Problem (2)

4.8K 503 26
                                    


"Keluarlah, aku tidak akan menggigitmu"

Berkat ucapan hongbin barusan, suzy keluar dari persembunyiannya.

Gadis berkuncir itu melempar senyum kaku pada hongbin.

Hongbin terkekeh geli, tangan panjangnya meraih bahu suzy dan mengamit leher kurus pemiliknya.

"Aku akan melupakan kejadian tadi. Kajja kita masuk kelas, kita ada kelas pagi bukan?"

"Kita?maksudmu, kau masuk jurusan hukum?"

"Ya, kita satu jurusan mulai hari ini"

Hongbin mengajak suzy keluar dari perpustakaan, Suzy menurut saja toh memang sudah waktunya ia masuk kelas.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak membalas pesanku?"tanya hongbin.

"Kau mengirim pesan?maaf, aku tidak tau"suzy merenges.

Myungsoo membuatnya tidak bisa menyentuh ponsel kemarin.

"Tidak papa. Bagaimana kalau nanti sore kau mengirimiku pesan atau menelponku?

"Apa aku harus melakukannya duluan?"tanya suzy dengan wajah innoncent.

"Jadi kau ingin aku yang melakukannya duluan?hei, aku sudah mengirimimu pesan kemarin"

"Mm.. an-aniyo, bukan begitu maksudku.."

"Baiklah, karena aku menyukaimu. Aku akan selalu mengirimi pesan dan menelponmu duluan"hongbin mencubit gemas pipi kanan suzy.

Menyukai?

Suzy tercenung sesaat. Ia dan hongbin baru bertemu kemarin dan pria itu sudah menyukainya?

Apa semua pria bisa menyukai semudah itu?

Bagaimana dengan myungsoo?

"Hei, jangan melamun"hongbin menggoyangkan tangannya yang masih memiting leher suzy.

"Tidak, aku tidak melamun.."suzy menyembunyikan wajah merahnya.

"Lihat, wajahmu memerah. Apa kau juga menyukaiku?Apa pengakuanku barusan membuatmu berdebar?"goda hongbin.

Suzy melempar tatapan tajam pada pemuda tampan yang tengah menertawainya itu.

"Aniyo, aku tidak mudah terbawa perasaan lagipula aku sudah punya kekasih"elak suzy.

Tawa hongbin seketika terhenti, ia ingat kalimat yang keluar dari mulut soojung kemarin.

"Suzy punya hubungan asmara yang rumit"

"Ahh sayang sekali, bagaimana kalau aku menikungnya?"hongbin mencolek dagu suzy.

"Hongbin, jangan bercanda seperti itu!"bodohnya suzy serius.

Dan itu membuat hongbin tertawa lagi.

"Sudah, jangan tertawa lagi. Kau jelek"suzy mendorong dada hongbin hingga pitingan dilehernya terlepas.

Alih-alih tersinggung, hongbin malah tertawa lebih keras.

Entahlah, ekspresi suzy yang serius-serius-polos itu membuatnya geli.

"Apa yang kau tertawakan?berhenti, mereka menatapmu"

Hongbin tak menghiraukan tatapan beberapa mahasiswa/mahasiswi yang berpapasan dengannya juga suzy, ia bisa menganggap mereka semua tak kasat mata.

Suzy benar-benar tidak mengerti kenapa hongbin masih saja tertawa, ada dua kemungkinan dibenaknya.

Satu -hongbin aneh.

BAD ROMANCE [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang