Part 15

8.1K 267 0
                                    

 Irfan membuka dua kancing atas kemejanya karena gerah. Kemudian  mengajak Amanda  keluar melalui lift khusus. Didalam lift jantung Irfan  berdebar tak menentu karena efek berdekatan dengan Amanda.
             

Amanda pov

 Aku terus menatapnya karena dia tampak  serius ketika berbicara dengan sekretarisnya. Aku gugup berdekatan dengannya saat di lift tadi, dia mengajakku keluar dan begitu  bodohnya Aku  tak tahu akan di bawa kemana.

  Setiap dia menatapku balik ku langsung menghindari tatapannya. Aku baru menyadari ku sudah sampai depan mobilnya.Pak Irfan lalu membuka pintu mobilnya untukku setelah aku masuk di menutup pintunya kembali aku duduk di depan tepatnya disebelahnya lagi.
    
              

Amanda Pov.

"Kita mau kemana Pak ?"tanya Amanda.

"Mau nyari makan Amanda aku lapar".kata Irfan.

Menatapnya lama dia jauh dari  terkesan rapi. Rambut yang acak-acakan,kemeja yang  lengannya digulung sampai siku.  Tapi masih terlihat tampan dan seksi. Ia begitu fokus menyetir mobil.

" Jangan terlalu lama di tatap nanti gak fokus lagi ngejawab soalnya nanti"sahut Irfan.

Aku mengerutkan dahi jadi sedari tadi dia tahu aku ketahuan menatapnya. Ditengah perjalanan kami terdiam.  Entah siapa yang ingin memulai duluan hingga tiba di depan cafe  tak ada satupun yang terlibat pembicaraan. Tiba di cafe aku dan Pak Irfan turun dari mobil.

BELVIE Cafe

              Kami berdua segera masuk cafe,ini mau kencan apa ujian susulan pikirku dalam hati. Amanda memilih tempat duduk  yang tidak begitu ramai.

Irfan  Pov

"Mau pesan apa". Kata Irfan memberikan menu ke Amanda.

"Ice coppucino". jawab Amanda karena dia Coffeeholic.

"No,gak boleh. Kamu pesan makanan aja".

"Ya udah,samain pesanan aja Mbak".kata Amanda kepada pelayan didekatnya.

Pov end

 Aku menatap Amanda makan. Aku tahu dia lagi kesal karena aku melarangnya minum kopi. Setelah makan aku menuju ke ruang VIP agar Amanda bisa mengerjakan ujiannya dengan tenang. Lalu aku memesankan 2 juice Vanila  dan Melon.

Irfan Pov

" Sebelum mengerjakann soal simpan hpnya diatas meja"ujarku memberikan intruksi.

"Ok.."jawab Amanda mengigit bibirnya.

"Ini lembaran soal,jawab dengan jujur dan jangan terburu-buru waktunya sekitar 90menit"

Pov end.

Amanda menjawab soalnya, ini soal yang berbeda dari soal diberikan Alice kemarin. Amanda tak memusingkannya karena sebelumnya ia sudah belajar jauh-jauh hari.

Irfan memandang Amanda di depannya secara terang-terangan. Mungkin Amanda tak melihatnya karena ia begitu fokus mengerjakan tugasnya.

"Cantik juga"gumam Irfan pelan.

Sudah  30 menit Amanda mengerjakan soalnya dan 30 menit juga Irfan menatapnya. Kini gilirannya ia bebas menatap Amanda karena sewaktu di mobil Amanda juga menatapnya.

Love My LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang