PART 9

1.7K 133 3
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPO

Debaran jantung Nayra semakin cepat saat bertatap dengan Mikail. Entah debaran jantung karena apa, namun menurut Nayra ini adalah hal yang salah

"Hik" suara cegukan Nayra terdengar beberapa kali dan membuat Mikail tertawa. Dengan keras Nayra mendorong Mikail yang sedang tertawa "Eh udah selesai hujannya, buruan anterin gue pulang" ucap Nayra sambil berusaha meredakan debaran jantungnya yang belum reda hingga sekarang.

"Iya-iya" ucap Mikail sambil menahan tawanya lalu menuju motornya. Motor Mikail meninggalkan Halte dan menuju rumah Nayra.

Mikail selama mengendarai motor tidak bisa menahan senyum karena dia dapat melihat wajah salah tingkah Nayra yang jarang dia tunjuki.

Motor Mikail berhenti didepan pagar rumah Nayra dan saat itu juga Aurora baru saja nyampai dirumah "Ya allah, Kalian kehujanan?" saat melihat baju Nayra dan Mikail yang sedikit basah. "Iya tante, makanya sedikit lama soalnya neduh dulu" jawab Mikail

Nayra turun dari motor Mikail lalu memberikann helmnya kepada Mikail. "Yasudah kamu masuk aja dulu kedalam rumah Tante, Kamu mandi trus ganti baju pake punya Narel" perintah Aurora saat baru saja Nayra menyalimi Mamanya.

Mikail menggeleng pelan "Maaf tante, saya mau ada urusan sehabis ini. Lain kali ya tante saya mampir kesini" tolak Mikail halus, Aurora mengangguk dan Nayra hanya menatap Mikail.

"Ya sudah Hati-hati di jalan ya Nak Mikail" ucap Aurora lalu masuk kedalam rumah. "Thank's buat hari ini" ucap Mikail tiba-tiba, Nayra langsung memasang muka bingung "Seharusnya gue yang ngucapin terima kasih" ucap Nayra.

Mikail tertawa karena kebodohannya, "Thank's buat hari ini, Hati-hati dijalan" ucap Nayra. Mikail tersenyum lebar "Sama-Sama, terima kasih udah ngingetin. Udah kayak pacar aja" ledek Mikail.

Nayra mengangkat tangannya hendak memukul Mikail, Mikail hanya tertawa "Tumben nggak pake sepatu" canda Mikail. "nggak mau ah, sepatu gue berkurang nanti diambil sama lo terus" ucap Nayra.

"Yaudah sana masuk lo mandi biar gak sakit" ucap Mikail sambil memakai Helmnya. Nayra mengangguk, tak lama motor Mikail meninggalkan depan rumah Nayra.

**

Nayra memakan Bubur Ayam dengan telurnya dengan lahap "Ayo dimakan sampai habis" ucap Aurora, Nayra mengangguk "Ini gimana sih, kalian bisa sakit barengan gini" ucap Aurora sambil menatap kedua anaknya.

Kedua anaknya hanya cengegesan tidak bersalah "Kan biasa, mah satu sakit pasti nular semuanya" ucap Narel. "Yaudah sebelum sembuh kalian berdua harus jauh-jauh dari Nazar" peringat Aurora.

"Okay bos" ucap Narel dan Nayra bersamaan, "ayok minum obatnya, hari ini Papa yang nganteri. Dikarenakan Narel masih agak pusing" ucap Papanya sambil mengelap mulutnya lalu menghampiri Istrinya dan mencium istrinya.

Nayra dan Narel dengan cepat menghabiskan sarapannya lalu meminum obatnya dan menyusul apa yang dilakukan Keanu.

*

Nayra dan Narel turun dari mobil "nanti Pak Yasin yang jemput kalian ya" ucap Keanu, Kedua anaknya mengangguk, lalu mereka bersaliman dengan Kepala sekolah. Saat Nayra melihat Mikail yang baru saja keluar hidungnya tiba-tiba terasa gatal.

"Hatchi" bersin Nayra, Narel yang disebelahnya mengelus dada karena kaget "Kalau bersin bilang-bilang dong" ucap Narel, Nayra memandang kakaknya sinis "ye mas ngelucu, ya kali bersin bilang-bilang. Orang yang nularin juga mas kan" oceh Nayra.

Narel tertawa lalu mengangguk "Iya juga sih" ucap Narel sambil menoyor kepada Nayra, "Nggak usah pake noyor-noyor segala, udah ah mau kekelas bubye mas" ucap Nayra sambil mengkiss bye Narel.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang