Tentang Hujan

567 32 0
                                    

Apakah yang menyenagkan dari hujan, dari rintik-rintiknya yang menceritakan kesedihan menahan beban di angkasa. Lalu jatuh ke tanah bersamaan dengan tetasan air mata yang melebur dalam wangi tanah yang khas melewati lubang hidung manusia.

Halaman rumahku basah penuh kenangan. Daun-daun berkilau seperti ditaburi permata putih yang dipakai di jari ibuku. Dengan biasan cahaya spectrum warna pelangi yang hadir di hari ini, mencoba menghapus sedih.

Langit adalah misteri, namun sedikit lebih indah dari mata manusia. Keduanya tak bias ditebak begitu saja, sama-sama di luar nalar kita.

Malas hari ini bertamu, sepertinya sudah berkompromi dengan dingin. Waktu berjalan begitu lambat, selambatnya alam pikir yang membeku selain tubuh mungilku. Mengenang kembali kenangan yang sudah kutanggalkan di dalam jurang.

Lalu kubiarkan saja ia menguasai kesadaranku. Dengan gemetar rindu yang sudah lama tertabung dan tertahan di daun pintu. Maki akan kejujuran hati di setumpuk luka yang masih menjadi pasukan baris-berbaris di depan mata. Hingga ia pergi dan berlalu dengan waktu.


-Junidanjuli


Tentang Hujan Sore TadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang