Akhirnya waktu 90 menit yang diberikan Pak Irfan habis. Amanda bisa bernafas lega sudah mengikuti ujian susulan dan lebih senangnya lagi Pak Irfan mengantarku pulang jadi aku gak jadi naik taksi.
Derasnya hujan di malam hari membuatku terjebak berdiri di depan cafe bersama Pak Irfan. Sudah jam 10 malam Pak Irfan memutuskan berjalan menerobos hujan menuju mobil aku mengikutinya di belakang
Dalam mobil Amanda mematikan AC mobil karena tidak tahan dingin ditambah bajunya juga sedikit basah memungkinkan dirinya tambah kedinginan lagi
Irfan Pov
Aku sungguh khawatir melihat Amanda menggigil mungkin karena kehujanan. Aku mengambil jasku di jok belakang lalu menyampirkan ditubuhnya.
Meski dia sempat protes tetapi aku sama sekali tak peduli. Aku baru tahu kalau Amanda ini wanita keras kepala. Aku menggenggam erat tangannya untuk menghangatkan agar tidak terlalu kedinginan dimobil. Tiba juga di Apartment Amanda meski hujannya belum reda juga.
"Gak mau mampir dulu " ucap Amanda seraya membuka pintu mobil.
"Lain kali,ini udah malam "jawabku
Amanda turun dari mobilku .Ia memaksa tidak ingin masuk ke Apartmentnya sebelum melihatku pergi.
POV end
Amanda telah memakai piyama favoritnya. Ia segera mencuci baju yang di pakainya tadi sebenarnya ia sudah lelah dan ngantuk tapi masih bekerja lagi.
Amanda menggantung jas Pak Irfan di hanger ia terus menatap jas itu Amanda merasakan degup jantungnya ketika berada di dekat Pak Irfan seperti ia sedang lari marathon. Mendekap jas Pak Irfan ia suka mencium aroma parfumnya.
"Aku kembaliin gak ya jasnya" ujar Amanda sendiri.
---
Hujan kemarin membuat badanku meriang aku tetap bangun pagi membuat sarapan karena perutku sudah lapar.
Meski hanya sandwich dan susu coklat membuatku tetap menikmati sarapan di pagi ini.
Aku melirik jam masih pukul 8 pagi kebetulan bahan dapurku sudah habis jadi aku harus ke supermarket belanja kebutuhan lagi mumpung 2 hari yang lalu aku habis gajian.
Membereskan piring kotor aku berjalan ke wastafel untuk mencucinya. Kuambil cardigan yang kusimpan di atas sofa. Aku menutup pintu apartmentku.
Teringat dengan Alice aku berencana akan membuatkannya sup ayam favoritnya aku masuk di supermarket berjalan mencari kebutuhan yang harus kubeli
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Lecturer
AcakLove My Lecturer Aku Amanda Stevanie,umur 22 terlahir dari keluarga sederhana dan kuliah di salah satu universitas di Surabaya. Selain,menjadi mahasiswa aku juga bekerja sebagai waitress di sebuah cafe. Irfandy Hadi Wijaya usiaku s...