PART 12

1.6K 128 9
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPO

MIKAIL POV

Aku memandang Nayra yang sedang ber-olahraga bersama kelasnya. Aku tersenyum kecil memandang senyumannya yang mengembang sangat indah. Tiba-tiba ada yang meraup mukaku dengan air.

Aku langsung menengok kearah siapa pelakunya dan menemukan Kenar yang baru saja mencuci tanganlah pelakunya "Ck, Apaan sih! Basah tau" ucapku kesal sambil mengelap wajahku dengan lengan bajuku.

Kenar tertawa cekikian lalu berdoa sebelum makan "Habisnya ngeliatin Nayra mulu, lo nggak nyadar noh disana mandang horror lo" ucap Kenar sambil menunjuk Narel yang menatapku. Aku langsung memukul tangannya "Nggak usah ditunjuk juga bego" ucapku.

Kenar hanya tertawa lalu memakan Nasi Ayamnya dengan Khidmad. Aku memandang Nayra lagi yang sedang bermain Basket bersama teman-temannya. Sudah berapa lama dia tidak marah kepadaku. Sudah berapa lama dia tidak mau menatapku.

Hazel membawa mangkok berisi Bakso Malang, dengan cepat aku mengambil alih Bakso malang milik Hazel "terima kasih ya udah dibeliin" ucapku lalu menaruh sesendok teh makan yang berisi sambel tanpa memandang wajah Hazel.

"Sialan ya lo, udah tau gue lagi ngirit uang" ucap Hazel sambil geleng-geleng kepala "Ngapain sih ngirit uang, orang bokap lo raja minyak uangnya mah banyak" canda Kenar. Aku tertawa sambil memakan Bakso Malang lalu pura-pura lupa "Oh iya gue lupa, kan bokapnya Hazelkan Arab medit" candaku lalu diberi acungan jempol oleh Kenar.

"Ye bukan medit, Cuma pelit" ucap Hazel lalu mengambil sendok lagi dan memakan berdua bersamaku. "Sama aja bego" celetuk Kenar, gue langsung mendorong mangkuk berisi Bakso Malang tersebut kearah Hazel "bercanda gue, nih gue balikin" ucapku lalu meminum Ice Lemon tea.

"mau beli apaan sih lo? Sampai ngirit begini?" tanya Kenar sambil menggiti ujung tulang ayam, aku mencomot daging ayam yang sudah disuwirkan oleh Kenar sambil mengangguk. "Gue bukan mau beli apaan, tapi ini pertengahaan bulan. Bulanan gue semakin menipis jadi belum dapet pasokan dari bokap" jawab Hazel.

Aku dan Kenar menggelengkan kepala "yee, gue kira lo mau beli barang yang mahal gitu. Ternyata emang lo yang bokek" ucap Kenar, aku tertawa lalu menengok kearah lapangan yang sudah kosong.

Karena bel istirahat baru saja berbunyi dan aku melihat Kantin yang mulai ramai. Aku terus memerhatikan pintu Kantin yang baru saja dibuka. Jangan ditanya bagaimana kita bisa masuk kesini duluan, yaitu adalah memutar dari arah lobby.

AUTHOR POV

Nayra mengelap keringatnya yang terus mengucur, di ambil Iphonennya lalu mengikuti Kirana yang berjalan memasuki arena sekolah. "Temenin gue ke Kantin yuk" ajak Kirana saat mendekati Kantin, dengan cepat Nayra langsung menggeleng "Gue keatas duluan aja, habis ini Matematika Minat" tolak Nayra.

Kirana mendecak lumayan keras "Mau sampai kapan ngejauhin Kantin. Lo juga perlu asupan makanan Nay!!" omel Kirana, Nayra menggeleng "Gue bawa bekel kok hari ini" ucap Nayra, Kirana menggeleng "Lo ngejauhin Kantin, lo yang jarang keluar kayak gini bikin yang disana kegirangan karena lo takut sama dia" ucap Kirana.

Nayra terus menggeleng "Please Kir, gue mau ke kelas" Mohon Nayra, Kirana menggeleng lalu menarik Nayra "gue nggak mau lo penakut kayak gini, ini bukan Nayra yang gue kenal" ucap Kirana.

Nayra melepaskan tangan Kirana "gue jalan sendiri, nggak usah ditarik-tarik" ucap Nayra lalu mengikuti Kirana dari belakangnnya. Nayra terus menunduk selama berjalan di area kantin. Dia berusaha agar tidak bertatapan dengan Mikail atau siapapun.

Mikail yang dari tadi memerhatikan Nayra langsung siap beraksi. Dia ingin melihat wajah Nayra, itu alasan dia beraksi hari ini.

Mikail berjalan sambil membawa Ice Lemon teanya dan pura-pura berjalan menuju kearah Kirana dan Nayra yang sedang menuju arah berlawanan dengannya. Mikail melewati Kirana dan dengan sengaja bertabrakan dengan Nayra yang masih menunduk.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang