Unpretty Competition

3.1K 310 29
                                    


Suara tepuk tangan puluhan orang terdengar tatkala seorang pria paruh baya meninggalkan posisi semulanya-- setelah menyampaikan maksud diadakannya rapat pagi ini.

Presdir choi resmi membuka kompetisi perebutan stempel choi group.

Kompetisi yang pastinya tidak diikuti oleh sembarangan karyawan melainkan yang berjabat. Seperti manager, direktur dan para pemegang saham.

Persaingan yang kental terlihat dari kubu putra tunggal presdir choi dan juga menantunya.

Meski tak satu patahan katapun terucap-- para karyawan dapat merasakannya lewat tatapan yang mereka (myungsoo dan hongbin) saling lemparkan.

Sekeluarnya dari ruangan rapat-- para pengikut kompetisi mempersiapkan segala macam step untuk menemukan perusahaan-perusahaan empuk yang bisa mereka jadikan sasaran investasi besar-besaran.

Hadiah yang menjamin tidak hanya dipersiapkan untuk si pemenang nantinya tapi juga untuk yang mengenyam kekalahan.

Siapapun mereka-- yang kalah dan membuat perusahaan mengalami kerugian hingga 50% dipastikan undur diri dari meja kerja masing-masing.

Tentunya mereka semua tidak menginginkan hal tersebut.

Hongbin sudah memiliki ruangannya sendiri. Ia kini sedang duduk bersedekap-- menatap lurus monitor komputer yang menyala tanpa aktifitas.

Ia tidak sendiri-- ravi dan ken berdiri didepannya.

Sesuai persyaratan yang ayahnya terapkan-- para pengikut kompetisi harus membentuk team, entah itu anggotanya dari luar maupun dalam perusahaan.

"Sebenarnya kompetisi ini tidak terlalu sulit-- kau mengenal banyak perusahaan ternama, kau hanya perlu mendatangi mereka dan mengajak kerja sama"saran ken dengan kedua tangan terlipat didepan dada-- raut bosan seakan mendarah daging diwajah tampannya cepat atau lambat.

"Ayolah, aku tidak punya orang untuk dimasukan kedalam team selain kalian"

Ravi yang lelah berdiri mulai merampas sofa diujung ruangan untuk bahan rebahan tubuh.

Seingat pria berambut legam tersebut-- hongbin tau benar bahwa dirinya tidak mempuni dalam hal menguras kecerdasan. Selama ini ia hanya mengandalkan tinju maut dan tubuh tahan banting.

"Bukan karena kalian ada disini lalu kalian harus membicarakan masalah bisnis"tambah hongbin yang membuat kedua kawannya menatapnya aneh."Aku juga masa bodoh dengan kompetisi ini-- tapi kalau aku tidak ikut, masalahnya tidak akan sesederhana gagal memenangkan tender"ocehnya lagi.

"Kalau dipikir-pikir, tempat ini lebih nyaman dari basecamp. Lihat, ac-nya ada dua"ravi mengacungkan telunjuknya kearah plafon ruangan hongbin.

Ken menggeleng tak habis pikir.

"Beritau aku tempat mana yang pas untuk dikunjungi disiang hari?"hongbin mematikan komputernya lalu berdiri dari kursi duduk.

"Billiard?"ide cemerlang ken.

"Call. Ayo membeli beberapa kaleng beer dan main billiard sampai sore"hongbin menyempurnakan.

"Yang ini baru aku suka"timpal ravi.

Ketiganya kemudian beranjak dari posisi masing-masing dan berjalan meninggalkan ruangan tanpa beban.

Meanwhile,

Baekhyun dan sunggyu sama-sama melempar fokus kearah myungsoo yang sudah setengah jam lebih membolak-balik tiga buah berkas yang mereka ajukan.

Berkas tentang perusahaan-perusahaan produktif dikota seoul.

BAD ROMANCE [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang