Dengan napas yang terengah-engah, Nila berlari cepat menuju kelasnya, sesekali dia akan melirik jam tangan cokelat yang bertengger manis di pergelangan tangannya. Waktu terus saja berjalan, bel masuk hanya kurang 5 menit lagi membuat Nila semakin mempercepat laju larinya.
Bruk!
"Aw..." ringis Nila saat pantatnya melakukan pendaratan mulus di lantai akibat ditabrak oleh seseorang.
"Jalan tuh pake mata dong!" Kesal Nila sambil berusaha berdiri.
"Dimana-mana jalan itu pake kaki," balas seorang itu dengan santai.
Nila menatap kesal seseorang yang ternyata cowok bermata hazel dan menggunakan almamater OSIS.
"Tapi kalo jalan itu liat-liat biar gak nabrak orang!"
"Siapa suruh lo lari-larian di koridor."
Jawaban santai cowok itu semakin membuat Nila kesal, tanpa berkata apapun lagi Nila langsung pergi meninggalkan cowok itu.
"Danila Claina Alexander, adiknya El. Nama yang cantik seperti orangnya," gumam cowok itu yang dengan tak sengaja melihat Nametag Nila. Lalu dia pun melanjutkan perjalanannya menuju ruang OSIS.
Bel masuk berbunyi tepat saat Nila sampai di depan kelasnya. Nila berjalan pelan memasuki kelasnya yang langsung mengundang perhatian teman-teman sekelasnya. Cewek bermata sipit itu pun langsung duduk di bangkunya.
"Lo kenapa bisa kesiangan?" Tanya Ilda.
"Noh kak El pake acara tidur di rumah kak Al, terus gue bangun kesiangan dan gue juga harus debat dulu sama bunda gara-gara gak boleh bawa mobil sendiri, alhasil gue di antar supir," jelas Nila panjang lebar sedangkan Ilda hanya ber'oh ria.
"Sumpah gue kesel banget sama cowok," gerutu Nila yang membuat Ilda menatap dirinya bingung.
"Cowok siapa? Dan emangnya kenapa?"
"Gak tau namanya siapa, tapi dia kayaknya OSIS soalnya dia pake almamater OSIS, dia tuh tadi di koridor nabrak gue, bukannya minta maaf malah dia santai aja kan gue kesel banget," ucap Nila yang semakin membuat Ilda bingung.
"Lo tau namanya?"
"Kalo gak salah Josh...Josh..." Nila menggantungkan ucapannya sembari mengingat nama cowok yang menabraknya tadi.
"Joshua Dirgantara maksud lo?" Tebak Ilda.
"Nah iya itu dia."
"Ya ampun Nil, kak Joshua itu ketua OSIS, dia juga Most Wanted, tapi dia cuek, jutek dan jarang ngomong juga," terang Ilda seakan mendeskripsikan sosok ketua OSIS SMA Bakti Mulya itu.
"Alah gak penting buat gue."
"Selamat pagi anak-anak," sapa Pak Heri guru Biologi saat memasuki kelas.
"Selamat pagi Pak," Jawab murid kompak bak paduan suara.
Pelajaran Biologi pun dimulai, semua murid nampak memperhatikan apa yang sedang di jelaskan Pak Heri di depan, karena mereka semua tidak mau kena ceramah oleh guru yang termasuk killer di SMA Bakti Mulya itu.
Kring...kring
Bel istirahat berbunyi dengan nyaring membuat semua murid berhambur keluar kelas untuk menuju tempat favorit anak sekolahan yaitu kantin. Namun ada juga murid yang ke taman sekolah, ada yang menetap di kelas karena membawa bekal dan ada juga yang pergi ke perpustakaan hanya untuk menumpang tidur atau memanfaatkan wifi gratis.
"Kantin yuk Nil," ajak Ilda pada Nila yang masih setia duduk di kursinya.
"Males ah, gue mau ke perpustakaan aja," balas Nila.
"Alah ke perpustakaan cuma buat numpang tidur lo," kata Ilda dengan nada mengejek.
"Haha tau aja lo," balas Nila dengan menunjukan senyum pepsodennya.
"Ya udah gue kantin ya," pamit Ilda.
"Titip salam aja buat Yumna sama Aleta, kalo kakak gue nyariin bilang aja incess lagi bobo cantik," kata Nila sebelum Ilda keluar kelas.
"Incess pala lo,"
Nila hanya tertawa mendengar jawaban Ilda, setelah Ilda keluar kelas, Nila pun menyusul keluar kelas untuk ke perpustakaan.
Emang dasarnya Nila adalah sosok yang ceria, ramah dan humble, maka tak jarang dia akan tersenyum dan menyapa murid di koridor.
Setibanya Nila diperpustakaan, dia langsung melepas sepatunya dan masuk ke dalam perpustakaan.
"Siang Pak Dimas," sapa Nila pada petugas perpustakaan.
"Siang juga Nila."
Nila langsung mengambil asal satu buku dan membawanya ke meja pojok.
Tempat yang pas buat incess bobo.batin Nila.
Nila langsung duduk di kursi, lalu dia berdirikan buku yang dia bawa tadi di meja, dia melipat tangannya di atas meja dan langsung menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan tersebut.
Hanya butuh beberapa detik Nila sudah terlelap tidur.
"Bagus! Ke perpustakaan cuma numpang tidur!" Suara bass yang agak asing buat Nila membuat dia terpaksa bangun dari mimpi indahnya.
Nila mendengus sebal saat melihat sosok cowok yang kini sudah berdiri di depannya sembari memegang buku yang ia jadikan penutup dirinya saat tidur tadi.
"Apa-apaan sih lo, ganggu banget sumpah," ketus Nila pada cowok tampan bermata hazel yang tak sengaja bertemu dengannya tadi pagi, ya dia adalah Joshua Dirgantara.
"Balikin buku gue!" Lanjut Nila.
"Gak!" Jawab Joshua singkat.
"Sumpah lo tuh nyebelin banget."
Sedangkan Joshua hanya mengedikan bahunya acuh, dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Nila.
"Ajaib tuh orang," gumam Nila pelan.
Halo '-'
Gue balik lagi, maaf kalo semakin gaje hahaItu yg penasaran sama sosok Danila di Real liat foto profil gue :v
Selamat menjalankan ibadah puasa buat yang menjalankan :)
See you next part
![](https://img.wattpad.com/cover/109253043-288-k646676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling Goals [Complete]
Teen Fiction[Belum di revisi] #103 in Teen fiction (27 Agustus 2017) #105 In Teen fiction (24 Agustus 2017) Kisah dua insan yang terlahir dari rahim wanita yang sama, mereka lah Daniel atau yang sering disapa El dan juga Danila yang sering disapa Nila. Keduanya...