Part 26

5.9K 208 15
                                    

Irfan membuka pintu ruangan berjalan ke sisi nakas meletakkan makanan untuk makan siang Amanda.

Ia tersenyum melihat tingkah Amanda yang cemberut mungkin bosan karena sendiri di kamar apalagi setengah jam Alice sudah pulang.

Ada perasaan khawatir pada dirinya ia segera meluncur ke rumah sakit takut Amanda sendiri.

***
Ia begitu telaten memindahkan makanan ke atas piring mengecek imfus Manda.

"Makan dulu  biar cepat sembuh" sahut Irfan mengaduk bubur ayam.

"Pulang ya" ucapku pelan.

Aku menarik napas menggeliat kesana kemari menatap Pak Irfan yang ingin menyuapiku.

"Tapi makan dulu dan tergantung dari dokter Rara " ancamnya.

Aku menunduk melihat makanan yang dipiring Pak Irfan bubur ayam sepersekian detik aku membuka mulut sebenarnya aku memang sudah lapar.

"Makan yang banyak sisa  satu sendok lagi"

"Minum" kataku menunjuk gelas.

Pak Irfan beranjak mengambil gelas di atas nakas membantuku minum.

"Aku harus kerja Pak,kalau harus lebih lama di sini aku gak bisa bayar apalagi nih  di ruangan VIP kenapa gak di ruangan yang "

"Bisa gak sih jangan mikir yang lain dulu kamu masih sakit" balas Irfan.

"Masalah VIP jangan kamu pikirin karena aku ingin kamu dapat pelayanan terbaik " lanjutnya.

Aku terpaku melihat Pak Irfan begitu peduli padaku,mengkhawatirkanku.
Mungkin ia hanya kasihan karena aku mahasiswanya.

"Manda,jangan melamun lagi " tegurnya.

"Gak apa-apakan aku tinggalin bentar.. Aku ketemu sama dokter Rara dulu apa kamu bisa pulang siang ini atau nggak"

Aku mengangguk tersenyum mudah-mudahan aja bisa karena aku sudah jenuh kalau harus lebih lama lagi.

***

Irfan memasuki ruangan dokter Rara  kebetulan dokter  Rara ini sudah lama menjadi dokter pribadi keluarganya.

"Silahkan duduk Pak Irfan Hady"

Irfan menarik kursi di depannya mendudukkan bokongnya

"Ada yang saya ingin bicarakan mengenai pasien Amanda Stevanie"

"Silahkan"

"Apa sudah bisa pulang".

Dokter Rara tertawa "Menurut pemeriksaan terakhirnya kondisinya sudah semakin baik..apa dia kekasihmu aku lihat kemarin kamu begitu khawatir".

"Bukan Ra..dia mahasiswaku"

Dokter Rara memberikan rentetan pertanyaan mengenai pasien Amanda Stevanie ia tahu betul karakter Irfan mereka sudah berteman lama.

Meski Amanda seorang mahasiswa, Irfan tak pernah sepeduli ini terlihat caranya memperlakukan Amanda kemarin dokter Rara tersenyum senang.

Akhirnya ada yang bisa  menaklukkan seorang Irfan.

"Tapi yang aku liat kok lain ya"sindir dokter Rara berusaha memancing Irfan agar kesal .

Irfan tak menggubrisnya ia berdiri beranjak dari kursi.

"Thanks Ra, satu lagi jangan sampai keluargaku tahu tentang ini"

"Masama..ok deh bisa dirahasiakan"balas dokter Rara
***

Akhirnya aku bisa pulang

"Bahagia banget"

Aku mengangguk "Biaya administrasinya berapa Pak?"

Aku menghembuskan nafas kasar bukannya menjawab pertanyaanku ia membuka pintu mobil aku mengikuti perintahnya kulihat ia berjalan mengitari mobil.

Duduk di balik kemudi aku menatapnya kesal "Pak Irfan aku tadi nanya berapa biaya rumah sakitku"

"Nanti  aku beritahu, ini obatnya kamu harus minum 2 kali sehari ini  3 kali...ini yang sesudah makan "

"Ok Pak  banyak banget" seraya membaca resep obatnya.

Pak Irfan fokus menyetir aku  memandangnya diam tanpa mengajaknya mengobrol.

"Sampai di apartment jangan keluar dulu kamu banyakin istirahat,jangan telat makan dan obatnya harus di minum tepat waktu "jelas Irfan.

"Siap pak,ada lagi"

" Itu aja. Kok cemberut gitu mukanya tadi senang banget pengen pulang..kenapa sekarang kusut"ujar Pak Irfan.

"Kesel Pak"balasku sinis.

Irfan tahu yang membuat Amanda marah
"Masalah administrasi kamu gak usah pikirin"

"Tapi..!"potongku.

"Amanda kesehatan kamu yang lebih penting aku gak mau kamu sakit lagi"ucapnya khawatir
"Jadi,tolong jangan keras kepala"

Sontak aku membeku seketika Pak Irfan mengengam tanganku erat.

Pipiku memerah aku menghindari tatapan Pak Irfan.

"Tadi kamu liatin aku terus kan,nah sekarang giliran aku"

"Fokus Pak..aku belum mau mati muda"jawabku ketus.

Love My LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang