PART 10

1.8K 139 6
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPO

       

Mikail mengikuti Hasna kemana saja, hari ini mereka kencan bersama. Dengan sangat terpaksa sebagai jaminan bahwa Hasna tidak akan menganggu Nayra lagi. Mikail duduk dikursi tunggu dan menunggu Hasna yang sedang memilih Baju.

"Ini bagus gak?" tanya Hasna kepada Mikail yang sudah terlihat malas-malasan. "Bagus kok" jawba Mikail seadanya, "Ih tapi ini lengannya bikin gendut" ucap Hasna, Mikail merolling eyesnya malas "Yaudah cari yang lain aja, masih banyak yang nggak bikin lo gendut" ucap Mikail.

Dilain tempat Nayra berjalan berdampingan dengan Kirana. Nayra dan Kirana duduk disalah satu restaurant Jepang. Makanan khas Jepang, Sushi terhidang dimeja mereka. "Lo nggak mau cerita beberapa hari yang lalu di panggil sama Kak Hasna?" tanya Kirana saat Nayra sedang menuangkan Soy Sauce.

Nayra menatap Kirana sebentar lalu memakan Salmon Sushinya "Demi Allah, hari itu gue nggak di apa-apain. Cuma di ingetin biasa doang karena saat itu banyak Kaka kelas dan Mikail langsung marahin Hasna" jawab Nayra.

"Hah? Kak Mikail nyamperin disaat lo lagi dipanggil sama Kak Hasna?" tanya Kirana, Nayra mengangguk sebagai jawaban karena dia sudah terlena dengan nikmatnya Sushi. Kirana menarik piring Nayra dan mendapatkan pelototan dari Nayra.

"Kak Mikail ngomong apaan?" tanya Kirana kepo, Nayra terdiam sebentar seperti memikirkan sesuatu "Nay?" panggil Kirana. Nayra langsung tersenyum tipis "dia bilang ke Kak Hasna jangan pernah ngelabrak gue. Karena gue dan dia nggak ada apa-apa sama sekali hanya sebatas Senior dan Junior" jawab Nayra, namun dadanya merasa sakit seperti ada yang mengganjal.

"Serius? Kok wajah lo kayak sedih gitu?" tanya Kirana lagi, Nayra langsung menetralkan wajahnya "siapa yang sedih, buruan balikin Sushi gue" ucap Perintah Nayra, Kirana mendumel pelan "Iye-iye dasar tukang makan" cibir Kirana.

"udah buruan makan, mumpung gue lagi baik ngetraktir lo" ucap Nayra, Kirana langsung mengankat sumpitnya tinggi karena senang "Makan gratis!!" ucap Kirana senang.

Makan siang mereka dipenuhi dengan obrolan dan candaan yang kadang tidak jelas.

**

Mikail mengeluarkan ponselnya dan memasuki grup chat Line miliknya

Mikail Malik B: Someone can help me
Mikail Malik B: Guys, gue lagi disandera sama Hasna ini
Mikail Malik B: gue males jalan sama dia
Hazel Januar: Mikail terjerat oleh Nenek Sihir!
Kenar Halim: Gue disini hanya bisa bantu doa ya Mas Mikail
Mikail Malik B: jahat banget sih kalian sama gue, bantuin kek!!
Kenar Halim: itumah DL lo HAHAHAHA
Hazel Januar: udah tau nenek sihir masih aja diterima
Mikail Malik B: ya gue nerima dia ya buat pelampiasan
Hazel Januar: Gak baik seorang perempuan dijadikan pelampiasan
Kenar Halim: Allhamdulillah, Hazel teguh sedang memberi motivasi.
Hazel Januar: Allhamdulilah
Mikail Malik B: ye zel, gue tanya udah beberapa cewek yang lo sakitin selama masa SMA?
Kenar Halim: Ratusan HAHAHA
Hazel Januar: Maaf ya, mereka nya aja yang ngejar-ngejar gue.
Mikail Malik B: Udah, plis bantuin gue. GUE MAUU PULANGGG
Kenar Halim: kalau jalannya sama Ibu Negara lo betah nggak Mik?
Hazel Januar: Pasti betah lah, orang pas dia telat ternyata dia jalan sama ibu negara
Mikail Malik B: 100 buat Hazel
Mikail Malik B: udah kalian nggak membantu, intinya GUE PINGIN PULANG

Mikail langsung menglock Iphonennya namun Iphonennya bergetar dan menayangkan Preview Line chat dari sahabatnya. Mikail tertawa sedikit namun mengadahkan kepalanya, di ujung sana terdapat Nayra dan Kirana yang baru saja masuk kedalam toko baju yang sama sepertinya.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang