PART 27

1.2K 107 9
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPO

DONT FORGET TO VOTE AND COMMENT


Mikail mengendari mobi Kenar dengan kecepatan tinggi. Kepalanya terasa pening karena memikirkan sikap Papanya yang aneh. Dia tidak mungkin tinggal di rumah Nayra, Mamanya atau sahabat-sahabatnya. Hanya satu tempat yang aman, dan Mikail akan menuju kesana.

Dengan cepat Mikail memutar arah agar memasuki Jalan tol. Ya Mikail akan benar-benar kerumah itu. Rumah yang akan mengamankan Mikail dari Papanya, karena Papanya lebih takut kepadanya. Rumah Kakeknya, yang berada di Bandung.

Mikail sesekali mengecek ponselnya yang berisi pertanyaan dari sahabat-sahabatnya bahwa Mikail berada dimana dan akan kemana. Sesekali Mikail mendecak kesal dikarenakan Jalanan kota Bandung yang sangat Macet.

Setelah berhasil keluar dari kemacetan yang membuat kepala Mikail pening dia langsung menuju Dago Atas. Langit sudah berwarna kejinggaan dan sebentar lagi gelap akan menggantikan warna Jingga itu.

Mikail memarkirkan mobilnya di halaman yang luas, didepannya berdiri rumah kayu yang kokoh. "Selamat Malam Mas" ucap Sang satpam saat melihat Mikail berada disana "Eyang ada kan Pak?" tanya Mikail, Sang satpampun mengangguk.

Mikail memasuki rumah itu dengan perlahan dan mencari Kakeknya yang biasa berada di Teras belakang atau di Ruang TV. "Assalamualaikum Kek" ucap Mikail pelan, Sang Kakek langsung menengok kearah suara itu dan tersenyum sumringah.

"Aduh cucu kesayangan Kakek, Akhirnya kesini. Kemana aja kamu Nak" ucap Kakek, Mikail memeluk Kakeknya dengan erat. "Mikail sibuk sekolah dong Kek, Om Amir sama Tante Myranda kemana?" tanya Mikail setelah sang Kakek memeluknya.

"Lagi keluar sebentar, mungkin sebentar lagi sampai" jawab Sang Kakeknya, "Assalamualaikum, Myranda Pulang" ucap Tante Mikail, "Eh ada Mikail" ucapnya, Lalu Mikail dengan cepat menyalimi Adik dari Papanya itu.

"Pasti kamu kesini kabur dari Papa kamu kan?" tebak Myranda, Mikail hanya cengegesan tidak membantah dan tidak juga mengiyakan. "Malvin ngapain kamu Mikail?" tanya Kakeknya dengan penasaran.

Myranda langsung mendorong ketangga "Udah jelasinnnya besok aja ya Pa, biarin Mikail istirahat dulu" ucap Myranda sambil mengekedipkan sebelah matanya kepada Mikail "Kamu ambil baju dikamar Satria ya" ucap Myranda, lalu dijawab angukan oleh Mikail. "Yaudah, besok aja ya Mikail jelasinnya" ucap Kakeknya lalu sibuk dengan tontonannya.

Mikail menuju kamar atas, kamar yang biasa ia tempati namun sekarang berubah menjadi Kamar, Kakak sepupunya. Kakeknya sekarang tinggal bersama Myranda setelah Nenek Mikail meninggal.

Mikail mengecek ponselnya. 10 chat Line dari Nayra dan 20 chat Line dari Sahabatnya. Dengan cepat Mikail memberi tahu kedua sahabatnya.

Mikail Malik B: Guys gue di Bandung rumah Kakek gue, jadi kalian gak perlu khawatir
Kenar Halim: Siap Pak Bos, intinya lo tetep hati-hati aja
Hazel Januar: Ati-ati ya Mik, sama jangan lupa Ati-ati bawa mobilnya Kenar
Mikail Malik B: Tenang, gue baretin dikit kok
Kenar Halim: Astagfirullah, sampe baret! Gak bakalan gue bantuin deketin Nayra
Mikail Malik B: Et Mas, jangan gitu dong
Mikail Malik Budah ah bye guys, mau mandi trus bobo
Kenar Halim: Dasar kebo
Hazel Januar: jangan lupa mimpiin gue ya Mik
Mikail Malik B: Najis

Setelah itu Mikail melempar ponsel sementaranya kekasur dan membuka lemari milik Satria. Ada beberapa baju memang miliknya yang dia tinggalkan dirumah ini. Lalu dengan cepat Mikail menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya,

**

Nayra tau keberadaan Mikail dimana, beruntung dia mempunyai sepupu yang tak lain sahabat Mikail sendiri. Mereka bertekad bahwa besok akan kesana. Nayra menekan pelipisnya dikarenakan bingung dengan sikap Papa Mikail.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang