11

5K 248 4
                                    

Author Pov

Angela duduk santai di balkon kamarnya,  dia sedang menikmati matahari pagi. Sesekali dia mengelus lembut perutnya yang kian membuncit.

"Berkat kamu,  Mommy punya kekayaan dari ayah kandungmu. Dan berkat kamu juga, aku bisa memiliki Dzefin. Bukan,  Daddy mu." Angela tersenyum licik karena Dzefin sudah mulai ada didalam genggamannya.

"Hallo"

"[…]"

"Jangan panggil aku Angela jika aku tidak bisa mengatasi semuanya. Dzefin sudah ada dalam genggamanku. Nanti aku akan datang ke kantornya."

"[…]"

"urusi masalahmu."

Angela langsung menutup telpon dari orang yang selalu membantunya menjalankan rencana.

Flashback On

Angela senang karena akhirnya dia bisa melihat Dzefin di kampus.
Lalu dia mendekati Dzefin yang duduk dikursi. Dia sedang melakukan Video call dengan seseorang.
"Aku sibuk Fy,  ini saja aku kekampus hanya ingin meminta tanda tangan dosen untuk laporanku." ucap Dzefin dengan malas.

"Kamu selalu sibuk Dzefin,  tapi kamu harus cepat pulang ke Indonesia. Nanti kita langsung menikah." ucap Fy dengan mudahnya.
"Maaf Fy,  aku akan kerja dulu disini setelah lulus jadi aku akan pulang beberapa tahun lagi."

"Apaaaa?  Kalau begitu aku yang akan menyusulmu TITIK."

"Fy,  aku mohon mengertilah."

"Baiklah,  aku akan mengerti."

"Makasih."

"Sama-sama,  aku harus kembali kerja Dzefin. See you and I Miss you."

"Dasar,  ayo cepat kerja."

Dengan kasar Dzefin mengakhiri Video call nya dengan Fy.

"See you too and I miss you too Fy." Dzefin membalasnya meski sudah tidak tersambung lagi.
Angela merasa hancur karena Dzefin ternyata sudah mempunyai kekasih.

"Oh Angela??" Dzefin terkejut ketika berbalik ternyata Angela berdiri tidak jauh darinya.
"Apa itu kekasihmu?" tanya Angela
"Bukan, tapi dia calon pendampingku."

Deg

Mendengar pernyataan Dzefin membuat Angela sakit hati.
"Ooh calon pendampingmu."

"Iya,  tapi aku belum memberitahunya kalau aku akan melamarnya ketika aku kembali ke Indonesia."

"Kenapa?"

"Karena aku masih belum punya apa-apa untuk melamarnya. Nanti setelah aku memiliki sesuatu yang membuat aku layak untuk menikahinya maka aku akan melamarnya."

"Kenapa? Bukannya kamu punya orang tua kamu punya perusahaan?"

"Iya,  tapi aku juga harus belajar bagaimana berbisnis. Dimana aku nanti memegang perusahaan, perusahaan itu harus maju."

"Apa yang harus aku berikan jika kuliah saja aku belum lulus. Aku hanya ingin bekerja keras."

Angela merasa semakin sakit hati. Dzefin orang yang mandiri. Bahkan dia tidak ingin mengandalkan kekayaan orang tuanya begitu saja. Dia menyukai  wanita  lain.

"Oh itu Jeremi." Dzefin menunjuk Jeremi yang sedang berjalan.
"JEREMI!!!" panggil Dzefin, lalu Jeremi menoleh dan merasa sakit hati ketika Angela dekat dengan Dzefin.

Dating Delayed (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang