Alice melangkah memasuki cafe penampilannya yang fashionable ia tersenyum ramah kepada pengunjung cafe seraya membawa bungkusan makanan.
"Malam tris"sapa Alice.
"Malam Al...bawa makanan apa nih?"Trisa berjalan membuka bungkusan plastik yang di bawa Alice "Lho kok gak bareng Manda?tanyanya lagi.
Anna yang mencium aroma makanan berasal dari bungkusan di buka Trisa ia mengambil dua mangkok memindahkannya.
"Tau aja nih kak Alice favoritnya Trisa tapi
Manda kemana"Alice duduk di kursi bar " Jadi gini tadi sore Manda pingsan sekarang ada di rumah sakit"
Mendadak Trisa kehilangan selera makannya "jadi siapa yang jagain Manda di rumah sakit ?"sahut Trisa khawatir.
"Tenang aja ada teman kok yang jagain kalian boleh makan baksonya.. sekarang Manda udah siuman"Alice berjalan "Jadi malam ini aku bantuin kalian"ujarnya.
Alice telah memakai baju kerjanya berjalan keluar mencatat pesanan pengunjung. Tiga jam lamanya Alice mengantar minuman para pengunjung cafe ia menyeka keringatnya
"Istirahat dulu Al"ucap Anna
Cafe mulai sepi Alice bersiap untuk pulang duluan karena Daffa yang menunggu di luar
Alice berdiri di hadapan Daffa matanya mulai sayu menahan ngantuk
"Biar aku yang nyetir,kamu kelihatan ngantuk banget"ucap Daffa
Alice tersenyum mengangguk "mobil kamu gimana?"
"Mobil kamu disini biar sopir aku yang bawa ke rumah kamu besok pagi"ujar Daffa menarik tangan Alice masuk ke mobil.
Saking lelahnya Daffa memasang seatbelt Alice dan mengatur sandaran joknya agar tidur Alice nyaman.
"Siapa yang Manda di rumah sakit"
Alice menguap menoleh ke Daffa "Pak Irfan yang jagain biar sekalian bisa PDKT sama Manda "
Daffa terkekeh "Moga aja sih..kamu tidur aja kalo udah sampai rumah nanti aku bangunin"
---
Irfan membuka matanya tidur di sofa membuat pinggangnya sakit ternyata sudah jam 6 pagi ia tak berniat tidur lagi
Berjalan ke kamar mandi ia membasuh mukanya penampilannya yang kusut dan tampak acak-acakan tapi tidak menghilangkan kegantengannya terlihat memakai kaos putih.
Irfan kembali ke sofa melihat Manda yang menggeliat di tempat tidur tampak meringis ia berjalan menghampirinya.
"Manda kamu kenapa ??" Tanyanya.
Amanda terdiam ia malu mengatakan ingin ke kamar mandi.
"Hey..kalo aku bertanya itu di jawab bukan bengong trus lawan bicaranya di depan bukan di samping kamu"sahut Irfan.
Mendapat jawaban menohok aku menatap Pak Irfan kesal "Aku baik-baik aja"ucapku kesal.
"Di balik baik-baik aja itu berarti ia lagi gak baik"serunya.
Aku semakin tersudut padahal ini masih pagi ia sudah berhasil membuat moodku buruk.
"Aku orangnya gak bisa baca pikiran jadi kalo gak ngomong aku gak bakalan tahu"
"Aku mau ke kamar mandi"ucapku pelan.
Pak Irfan tertawa "Apa susahnya sih minta bantuan harus pake debat dulu"canda Irfan.
Aku memasang muka cemberut "Aku gak suka repotin orang"
"Kamu gak ngerepotin sama sekali"timpalnya.
Aku melototkan mata begitu Pak Irfan menggendongku ala brydal style "Turunin Pak aku bisa jalan gak harus di gendongkan"
"Bawel,keras kepala..diam ya kamu pegang infusnya nanti ke buka"
Pintu terbuka ada Alice dan Daffa yang masuk ke ruangan.
"Ya ampun sayang pagi-pagi udah romantisan aja"cibir Alice.
Aku menoleh ke arah pintu terbuka di sana ada Daffa dan Alice berdiri sedang tertawa ,wajahku mungkin sudah memerah daripada semakin malu aku menyembunyikan wajahku ke dada Pak Irfan.
"Cepat ya ke kamar mandinya"bisikku pelan.
Pak Irfan menurungkan aku di dalam kamar mandi "Sekalian tutup pintunya" pintaku.
"Kalo udah selesai panggil aja"ujar Irfan.
Kalo bisa aku memilih di kamar mandi saja dulu daripada harus keluar ujung-ujungnya Alice pasti mengintrogasiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Lecturer
RandomLove My Lecturer Aku Amanda Stevanie,umur 22 terlahir dari keluarga sederhana dan kuliah di salah satu universitas di Surabaya. Selain,menjadi mahasiswa aku juga bekerja sebagai waitress di sebuah cafe. Irfandy Hadi Wijaya usiaku s...