Hembusan angin malam menerpa wajahku mengamati bintang-bintang di langit seraya tersenyum pilu.
Kepulanganku dari rumah sakit Pak Irfan menjagaku bahkan saat ini ia tengah bersantai di apartmentku.
“Kenapa belum tidur” tanyanya.
Aku mendengus kesal “kan Pak Irfan belum pulang,gimana aku bisa tidur”ujarku.
Bukannya pulang ia menyadarkan kepalanya di sofa “Kamu tidur aja duluan aku gak bakalan macam-macam kok kalo itu yang kamu khawatirin”
Aku melangkahkan kaki ke dapur mengambil sebotol air.Jadi aku yang bingung sebenarnya Pak Irfan maunya apa sih.
“Besok aku mau kerja jadi Pak Irfan gak usah ke sini!“sahutku berjalan ke sisi kiri sofa.
“Gak boleh”
Pak Irfan menatapku tajam “Kenapa gak di bolehin lagian aku udah sembuh “bantahku.
“Gak ingat ucapan dokter Rara seminggu kamu gak boleh terlalu kecapean”Aku menarik napas “2 hari,aku gak biasa diam diri di apartment”ucapku nada memelas. “Atau 3 hari”
“Manda,gimana caranya ngilangin keras kepalamu?”Pak Irfan mendesah “atau gini aja 5 hari fix gak ada tapi-tapian”
Aku mengabiskan air minumku memikirkan 5 hari saja di apartment membuatku jenuh.
“Pak Irfan tahu kan kalo aku gak kerja selama 5 hari aku bisa di pecat kalo aku di pecat aku gak bisa makan,kuliah ,bayar sewa apartment” ucapku sarkasme.
Pak Irfan merengkuh tubuhku “Sebentar saja aku udah bicara sama bos kamu kemarin... kalo emang ada yang kamu bayar biar aku yang bayarin”
Berada di pelukan Pak Irfan membuatku tenang jantungku berdegup aku berharap dia tak mendengarnya.
“Aku bukan wanita seperti itu”
“Negatif lagi kan di pikiran kamu...aku cuma ingin bantu kamu Manda”
Aku ingin melepas pelukan Pak Irfan tapi yang ada ia malah memelukku erat.
“Aku gak suka seperti itu sama aja dong aku manfaatin Pak Irfan”cibirku.
Pak Irfan tertawa ”Kok kamu gemesin banget ...aku gak merasa di manfaatin, gak sama sekali”
”Sekarang tidur ya udah tengah malam...kalo udah tidur aku pulang”
Aku menggangguk lemah mataku sudah lima watt aku berjalan gontai ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Lecturer
RandomLove My Lecturer Aku Amanda Stevanie,umur 22 terlahir dari keluarga sederhana dan kuliah di salah satu universitas di Surabaya. Selain,menjadi mahasiswa aku juga bekerja sebagai waitress di sebuah cafe. Irfandy Hadi Wijaya usiaku s...