Part 20

5.6K 201 6
                                    

Sebentar lagi Pak Irfan masuk ke ruangan semua teman kembali ke tempanya meski ada yang heran denganku,karena baru kali ini aku menduduki kursi depan.

"Selamat pagi semua"sapa Irfan

"Pagi pak"jawab serentak.

Irfan berjalan ke meja menyimpan ranselnya "Saya lihat kalian begitu semangat pagi ini dan sebelum materi di mulai saya ingin menyampaikan informasi sedikit saja  hari ini ,har terakhir saya mengajar di kampus kalian ?jawabnya.

"Kok cepat banget pak?"

"Gak bisa lihat Pak Irfan lagi"

"Pak Irfan gak di perpanjang sampai akhir semester"

Irfan menghembuskan nafas kasar " Saya disini hanya 2 bulan dan masalah nilai kalian sebentar saya transkip ya"

"Ada Pak Herdy yang menunggu kalian di final"

"Dan kita masih bisa ketemu mungkin kalian bisa jalan-jalan ke perusahaan atau ada yang ingin magang nanti silahkan persiapkan diri kalian mulai sekarang"seru Irfan.

"Ada lagi yang ingin di tanyakan mumpung materinya sudah selesai"

Materi semuanya rampung Irfan membuka sesi tanya jawab kepada mahasiswanya.

"Saya pak!..tapi gak berkaitan dengan materi yang dibawakan"sahut Citra salah satu mahasiswa.

Irfan mempersilahkannya

"Bagaimana cara membagi waktu Pak Irfan bekerja di perusahaan dan berkumpul bersama keliarga?"

Irfan mengapresiasi pertanyaan mahasiswanya

"Saya bekerja biasanya dari  senin sampai kamis full di kantor jadi weekend saya gunakan buat kumpul sama keluarga benar-benar quality time biasanya saya gunakan buat dinner"seru nya.

"Kalo sama pacar Pak"celetuk Alice.

Irfan mangut-mangut  berpikir "Sama pacar biasanya jarang ketemu ya tapi kemarin ia buatin saya makanan spesial Sup Ayam"ujar Irfan.

Alice melotot sup Ayam yang di maksud Pak Irfan itu Sup Ayam di buatkan Manda untuknya.

Aku kok jadi panas dingin Pak Irfan bahas  tentang Sup Ayam kemarin yang di maksud Pak Irfan kan di apartmentku.

Oh my godness pantes aja Alice cengar cengir di belakangku. Pasti Alice pikir aku menjalin hubungan dengan Pak Irfan.
Aku gak sadar tiba-tiba memukul meja
semua mata tertuju padaku

"Maaf saya gak sengaja tadi tangan aku refleks aja"

Aku menatap Pak Irfan sebaliknya ia juga menatapku tajam "Apa ada masalah? Saya lihat kamu panik"tanyanya.

Aku tertegun mendengarnya apalagi pandangannya seakan mengunci tubuhku "owwh..Gak ada Pak,saya baik Pak"ujarku gugup.

Irfan lalu duduk di kursinya "Saya rasa pertanyaannya sudah selesai,sampai bertemu di lain waktu"pamit Irfan


Love My LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang