Pandanganku mulai buram aku terus menyeka peluhku di dahi kepalaku juga semakin pusing aku melihat di sekitarku seperti semuanya terbalik dan bergoyang.
Aku memegang pelipisku semakin melangkah tubuhku terkulai lemas hingga kesadaranku mulai hilang samar-samar aku mendengar Alice berteriak minta tolong.
***
Sepersekian detik mataku terbuka perlahan mengumpulkan kesadaranku aku melihat tanganku di pasangi selang infus
"Jangan banyak gerak dulu kamu butuh istirahat"
Aku menoleh ke samping mendapati Pak Irfan duduk di sofa
"Kok bisa dia disini"gumamku dalam hati.
Pak Irfan kini duduk di sisiku.
"Jangan terlalu banyak berpikir kamu masih sakit kalo kamu bertanya kenapa aku disini tadi kamu pingsan di parkiran
aku dan Alice nolongin kamu"ujar Irfan suara lembut "kamu haus.."lanjutnya."Iya "jawabku singkat menatapnya.
Pak Irfan beranjak mengambil segelas air lalu membantuku duduk
"Sudah"ujarnya lagi.
Aku mengangguk lemah seraya Pak Irfan menyimpan gelas ke atas meja.
"Bapak gak pulang??" Tanyaku pelan.
Pak Irfan menatapku tajam "Nggak aku nemenin kamu di sini sekarang tidur ya atau mau makan sesuatu"
"Sekarang jam berapa?
Pak Irfan melirik jam di pergelangan tangannya
"Masih jam 7"
Aku menghembuskan napas masih ada kesempatan buat datang ke cafe tapi kepalaku masih berdenyut.
"Ya ampun aku harus kerja Pak.. aku boleh pulangkan malam ini" ujarku seraya membuka selimut yang ku pakai.
"Amanda lihat aku! kamu masih sakit dan harus bedrest selama dua hari jangan keras kepala"bentak Pak Irfan seraya memegang lengan Amanda.
Aku hampir saja menangis di depan Pak Irfan
"tapi aku udah absen 2 hari gimana kalo aku di pecat aku gak bisa biayai kuliahku"
"Berhenti Amanda biar aku yang hubungi
bos kamu kalo perlu aku beli cafenya biar kamu bisa tenang.."ujarnya.Aku terisak hingga Pak Irfan menarikku kedekapannya merengkuh tubuhku
"Bisa kan jangan keras kepala dulu kamu harus istirahat nanti yang aku hubungi Alice"bisiknya.
Memeluknya membuatku nyaman aku bersandar di dadanya hingga aku menangis membasahi kemejanya.
"Maaf aku... "ucapku lirih.
Pak Irfan menghapus air mataku.
" Amanda gak perlu minta maaf,aku lebih senang kalo nurutin kata aku..kamu tau kamu kelelahan kurang istirahat juga jadi biar cepat pulang kamu harus dengerin kata dokterku"ujar lembut.
Pak Irfan tersenyum melepas pelukanku sungguh aku jadi salah tingkah tiba-tiba ia mengacak rambutku.
"Tidur ya sekarang! besok pagi Alice bisa ke sini"pintanya seraya membantuku tidur
memasang selimutku.Aku terenyuh mendapat perhatian kecil dari Pak Irfan membuatku senyum-senyum sendiri.
"Amanda..are you ok?"
"Hmm..yapz makasih Pak"jawabku gelagapan
Pak Irfan tersenyum seraya menggenggam tanganku hingga ia mencium keningku lama.
Aku tak ingin membuka mata mukaku memerah
"Good Night Manda"ucapnya
Pak Irfan berjalan ke sofa merebahkan tubuhnya sedang aku masih mengontrol detak jantungku mungkin ia juga kelelahan karena telah menjagaku
![](https://img.wattpad.com/cover/110257712-288-k558128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Lecturer
AcakLove My Lecturer Aku Amanda Stevanie,umur 22 terlahir dari keluarga sederhana dan kuliah di salah satu universitas di Surabaya. Selain,menjadi mahasiswa aku juga bekerja sebagai waitress di sebuah cafe. Irfandy Hadi Wijaya usiaku s...