SG-22

9.1K 615 10
                                    

Dengan air mata yang masih membasahi pipinya, Nila terus berlari ke arah parkiran sekolah, sepanjang jalan di koridor banyak yang menatap bingung padanya. Tanpa Nila sadari, sedari tadi Devan juga mengikutinya. Nila masuk ke dalam mobil dan langsung melajukannya keluar dari lingkungan sekolah, padahal waktu masuk hanya kurang lima menit lagi.

Devan yang melihat mobil Nila keluar dari sekolah langsung mengambil ponselnya di dalam tas, dengan cepat dia langsung menghubungi seseorang.

"Cepat lo ikutin mobil Nila!" Suruh Devan pada seseorang yang ia telepon.

Tak berselang lama bel masuk berbunyi, Devan pun langsung pergi menuju kelasnya.

Di sisi lain, dengan kecepatan di atas rata-rata, Nila menjalankan mobilnya ke arah daerah Bandung. Suara klakson pengendara lain yang kesal akan tingkah Nila pun mengiringi perjalanan Nila.

Nila masih terus menangis mengingat kejadian di roftoop tadi. Dia masih tak habis pikir Devan akan bertindak seperti itu, dan yang buat dia semakin tidak percaya adalah Devan adik dari Tama yang otomatis akan ikut bersama Anjani untuk menghancurkannya. Pikiran Nila sangat kacau untuk saat ini.

"Tama, kenapa jadi kayak gini?!" Kata Nila di tengah tangisnya.

Nila tidak mengharapkan Tama meninggal, dia bahkan tak menyangka Tama akan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam kamarnya.

Di lain tempat, bel istirahat baru saja berbunyi. Ilda yang masih berpikir Nila tak masuk karena belum terlalu sehat pun langsung pergi ke kantin menyusul Aleta dan Yumna. Setibanya di kantin, Ilda langsung menghampiri kedua sahabatnya.

"Loh, Nila belum masuk?" Tanya Aleta saat Ilda sudah duduk di sampingnya.

"Belum."

"Eh itu kak El, tanya gih sama dia kenapa Nila belum masuk," kata Aleta saat melihat El dan ketiga sahabatnya masuk ke dalam kantin.

Yumna beranjak dari duduknya, lalu menghampiri El yang tak jauh darinya.

"Kak, Nila kok belum masuk?" Tanya Yumna langsung.

El yang mendengar pertanyaan Yumna langsung bingung, karena setau dirinya Nila sudah berangkat lebih dulu darinya.

"Gak masuk? Dia tadi pagi berangkat sekolah, malahan gue pagi-pagi udah di kerjain sama dia," jawab El yang membuat Yumna bingung.

"Tapi tadi dia gak masuk ke kelas Kak."

El langsung mengambil ponselnya, dengan cepat dia langsung menghubungi Nila, tetapi setelah menghubungi beberapa kali nomor Nila masih tidak aktif, dan itu membuat dirinya panik.

"Gue minta tolong sama kalian, tolong cariin Nila ke seluruh ruangan di sekolah ini. Gue mau ke ruangan CCTV," suruh El pada ketiga sahabatnya, dan juga Yumna.

El langsung berlari menuju ruangan CCTV, sedangkan Al, Axel dan Kenan langsung mencari Nila ke setiap ruangan. Begitupun dengan Yumna, Aleta dan Ilda, mereka juga sama mencari Nila.

Sesampainya di ruangan CCTV, El langsung mencari rekaman tadi pagi. Betapa terkejutnya dia saat melihat adiknya pergi meninggalkan sekolah dengan keadaan menangis. Tangannya mengepal, dia tau siapa yang membuat Nila seperti itu.

Emosinya sudah tak bisa ia tahan lagi, El keluar dari ruangan dengan sorot mata tajam. Hal itu membuat murid yang melihat bergidik ngeri.

Kak El kenapa tuh

Gila matanya nyeremin

Itu mata mau copot

Eh kenapa tuh sama mamas ganteng

Sibling Goals [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang