Nightmare (2)

4.6K 478 26
                                    


Hongbin kecil sedang bermain petak umpet dengan ibunya.

Ia celingukan mencari tempat persembunyiaan dimana ibunya tidak bisa menemukannya.

Sayangnya sang ibu lebih mengenal sudut-sudut rumah mereka dibanding dirinya.

Pemikiran itu menguap begitu saja kala mata bulat hongbin tertuju pada sebuah ruangan dengan vas besar diseberang pintu.

Itu ruang kerja ayahnya,

Dan ibunya tidak pernah mengijakkan kaki disana.

Hongbin tanpa ragu menerobos ruangan tersebut dan bersembunyi didalam sebuah lemari besar berisi puluhan berkas yang tidak ingin diketahuinya.

Hongbin meringkuk didalam sana sampai hitungan ibunya tak terdengar.

Ada yang janggal, hongbin kecil keheranan saat ibunya berhenti menghitung pada angka 8.

Cklek!

Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka disusul derap langkah yang lumayan berat.

Hongbin merapatkan tubuhnya pada dinding lemari, ia tau persis suara langkah itu milik ayahnya.

Jika ayahnya menemukannya, hari ini akan menjadi hari terakhir ia bermain petak umpet.

"DASAR BODOH! MENANGKAP ANAK INGUSAN SAJA TIDAK BECUS!"

Hongbin berjingkat saat suara serak penuh emosi itu menusuk gendang telinganya.

Ayahnya memang keras tapi demi tuhan, tidak pernah berkata sekasar itu.

"Maaf presdir, kami berjanji akan mencarinya sampai dapat"

Hongbin memberanikan diri untuk mengintip, ada celah kecil dilubang kunci lemari persembunyiannya.

Lewat lubang itulah, ia bisa melihat punggung tegap ayahnya, tiga pria berjas hitam dan dua pria berseragam polisi.

Pria-pria asing itu menunduk ketakutan.

"Bagaimana dengan si brengs*k itu?kalian benar-benar sudah menyingkirkannya?!"

"Ye presdir, kami bisa membawanya kemari jika anda ingin melihat jasad mereka"

Presdir choi mengendurkan dasi coklatnya lantas menatap ke lima anak buahnya satu persatu.

"Sudah malam, bawa saja ke gudang dan kuburkan besok pagi"finalnya.

"Ye presdir"

Kelima pria asing itu membungkuk taat sebelum undur diri dari hadapan presdir choi.

Hongbin memeluk tubuhnya sendiri, mencoba menenangkan getaran yang menggoncang.

Jasad?

Apa ayahnya merebut hidup orang lain?

"Choi seungjoon.."

Hongbin mendengar suara ibunya, ia kembali beringsut mendekati celah lemari.

"Apa yang sudah kau lakukan?orang-orang itu, APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Ibu hongbin berdiri didepan suaminya, Sekujur tubuhnya tegang.

Urat wajah dan lehernya tertarik seperti orang murka pada umumnya.

"Choi seungjoon, jawab pertanyaanku! Apa kau sudah tidak waras?!"

Hongbin sedih melihat ibu yang amat disayanginya itu menangis, jatuh bersimpuh mengenggam tangan ayahnya yang tak bergeming barang satu senti.

BAD ROMANCE [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang