Di sore hari menjelang rembulan datang, serat-serat jingga saling memamerkan elok anggun rupanya. Meminta untuk selalu dipandang dengan decak kagum para pecinta alam. Semilir angin berhemebus menerpa ombak yang berlari-lari kecil ketepian. Bisik-bisk pasir putih yang beraroma wangi keringat lumba-lumba yang menari-nari manja menggoda para manusia yang menunggu kehadirannya. Sebuah pertunjukkan penuh pujian yang bernilai mahal bagi para lumba-lumba yang sombong akan keindahan tubuhnya. Lambaian pohon kelapa merayu kedamaian untuk tak segera bergegas pulang, menikmati malam tepat di bawah sinar rembulan yang tak akan padam di malam yang panjang. Ada sebuah percakapan yang membuat lambat jam pasir bergerak. Ada sebuah kerinduan yang menyatukan alam hingga menjadikannya akur seharian. Ada dua insan yang datang saling melepas kerinduan sebelum akhirnya pergi saling merelakan tanpa tahu kapan waktu akan memberikan lagi kesempatan.
-junidanjuli

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hujan Sore Tadi
PoetryHIGHEST RANK ⭐️ #1 on Kumpulanpuisi [20/04/2022] #2 on Sajak [15/09/2022] Setiap rinai hujan adalah sebuah kata yang menyatu menjadi sebuah kalimat rindu. Nada syahdu yang merayu untuk mengenang sebuah masa lalu. (Perubahan judul dari : JUNI DAN JUL...