PART 16

1.4K 125 4
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPO!! VOTE DAN COMMENTNYA JANGAN LUPA


AUTHOR POV

"Kenapa? Kenapa dengan Perhatian gue harus buat lo?" tanya Nayra. "Karena gue suka sama lo entah sejak kapan!!" teriak Mikail tepat didepan wajah Nayra.

Seluruh anak yang melihat didalam kelas langsung pada terdiam dan menahan kaget.

Nayra memandang Mikail tidak percaya, begitu juga dengan Kirana yang berada ada disebelah Nayra.

"Tapi gue nggak suka sama lo! Karena lo perusak hidup orang! " teriak Nayra tepat didepan wajah Mikail dan seperti tamparan bagi Mikail. "dan jangan pernah ganggu hidup gue lagi" Nayra langsung pergi dan menyenggol Mikail tanpa memandang siapapun dikelas begitu juga dengan Gibran yang masih anak baru dan belum tau apa-apa.

Kirana menatap Mikail sedikit sedih, Jujur dia ingin Nayra sadar bahwa Nayra juga memiliki perasaan kepada Mikail. Namun Nayra selalu mengelaknya agar dia tidak di ganggu dengan Hasna atau siapapun yang suka dengan Mikail.

"Maafin Nayra ya kak, dia lagi dalam masa datang bulan. Jadi sensitive sama Kakak dan Marah-marah gak jelas sama kakak. Nayra juga pasti suka sama Kakak tapi dia lagi sensi jadi ngelak" hibur Kirana, Mikail yang baru tersadar dengan penolakan Nayra langsung tersenyum miris.

"Gue sadar yang gue lakuin sia-sia" ucap Mikail pelan namun dapat didengar oleh Kirana. Tanpa memandang siapapun Mikail langsung keluar dari kelas Nayra.

**

Gibran menghampiri Kirana yang sedang duduk dimejanya dan berusaha menghubungi Nayra "tadi siapa Kir?" tanya Gibran, Kirana langsung mengadah dan tersenyum kecil "Kakak Kelas 3, dia selalu nyari perhatian gitu sama Nayra" ucap Kirana lalu kembali sibuk menelfon Nayra.

Gibran yang melihat Kirana panik mencari Nayra"Nayra biasanya kalau lagi kesel mungkin ada ditaman atau nggak perpustakan. Intinya tempat sepi" ucap Gibran sambil tersenyum kecil dan membuat Kirana refleks menengok.

Kirana mengangguk canggung "o-okay, tapi lo tau dari mana?" tanya Kirana, Gibran hanya tersenyum lalu meninggalkan Kirana.

Tidak mendapat jawaban yang diinginkan, Kirana langsung mencari Nayra seperti apa yang diucapkan Gibran.  Perpustakaan terlihat kosong, lalu Kirana menuju lantai bawah dimana ada taman kecil yang berada disamping sekolah namun jarang dikunjingi karena letaknya yang sedikit tertutup.

Kirana berhasil menemukan Nayra yang sedang duduk termenung di Kursi taman. Kirana menghampiri Nayra dan langsung memeluknya "apa gue salah ngelakuin hal tadi Kir?" tanya Nayra dan sedikit terisak.

"gue merasa bersalah banget" ucap Nayra lagi, Kirana menengkan Nayra dengan mengelus punggunya "memang sedikit salah, apalagi lo nolak Kak Mikail begitu aja didepan orang-orang" ucap Kirana.

"gue takut" ucap Nayra lagi, Kirana melepaskan pelukannya dan tersenyum menenangkan "Apa yang harus ditakutin Nay?" tanya Kirana. "gue takut berita kalau Mikail suka sama gue terdengar sampai Kak Hasna atau yang lain-lain" jawab Nayra.

"Apa yang harus ditakutin Nay, lo beruntung! Lo disukain sama cowok the most wanted di sekolah. Yang lo harus lakuin adalah lo harus nujukin diri lo sendiri, bukan diri lo yang lemah kayak gini" ucap Kirana, Nayra tersenyum kecil lalu menganggukan kepalanya.

**

Mikail memasuki rumahnya, langit sudah gelap. Mikail menuju dapur dan menemukan Erlangga yang sedang duduk Mini Bar. "Dari mana aja lo? Lo nggak liat sekarang udah jam berapa?" tanya Erlangga.

Mikail mengacuhkan Erlangga dan menuju Kulkas, Dia dapat mencium bau rokok tetapi bukan seperti rokok seperti biasanya. Mikail mengenyahkan pikirannya dan sibuk meminum Air Putihnya.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang