Rapuh

2.3K 87 0
                                        

Dan dari setiap larik-larik yang tercipta, kata demi kata menceritakan tentang aroma hujan yang membangkitkan gelora. Pada tiap tetesan hujan yang menggenang seperti kenangan akan masa silam. Mendorong linangan untuk jatuh di pelupuk mata yang sembab menahan beban akan hati yang sedang berduka.

Kau begitu mahir menawarkan cinta dan membuatku tak bisa menolak akan hal itu. Mencengkeram hatiku hingga membuatnya hanya untukmu seorang. Namun saat kau hadir membawa benih rasa itu, kau menyimpan luka yang menjadi bom waktu yang akan meledak dan memporakporandakan hatiku. Saat ini bom itu telah meledak. Dahsyat.

Kini aku begitu rapuh, sendiri melawan sepi untuk merapihkan kepingan demi kepingan hatiku. Bahkan rembulan mencibirku begitu bringas, entah kenapa ia begitu ganas. Ingin kugulung langit dan melemparnya ke bara api. Agar gelap dan sunyinya malam tak akan menghantuiku kembali yang merasa sepi sendiri terperangkap perih setelah kau pergi.

-junidanjuli-

Tentang Hujan Sore TadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang