Part 23

5.6K 205 7
                                    

Panas matahari begitu terik menerpa wajahku membuat padanganku berkunang-kunang aku menarik lengan Alice melipir ke penjual minuman.

"Al,aku haus banget disini dulu ya"sahutku.

Alice mengangguk lemah "Manda kamu kenapa muka kamu pucet banget.."tanya Alice khawatir "Mbak cappuccinonya dua ya"

"Mungkin kecapean kali trus kemarin kurang tidur juga"jawabku lemah.

Masih ada 20  menit lagi aku menikmati minumanku menyandarkan kepalaku di bahu Alice

"Pinjam bentar ya.."

Alice tertawa seraya menghabiskan cappuccinonya.

"Bentar lagi mulai acaranya..aku rapiin makeup dulu"

***
Memasuki ruang auditorium kami berdua ke tempat duduk yang dekatan kipas angin.

"Manda Pak Irfan sana ganteng banget"puji Alice.

Aku mengikuti arah pandangan Alice benar saja Pak Irfan baru saja memasuki Auditorium kuakui ia memang ganteng memakai setelah bewarna abu-abu  mengingat semalam aku kurang tidur karena membalas chatnya.

Aku tak begitu serius menyimak materi Pak Irfan kepalaku sungguh pusing ditambah kipas angin yang berada di dekatku beberapa aku menghembuskan napas mencoba duduk yang nyaman.

Aku menoleh ke samping "Masih lama..!tanyaku pada Alice

"Setengah jam lagi"

Mataku terpejam sejenak peluh yang menetes di dahiku kulap dengan tissue.
Sesekali aku mendengar Pak Irfan aku tahu ia membahas tentang enterpreneur.

Banyak teman-teman mahasiswi yang begitu antusias menyimak materi ada yang hanya berswafoto lalu bergosip.

Aku bernapas lega Pak Irfan telah selesai berbicara tinggal sesi tanya jawab lagi tak sengaja mataku dan Pak Irfan bertemu  dan dia tersenyum padaku.

Untungnya Alice tak menyadarinya, ia sibuk memainkan ponsel.

Hanya menerima tiga pertanyaan yang ngacungin tangan lebih sepuluh orang
dan tiga orang yang beruntung juga bisa foto bareng sama Pak Irfan.

***

Irfan telah selesai memberi materi sebelum pulang ada Pak Herdy menyapanya.

"Terimakasih nak sudah mau mengisi seminar hari ini"

Irfan tersenyum "Saya yang harus terimakasih Pak sudah memberiku kesempatan jadi dosen tamu di sini.."

"Kenapa tidak?? kamu bisa saja jadi dosen tetap tapi saya tahu kamu super sibuk.. Jadi bagaimana mahasiswa saya kemarin apa ada yang bandel atau tidak mengerjakan tugasnya"

"Semuanya baik kok Pak..gak ada yang bandel saya juga sudah transkip nilainya"

"siapa tahu ada mahasisswa saya yang naksir sama Pak Irfan?"canda Pak Herdy.

Irfan berdehem "..kalo itu saya gak tau Pak Herdy"ujarnya.

Dalam hatinya ia yang jatuh hati sama salah satu  mahasiswa Pak Herdy.

Irfan ijin pada rekan-rekan dosen bahkan bukan hanya Pak Herdy yang memintanya menjadi dosen tapi  beberapa dosen yang lain.

Keluar dari auditorium banyak mahasiswa menyapanya Irfan  menyapanya balik.

***

Alice terlihat cemas bagaimana tidak muka Amanda sangat pucat. Hingga Amanda yang berjalan lemas

"Manda kamu sakit?"

Aku berjalan tertatih untungnya ada Alice yang memapah tubuhku hingga sampai di pelataran parkir.

Love My LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang