Pleasure

8.6K 569 24
                                    

Tiga hari berlalu sejak suzy mengizinkan myungsoo menerima syarat dari presdir choi.

Tiga hari itu pula hyejeong sering datang ke perusahaan ayahnya hanya untuk menemui myungsoo atau mengajaknya keluar jalan-jalan.

Seperti halnya sekarang, setelah menunggu hampir satu jam dilobi perusahaan akhirnya hyejeong bisa duduk berdua dengan myungsoo disebuah cafe mewah ditengah kota seoul.

Hyejeong sangat senang saat myungsoo memberi jawaban pada ayahnya dan sang ayah menyampaikan jawaban tersebut padanya.

Hyejeong berjanji akan menarik perhatian myungsoo.

Ia menceritakan banyak hal tentang dirinya sendiri dan myungsoo tampak mendengarkan dengan baik meski sejujurnya sangat enggan.

Myungsoo menyeruput kopinya sesekali melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan.

"Kenapa kau terus melihat jam?apa kau sedang ada janji?"tanya hyejeong.

"Aniyo, hanya saja.. di jam seperti ini aku biasanya sudah ada di apartemen"

"Kau bilang tinggal sendiri kan?tidakkah disini bersamaku lebih baik daripada di apartemen seorang diri?"

Myungsoo tersenyum tipis.

Senyum setipis tisu itu bisa membuat hyejeong berdebar tak karuan.

"Ne, kau benar.."

Benar-benar salah maksud myungsoo. Tentu saja ia lebih memilih tinggal di apartemen, bermesraan dengan suzy dan menggodanya habis-habisan hingga gadis lugu itu bergelayut manja dilengan kekarnya.

Duduk berdua dengan gadis asing yang ayahnya tidak lebih dari pemakan daging teman sendiri sama sekali bukan opsi yang akan dipilihnya, jika tidak ingat masa kecilnya dan suzy yang berdarah.. myungsoo tidak sudi menanggapi cerita membosankan hyejeong, sesingkat apapun itu.

"Myungsoo-ssi, kenapa kau menerima permintaan ayahku?"tanya hyejeong dengan wajah bersemu-semu.

Ia sangat berharap myungsoo mengutarakan jawaban semacam 'karena kau sesuai dengan tipe idamanku'

"Alasanku sangat umum. Pria mana saja tidak akan menolak posisi manager team. Aku baru satu tahun bekerja dan ayahmu sudah menawarkan posisi itu untukku, sungguh keberuntungan besar"

Hyejeong bungkam, tentu saja ia kecewa mendengar jawaban myungsoo tersebut.

Myungsoo sendiri tak ambil pusing dengan ekspresi lawan bicaranya itu.

"Memangnya kau tidak tertarik padaku sedikitpun?"

Myungsoo menaikkan alis sebelah kiri sebelum mendekatkan wajahnya hingga berjarak 5 centi dengan hyejeong.

"Kau sangat menyukaiku?"

Hyejeong mengangguk setelah meneguk salivanya yang mendadak kering.

"Kau ingin aku tertarik padamu?"

Hyejeong mengangkat wajahnya dan menatap manik kelam myungsoo dengan iris coklatnya.

"Ne.."

"Pastikan ayahmu tidak jatuh miskin karena hanya itu yang bisa membuatku tertarik padamu"

Myungsoo kembali ke posisi semula.

Hyejeong terdiam kaku, kedua tangannya yang bersandar dipermukaan tas tangan terkepal kuat.

Pria didepannya, pria yang membuatnya menjadi bodoh & gila.. hanya menginginkan harta?

"Kim myungsoo?"

BAD ROMANCE [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang