Suasana SMA Bakti Mulya kini tak seramai biasanya, hari ini merupakan hari terakhir murid kelas 12 menjalani Ujian Nasional.
"Akhirnya kita terbebas dari soal-soal membosankan ini," ujar Nila senang saat bel berakhirnya waktu ujian di bunyikan.
"Asik kita bisa jalan-jalan sepuasnya," sahut Ilda.
"Betul banget, kepala gue udah berasa ngebul nih saking panasnya."
"Lebay lo ah."
Ilda dan Nila pun keluar dari ruangan ujian mereka. Di depan ruangan ternyata mereka sudah di tunggu oleh Aleta dan Yumna.
"Nanti malem jadi kagak nih?" Tanya Aleta.
"Jadi dong," balas Nila.
Keempat cewek itu pun berjalan ke arah parkiran, canda tawa mereka mengiringi perjalanan mereka.
"Eh Nil, lo di jemput siapa?" Tanya Yumna saat mereka sudah tiba di depan gerbang sekolah.
"Joshua, kak El lagi ada jam kuliah," jawab Nila.
"Ya udah kita balik dulu ya, Nil," pamit Ilda.
"Hati-hati ya," balas Nila yang di angguki oleh Ilda, Yumna, dan Aleta.
Sepeninggal ketiga sahabatnya, Nila langsung berjalan ke arah halte depan sekolah, dia duduk di bangku halte sembari menunggu Joshua. Tak berselang lama suara deruman motor berhenti di depan Nila, Nila yang sudah tau itu Joshua langsung menghampiri Sang pacar.
"Udah nunggu lama?" Tanya Joshua setelah melepas helmnya.
"Belum kok, langsung pulang ya, mau nyiapin acara buat nanti malem," balas Nila sambil memakai helm yang dibawa Joshua.
Setelah itu Nila langsung menaiki motor ninja hitam milik Joshua, seperti biasa dia akan menutupi pahanya dengan jaket yang ia bawa, tak lupa dia juga memeluk pinggang cowok bermata hazel itu.
Hanya dalam waktu 10 menit sepasang kekasih itu tiba di depan rumah Nila.
"Mau mampir gak?" Tanya Nila setelah turun dari motor Joshua.
"Gak deh, mau nganter Mama ke butik," jawab Joshua dengan tidak enak.
"Tapi nanti malem datang kan?"
"Iya pasti sayang."
"Aku pulang ya," pamit Joshua yang sudah menerima helm yang dipakai Nila.
"Hati-hati," balas Nila yang di angguki oleh Joshua.
Sebelum benar-benar meninggalkan kediaman keluarga Alexander, Joshua lebih dulu mencium puncak kepala Nila, hal itu sudah menjadi kegiatan rutin. Seperti yang sudah dibilang, walaupun Joshua selalu bersikap seperti es, tapi dia punya cara sendiri buat bikin Nila tersenyum karena hal kecil yang ia lakukan.
Nila memasuki rumah sambil bersenandung kecil, dia menarik napas dalam-dalam.
"HALLO...NILA YANG CANTIK JELITA PULANG, BUNDA DIMANA? AYAH UDAH PULANG BELUM?" teriak Nila yang langsung mendapat tatapan mematikan dari Sang bunda.
"Adek! Kamu itu udah mau lulus SMA, masih aja teriak-teriak setiap pulang sekolah. Untung telinga bunda kebal jadi gak masuk THT, Joshua juga kenapa betah pacaran sama kamu yang suaranya ngalahin toak masjid," omel Devina pada anak perempuannya itu, sedangkan Nila hanya nyengir tanpa dosa.
"Hehe...ampun Bun, ya udah adek mau bobo cantik dulu buat persiapan nanti malam."
Nila langsung nyelonong pergi menaiki anak tangga rumahnya, Devina hanya bisa memijit pelipisnya melihat kelakuan anaknya.
**********
Malam hari pun tiba, suasana rumah keluarga Alexander pun sudah lumayan rame dengan adanya sahabat El dan juga Nila. Tapi, belum kelihatan sama sekali sosok Joshua.
Kini mereka berkumpul di halaman belakang rumah, bukan acara besar, ini hanya acara kecil-kecilan karena Nila dkk sudah melewati masa Ujian Nasional. Bagi mereka tak perlu acara yang mewah, megah, asal semua orang terdekat dan tersayang kumpul itu sudah membuat bahagia.
Semuanya sangat menikmati kebersamaan, El dan ketiga sahabatnya kini kuliah di kampus yang berbeda, tapi semua itu tak mengurangi sedikitpun rasa persahabatan mereka.
"Maaf, gue telat," seru Joshua yang baru saja datang.
Nila yang lagi bercanda bersama teman-temannya pun langsung menghampiri Joshua.
"Iya gak apa-apa kok," balas Nila, lalu membawa Joshua duduk untuk bergabung.
"Eh kalian mau kuliah dimana?" Tanya Al sambil menatap Nila dan teman-temannya secara bergantian.
"Gue mau sekampus sama Kak El," balas Nila senang.
"Sama Joshua juga kali," ledek El yang membuat Nila berdecak sebal.
"Kita juga sama sekampus sama Nila," kata Aleta yang disetujui oleh Ilda dan Yumna.
"Wah bisa sering ngumpul bareng asik," ujar Nila girang.
"Pasti dong."
"Oh iya, lo kapan tunangan sama Ilda?" Tanya Joshua pada El.
Ya, memang setelah El lulus SMA, dia dan Ilda berpacaran.
"Nunggu dia masuk kuliah," jawab El mantap yang membuat Ilda tersipu malu.
"Cieeeeee," ledek para sahabat keduanya.
"Apaan sih lo pada," kata Ilda sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Hahaha...asikk sahabat gue mau jadi kakak ipar gue," Seru Nila senang.
"Berisik Dek."
"Bodo, pokoknya gue seneng banget."
Yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Nila yang seperti anak kecil.
Suasana semakin malam, mereka semakin menikmati canda tawa yang mereka hadirkan dalam kebersamaan mereka.
Persahabatan dan keluarga bagi mereka adalah sesuatu yang sangat berarti. Hal kecil yang mereka buat akan selalu memberikan kebahagiaan yang terkadang sangat susah untuk di lupakan.
Jelek ? Doamat 😂
Gue cuma berusaha kasih yang terbaik, gue cuma penulis amatir yang lagi berusaha belajar lebih banyak tentang dunia tulis.
Oh iya buat Sequel Sibling Goals udah ada, mungkin bakal gue up Minggu depan. Soalnya lagi krisis kuota :3
See you guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling Goals [Complete]
Novela Juvenil[Belum di revisi] #103 in Teen fiction (27 Agustus 2017) #105 In Teen fiction (24 Agustus 2017) Kisah dua insan yang terlahir dari rahim wanita yang sama, mereka lah Daniel atau yang sering disapa El dan juga Danila yang sering disapa Nila. Keduanya...