbar. Aku melihat adit yang berjalan bersisian dengan bang akbar.
"gue balik bareng akbar ya, kangen rumah, cuman sebentar kok" ucapku saat ia sudah berada di depanku.
"hmm, ntar gue nyusul" ucapnya
"ok, bye" ucapku sambil menarik bang akbar untuk menuju motor bang akbar. Tapi aku baru teringat sesuatu bahwa aku tidak memba helm. Saat aku sedang berpikir adit menyerahkan helm di hadapanku.
"nih pake" ucapnya cuek
"mm thanks" ucapku sambil memakai helm yang berikannya, baru aku naik ada sebuah tangan yang menahan pergelangan tanganku.
"ckk, gak bisa pake helm apa" ucapnya sambil mengaitkan pengaman helm, jarak muka kita sangat dekat sampai aku dapat merasakan hembusan nafasnya yang harum mint.
"ya ampun pliss jangan kaya gini, ntar kalo gue baper brabe dit" ucapku dalam hati
Akhirnya adit selesai mengaitkan pengaman helm tadi, aku pun mengucapakn terima kasih dan langsung naik ke atas motor abangku. Setelahnya bang akbar melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Kami sesekali bergurai. Sungguh aku sangat rindu saat-saat kaya gini.
![](https://img.wattpad.com/cover/104643222-288-k199099.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Loved
Fiksi RemajaCerita tentang dua remaja yang sama-sama memiliki sifat cuek namun perhatian. Dan harus disatukan oleh hubungan yang bernama pernikahan karena janji perjodohan antara kedua orang tua mereka. Tanpa mereka sadari mereka mulai memiliki rasa cinta dan i...