Kau serupa malam yang sepi pada tiap hari yang dilalui. Menyebar di setiap sudut kota bahkan masuk ke dalam kamarku yang tak berdaya menahan diri tanpamu. Kau gelap yang disinari palsu oleh remang cahaya lampu di pinggir jalan itu.
Kau dingin yang sendirian menahan beku dengan jerit yang selalu tertahan di daun pintu. Kau serupa jangkrik yang bernyayi di setiap malam, menyanyikan nada-nada berirama yang tak tau makna. Kau sebuah pohon yang berdiri mematung dan pasrah dilambaikan angin begitu saja.
Kau adalah angin yang tak tau arah dan berlabuh, bingung memilih tujuan. Kau bimbang seumpama timbangan hukum indonesia yang selalu berat sebelah. Kau kaum lemah yang terus ditindas dan kalah.
Kau pajangan hias yang hanya menggantung ataupun berdiam diri mati. Tak berguna bahkan hanya menjadi pemanis saja, yang haya dibersihkan ketika berdebu, lalu tak ada fungsinya setelah itu.
Kau mimpi-mimpi yang merusak ketenangan tidurku. Mengusik istirahatku akan lelah hari yang telah ku lalui. Kaukhayalan yang selalu kuimpikan dan terus tidak pernah menjadi kenyataan. Berharap menggapai bintang, yang jauh di angkasa.
Kau kegelisahan yang selalu datang menghampiri pikiran dan perasaanku. Membuat langkah kakiku terseret bahkan terjatuh. Kau pertanyaan tersulit yang bahkan diciptakan untuk tidak mendapatkan jawaban.
-junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hujan Sore Tadi
PoesíaHIGHEST RANK ⭐️ #1 on Kumpulanpuisi [20/04/2022] #2 on Sajak [15/09/2022] Setiap rinai hujan adalah sebuah kata yang menyatu menjadi sebuah kalimat rindu. Nada syahdu yang merayu untuk mengenang sebuah masa lalu. (Perubahan judul dari : JUNI DAN JUL...