SG-18

9.4K 648 15
                                    

Hari demi hari, minggu demi minggu, Devan dan Nila semakin dekat, begitupun dengan Anjani yang semakin gencar buat mendapatkan El kembali. Sekarang Nila sudah jarang berangkat atau pulang sekolah bersama El, dia lebih sering bersama Devan. Di sisi lain Anjani yang semakin gencar mendekati El selalu terhalang oleh Nila.

Saat ini Nila, Aleta, Yumna dan Ilda tengah berada di kantin, karena memang saat ini sedang jam istirahat.

"Sumpah gue kesel banget sama Kak El," kesal Nila saat menceritakan ayam semok nya telah dijual oleh kakaknya.

"Hahaha...lagian lo sih, udah gede pakai beli ayam semok," kata Ilda sambil menahan tawanya.

"Terus duitnya buat apaan?" Tanya Aleta.

"Duitnya dipakai buat jajan di warung teteh depan sekolah," balas Nila sambil manyun.

Ketiga temannya sudah tak sanggup menahan tawanya, mereka membayangkan gimana ekspresi Nila saat mengetahui kalau ayam semok nya di jual dan uangnya di pakai buat jajan kakaknya.

"Ketawa aja terus ketawa sampai Monas pindah ke Jepang," omel Nila yang langsung menghentikan tawa ketiga sahabatnya.

"Iya-iya maaf."

Keempat cewek itu pun kembali membahas ayam semok Nila yang di jual El.

Brakkkk!

Suara gebrakan di mejanya membuat Nila dan ketiga sahabatnya terlonjak kaget, dan juga langsung mengundang perhatian murid di kantin.

"Apaan sih lo!" Kesal Nila tak terima karena tiba-tiba Anjani menggebrak mejanya.

"Berdiri lo!" Kata Anjani dengan sorot mata tajam.

Dengan terpaksa Nila pun mengikuti perintah Anjani.

Plak!

Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi Nila, ketiga teman Nila pun kaget akan perlakuan Anjani begitupun dengan semua murid yang di kantin. Nila yang tak terima pun menatap tajam Anjani.

"Apa-apaan sih lo hah?!" Kata Nila yang masih berusaha menahan emosinya.

"Lo itu bisa gak sih gak usah ganggu hubungan gue sama El?!" Anjani semakin menatap tajam Nila.

"Yang ganggu kalian juga siapa!"

Di lain sisi, Aleta dan Yumna yang melihat perdebatan Anjani dan Nila langsung pergi mencari keberadaan El dan Ilda mencari Joshua.

"Lo dari dulu itu gak pernah berubah, selalu aja ganggu hubungan gue sama El. Lo belum puas ngancurin semuanya hah?!"

"Gue gak ngancurin semuanya, lo benci gue karena Tama?! Semua udah takdir!"

"Semua itu salah lo!" Anjani semakin emosi mengingat kejadian dua tahun lalu.

"Semua udah takdir, dan lo gak seharusnya nyalahin gue terus!" Balas Nila yang tak kalah emosi.

Plak!

Lagi, Anjani menampar pipi Nila yang mengakibatkan sudut bibirnya berdarah. Nila mengepalkan tangannya, dia sudah tak tahan lagi akan perlakuan Anjani. Tangannya terangkat dan langsung membalas tamparan Anjani.

Anjani yang mendapat tamparan dari Nila pun semakin terbakar emosi.

"Lo berani-berani nya nampar gue?!" Teriak Anjani tak terima.

Nila sudah siap membalas ucapan Anjani, tapi harus terhenti karena El datang menghampiri nya.

"Adek, udah! Jangan berantem lagi!" Marah El yang melihat adiknya berantem.

Sibling Goals [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang