PART 26

1.1K 93 10
                                    

Hai! setelah 3 bulan aku gak nulis aku kembali lagi. maaf ya aku gak ngepost dikarenakan aku udah dikelas 12 dan fokus ke ujian dll. berapa bulan kebelakang aku stress dengan yang namanya kartul HEHEHE.
tenang aja udah selesai kok, doain aja bagus dan dapet nilai yang bagus. ciao!

Maaf Kalau typo and Happy Reading
Jangan lupa Vote dan Comment

PART 26

Nayra menyampirkan selimut yang lumayan tebal dipundak Mikail, lalu dia memberikan Cokelat panas kepada Mikail. Mikail menggumamkan kata terima kasih lalu menyesap Cokelat tersebut dengan perlahan. Mereka berdua saling diam seakan memikirkan apa yang ingin ia bicarakan, Karena mereka berdua merasa canggung sekarang.

Merasa lebih rileks setelah menyesap Cokelat tersebut dia berdehem pelan "Terima kasih atas handuk dan cokelat panasnya" ucap Mikail, "Dan maaf tentang pelukan mendadak tersebut" ucap Mikail pelan.

Nayra menelan ludahnya yang terasa kering, "Nggak apa-apa, hanya aja gue mau nanya sama lo. Kenapa bisa kesini malem-malem?" tanya Nayra pelan. Mikail meletakan gelas tersebut "gue kabur dari rumah, gue udah muak sama sikap bokap gue" ucap Mikail.

"Kalau misalkan lo kabur, gue yakin lo udah bikin cara gimana lo kabur, tapi kenapa kerumah gue dan malah hujan-hujanan juga?" tanya Nayra, "Sebenarnya udah berhasil gue kabur tapi Gue ketahuan dan Hazel udah siap siaga didepan kompleks. Tapi semuanya Gagal dan akhirnya gue milih kabur kesini Karena kerumah nyokap dan Kenar ataupun Hazel nggak bakalan mungkin" jelas Mikail.

"Gue harap lo bisa selesain masalah lo sama bokap lo, dan mungkin aja ada alesannya kenapa bokap lo kayak gini" saran Nayra, "Alesan apaan? Misahin anak sama Ibunya. Lo nggak ngerti nay" ucap Mikail, "Iya gue tau, gue emang nggak ngerti Karena gue nggak ngerasain. Tapi coba lo fikirin aja ucapan gue" ucap Nayra.

" udah tengah malem, gue anterin lo kekamar tamu" ucap Nayra sambil bangkit, Tangan Mikail dengan cepar menahannya dan menarik Nayra lagi agar duduk "Maaf, gue masih kebawa emosi" ucap Mikail, Nayra mengangguk mengerti. "Gue juga minta maaf tempo waktu itu. Gue ngelakuin itu Karena gue nggak mau orang yang gua sayang di ganggu sama Erlangga" ucap Mikail.

Perlahan wajah Nayra terasa memanas, "Iya gue ngerti, udah yuk. Gue mau istirahat" ajak Nayra lalu diikuti oleh Mikail dari belakang menuju kamar Tamu yang didekat tangga "Lo pake kamar ini aja, Sebelahnya kamar Mas Narrel. Jangan berisik ya Karena Nazar lagi tidur sama Narrel" ucap Nayra.

Mikail mengangguk mengerti, Nayra tersenyum lalu hendak menutup pintu namun ditahan oleh Mikail "Sekali lagi terima kasih" ucap Mikail, Nayra tersenyum "Sama-sama" ucap Nayra. "By the way good night, lo lucu pake piyama itu" ucap Mikail  jahil dan menutup pintunya. lalu Nayra baru sadar bahwa dia menggunakan Piyama bergambar Little pony, dengan malu dia berlari kearah kamarnya.

***

Nayra membuka matanya dan mengerjapkan berapa kali. "Astagfirullah mas!" teriak Nayra kaget, melihat Narrel sedang berkacak pinggang didalam kamarnya. "Kenapa ada Mikail disini?" tanya Narrel.

Nayra mengrenyitkan dahinya "Mikail? Disini?" tanya Nayra bodoh karena seluruh jiwanya belum terkumpul semuanya, lalu dia menepuk jidatnya dan menujukan giginya yang rapih "Hehe maaf lupa mas. Kalau kemarin malem dia datang ke sini" ucap Nayra lagi.

"Kamu ya, kalau udah malam-malam begitu gak usah nerima tamu. Kan takutnya maling atau pembunuh. Masih untung yang dateng malam-malam Mikail" oceh Narrel, Nayra mengangguk mengerti "Iya-Iya mas, tapi kan gak mungkin pembunuh atau maling. Kan udah ada satpam didepan" ucap Nayra.

Narrel melotot kepada Nayra, dan diberi anggukan mengerti oleh Nayra "Yaudah mandi trus sarapan, habis itu kamu aja Mikail sarapan juga" perintah Narrel, dengan cepat Nayra memasuki kamar mandinnya dan mengikuti perintah sang Kakaknya.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang