SG-3

18K 1.4K 232
                                    

"Lo kenapa pake bilang gue adik lo sih tadi?" Tanya Nila pada El saat keduanya baru saja sampai rumah.

"Emang kenapa? Lo gak mau ngakuin kakak lo yang gantengnya ngalahin Kyuhyun lo itu?" Balas El sambil berjalan memasuki rumah.

"Gantengan juga Kyuhyun daripada lo ogeb!"

"Gantengan gue lah," ujar El sambil merapikan jambulnya.

"Kyuhyun lah!"

"Alah budu yang penting gue ganteng."

Bukannya masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian, El dan Nila malah langsung ke dapur untuk mencari makanan atau minuman, setelah mendapatkannya mereka langsung duduk di depan televisi. Kebiasaan mereka yang selalu seperti itu yang membuat Devina sang bunda ngomel-ngomel terus.

"Gue tuh bukannya gak mau ngakuin, ya kali aja gue kembaran Yoona tiba-tiba jadi kurir barang yang dikasih fans lo," kata Nila memecah keheningan.

"Dih! Tapi kan lumayan bego, kalo kadonya cokelat bisa lo makan."

"Cokelat? Gue bisa beli sendiri kali."

"Songong lo nyet!"

Keheningan kembali menyelimuti kakak beradik itu, keduanya fokus pada layar televisi.

"Dek, renang yuk," ajak El pada Nila yang masih fokus pada layar televisi.

"Gendong ya."

Tanpa menjawab lagi El langsung menggendong Nila ala Bridal Style  ke arah kolam renang di halaman belakang, hal itu sempat membuat Nila terlonjak kaget. El langsung menyeburkan Nila ke dalam kolam renang dan disusul dirinya.

Keduanya langsung berenang kesana kemari, terkadang mereka akan beradu menyelam terlama. Saking asiknya baik El dan Nila tak menyadari bahwa bundanya sudah berkacak pinggang dan menatap kedua anaknya itu dengan geram di pinggir kolam renang.

"ALLAHUAKBARRR! KAKAK DEDE, KALIAN KALO MAU RENANG MBOK YO JANGAN PAKE SERAGAM SEKOLAH! SAMPAI GAK INGET WAKTU, SEKARANG UDAH SORE!!" Teriak Devina yang membuat El dan Nila langsung berhenti berenang.

"Mampus, diomelin bunda," gumam Nila.

"Lo sih de."

"Kok gue sih? Kan lo yang ngajak renang!"

"Salah siapa lo mau."

"Anjer!"

Devina yang melihat anaknya saling menyalahkan pun semakin geram.

"Sekarang kalian naik, atau bunda potong uang bulanan kalian!" Ancam Devina yang membuat El dan Nila langsung buru-buru menepi.

"Ih bunda mah gak asik, mainnya sama uang bulanan," kata Nila sambil menghentak-hentakan kakinya.

"Iya bunda gak asik, El gak mau temenan sama bunda."

"Bunda juga gak mau temenan sama kalian," Canda Devina sambil berjalan memasuki rumah.

"IIHHH BUNDAAA!" teriak El dan Nila bersamaan, sedangkan Devina sudah tertawa puas.

 *******

Bintang-bintang cantik sudah menghiasi langit gelap kota Jakarta. Saat ini keluarga Alexander sedang bersiap untuk makan malam. El duduk berhadapan dengan sang bunda, dan Nila duduk di samping El. Sedangkan Alvaro sang ayah duduk di kursi tengah yang menandakan dialah pemimpin keluarga.

"Lo ngapain ambil ayam goreng gue kampret!" Gerutu Nila saat melihat ayam goreng miliknya diambil oleh El.

"Lo ambil lagi," jawab El santai.

"Gak mau! Gue maunya itu!" Nila mencoba mengambil kembali ayam gorengnya.

"Ambil lagi dek!" Bukannya mengembalikan, El dengan santainya langsung melahap ayam goreng itu.

"Astaghfirullah, ayam goreng aja rebutan!" Kesal Alvaro melihat tingkah kedua anaknya itu.

"Itu kan punya aku yah, kakak main ambil aja," ucap Nila tak terima.

"Kan tinggal ambil lagi dek," ucap El kelewat santai.

"Udah-udah kakak dede, jangan ribut di depan makanan, gak baik," lerai Devina yang sudah lelah melihat perdebatan unfaedah anak-anaknya.

"Lah bun itu kan dialog oppah di Upin Ipin," kata Nila polos.

"Dasar bocah, nontonnya Upin Ipin mulu," cibir El yang membuat Nila mendengus sebal.

"Sekali lagi kalian ribut, ATM kalian ayah sita!" Ancam Alvaro yang membuat El dan Nila melongo.

"Ish, ayah sama bunda sama aja. Mainannya sama fasilitas mulu," gerutu Nila.

"Iya ih, ayah sama bunda gak asik."

Sedangkan Alvaro dan Devina tertawa puas melihat anak-anaknya yang seakan merajuk.

"ASSALAMUALAIKUM...YUHUUU...HALLO APA ADA ORANG?" Teriak seseorang dari luar rumah keluarga Alexander itu.

"Anjay, tuh orang kagak sopan amat dah. Dikira gak ada bel kali yak pake segala teriak-teriak," kata Nila yang tak habis pikir dengan tingkah seseorang itu.

"Bi, tolong bukain pintunya ya," perintah Devina pada bi Surti yang kebetulan lewat.

"Baik bu."

Bi Surti pun langsung membukakan pintu, dan terlihatlah Alveiro dan Kenan yang sudah berdiri di depan pintu.

Alveiro dan Kenan pun memasuki rumah, dan berjalan ke ruang makan.

"Asik Nan, kita ke sini pas banget lagi pada makan," ujar Alveiro yang tergoda pada makanan yang berada di meja makan.

"Lo ke sini mau ngapain?" Tanya El.

"Lupa mau ngapain pas liat makanan," balas Alveiro polos.

"Kok gak sama Axel?" Tanya Devina.

"Dia lagi ada acara tante," jawab Kenan sopan.

"Koko Kenan, kok mau sih temenan sama Kak El sama Kak Alveiro?" Tanya Nila pada Kenan.

"Mungkin gue khilaf Nil," jawab Kenan santai yang langsung membuat El dan Alveiro cengo.

"Koko jahat ih," ucap Alveiro dengan dramatis.

"Dih jijik gue kak," kata Nila melihat tingkah alay Alveiro.

"Udah ayo kalian ikut makan, duduk gih," perintah Devina yang disambut kegimbaraan oleh Alveiro dan Kenan.

"Giliran makan aja cepet," cibir El saat Alveiro dan Kenan sudah duduk.

"Sirik aja lo El!"

"Makasih tante cantik," ujar Alveiro dengan mengedipkan sebelah matanya pada Devina.

"Dasar bocah genit," celetuk Alvaro.

"Ih om mah."

Keluarga Alexader ditambah Alveiro dan Kenan menikmati makan malam yang diselingi candaan.

Gimana ceritanya ?
Makin gaje ya wkwk

Sumpah demi sempak sooman gue sma El di real gak begini haha.

Semoga suka :)
Jangan lupa Vote sama koment.

See you next part :*

Sibling Goals [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang