SG-7

14.3K 1K 87
                                    

Sepulang sekolah dan mengantar Nila pulang ke rumah, El pergi lagi untuk menyusul ketiga temannya yang sudah berada di apartemen. El malajukan motornya membelah kemacetan kota Jakarta di sore hari yang bersamaan dengan jam pulang kerja warga Ibukota.

Sesampainya di depan apartemen elit yang terletak di kawasan Jakarta Pusat, El langsung melangkahkan kakinya memasuki apartemen. Tanpa salam, dia langsung masuk ke dalam unit apartemen miliknya.

"Sorry lama," ucap El setelah duduk di samping Al yang berada di ruang tengah.

"Boker dulu ya lo?" Tanya Al tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Pala lo boker!"

"Eh El gue nemuin ini di meja kamar lo," seru Axel sambil membawa sebuah album foto.

Apartemen ini memang milik El, tapi sudah dijadikan tempat berkumpulnya El, Al, Axel dan Kenan.

"Apaan itu?" Tanya Al sambil memperhatikan album foto yang Axel bawa.

"Itu album foto masa kecil El sama Nila," ujar Kenan yang kini sudah bergabung bersama El, Al dan Axel.

"Sono lo liat-liat foto kecil gue, dari kecil gue mah emang udah ganteng," kata El dengan percaya diri yang tinggi, membuat ketiga sahabatnya langsung menjitak kepala El.

"Eh liat deh, El dari kecil emang udah sok ganteng banget ya," tawa Al pecah saat melihat foto El dan Nila yang memakai baju hitam putih.

"Tapi yang ini mereka lucu ya," tunjuk Axel pada salah satu foto yang memperlihatkan El dan Nila yang tengah bermain dengan menggunakan baju tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi yang ini mereka lucu ya," tunjuk Axel pada salah satu foto yang memperlihatkan El dan Nila yang tengah bermain dengan menggunakan baju tidur.

"Tapi yang ini mereka lucu ya," tunjuk Axel pada salah satu foto yang memperlihatkan El dan Nila yang tengah bermain dengan menggunakan baju tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari kecil kalian berdua emang udah Sibling Goals banget," kagum Kenan yang di setujui Al dan Axel.

"Pasti dong," jawab El bangga.

Setelah puas melihat isi dari album foto tersebut, ke empat cowok itu langsung sibuk sendiri-sendiri, Kenan dan Axel lebih memilih bermain ps, sedangkan Al dan El sibuk bermain fidget spinner.

"Kampret! Lo kok mainnya curang sih Nan," kata Axel yang tak terima dirinya kalah bermain ps.

"Kuman pancoran! Lo nya aja yang gak bisa main kalo lawan gue," bela Kenan yang juga tak terima dirinya dibilang curang.

"Oke! sekali lagi kita main, kalo gue kalah, gue nyerah dah."

"Siapa takut."

"Weh, El punya gue kok jatuh mulu sih!" Kesal Al saat dia bermain fidget spinner dengan trik memindahkan dari satu tangan ke tangan yang satunya.

"Gue juga elah kampret!"

"Au ah akutu lelah."

"Alay njer."

"Axel, bagi rokok dong," teriak Al meminta rokok pada Axel, padahal jarak mereka hanya dua meter.

"Lo kira gue budeg apa, pake teriak segala. Ambil di tas gue," balas Axel tanpa mengalihkan pandangan dari layar televisi.

Al pun mengambil rokok di tas Axel, dia mulai menyalakannya dan menghisap rokok itu tanpa henti.

"Lo gak mau rokok kudanil?" Tawar Al pada El yang masih sibuk bermain dengan permainan baru yang tengah di gandrungi banyak anak remaja itu.

"Kagak," jawab el singkat, sedangkan Al hanya mengangguk mengerti.

Drrtt...drrttt

Getaran ponselnya di meja, membuat El menghentikan permainannya, dia mengernyit bingung saat mengetahui nama yang tertera di layar ponselnya.
Dia sedikit menjauh dari teman-temannya untuk mengangkat telfon.

"Iya hallo bi, ada apa?"

"..."

"Kok bisa bi ? Sekarang dimana?"

"..."

"Ya udah El kesana sekarang."

El menutup telfonnya dengan gusar, dia langsung menghampiri ketiga temannya.

"Gue mau pergi," seru El sambil memakai jaket dan sepatunya.

"Mau kemana? Kenapa panik gitu?" Bingung Al saat melihat kepanikan yang sangat jelas tergambar di wajah El.

"Ke Rumah Sakit, Nila kumat. Gue pergi dulu," pamit El langsung meninggalkan apartemen.

Al langsung menghampiri Axel dan Kenan, setelah memberitahu Nila masuk Rumah Sakit, ketiga cowok itu langsung bergegas menyusul El.
Bagi mereka, Nila itu sudah seperti adik mereka sendiri. Di antara mereka berempat hanya El lah yang mempunya adik, jadi mereka akan menganggap Nila itu adik mereka sendiri juga.

Hi
Ini part khusus buat kalian yang pengin part El, maap ya kalo gak jelas gini. Ehehe

Hayo penasaran gak Nila kumat apa ?
Bukan gila loh ya wkwk

Oh iya setelah ini gue mau hiatus sampe abis lebaran mungkin.

Jika ada yang mau bertanya tentang El dan Nila silahkan koment saja :)

Vote dan komment jan ketinggalan. Karna gue masih butub bimbingan

See you next part.

Sibling Goals [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang