24

7.1K 314 7
                                        

Author Pov

Fy terkejut karena tiba-tiba Angela datang dan membawanya keluar rumah sakit.
"Angela kamu mau bawa aku kemana??" Fy ketakutan terlebih Angela membawanya ke jalan Raya.
"Angela kenapa berhenti ditengah jalan?? Angela ayo tepikan aku takut." Fy  semakin  ketakutan.

"Apa kelebihanmu Stefany??  Apa?? Kenapa Dzefin selalu mencintaimu dan melihatmu?" ucap Angela sambil perlahan berjalan mundur menuju tepi jalan Raya.

"Aku tidak paham apa maksudmu Angela??  Aku mohon bawa aku ketepi jalan." Angela tidak mendengar permohonan Fy.
"Aku melakukan ini karena aku sangat mencintai Dzefin, semua aku lakukan demi mendapatkan Dzefin. Tapi kenapa dia selalu mencintaimu."

"Angela,  kamu harus ingat dengan anakmu??"

"Apa yang aku bisa lakukan?? Dzefin membuangku sekarang. Kamu tidak boleh mendapatkan Dzefin kalau aku tidak bisa."

Dari kejauhan sebuah mobil berjalan dengan kecepatan sedang,  namun tetap saja membuat Fy ketakutan.
"Angela cepat bawa aku, aku mohon."

"Berjanjilah kamu akan menjauhi Dzefin, tinggalkan Dzefin untukku dan anakku."

Sesaat Fy diam,  dia tidak bisa begitu saja merelakan Dzefin untuk Angela.
"Kenapa kamu diam??"

"ANGELA!!!!" Fy dan Angela menoleh dan tanpa fikir panjang menarik Fy ketepi jalan.
"Kamu gila Angela,  aku tidak menyangka kamu seperti ini?!"

"Iya aku gila,  karena mencintaimu Dzefin. Tapi kamu tidak pernah mencintaiku." Angela menangis sambil memegang perutnya.
"Ini bukan Cinta Angela tapi obsesi. Obsesi kamu terhadap Dzefin." ucap  Fy.

"Diam kamu Stefany!!! Aku tidak ingin mendengar suaramu itu."

"Justru kamu yang diam Angela,  aku tidak sudi punya istri sepertimu dan aku akan menceraikan kamu."
Angela  terkejut  dia  merasa  hatinya  hancur  ketika  Dzefin berkata  dengan  kasar  padanya.
"Ini  semua  gara-gara wanita  ini, aaaarrgghhhtttt." Angela  tiba-tiba meringis  memegang  perutnya.
"Angela  kamu  baik-baik saja???" Fy  khawatir melihat  kondisi  Angela.
"Jangan  sok  perduli  padaku, aku  sudah  hancur semuanya hancur!!!" Angela  merasa terpuruk, rasanya  dia  ingin  mengakhiri semuanya.

Jauh  dari  keributan itu, seorang  pria  duduk  disebuah  motor.
"Angela-Angela, kamu memamg  dipenuhi drama." ucap Marco, dia  melihat  Dzefin yang  berdiri dekat  tepi jalan.
"Sudahlah, kamu  harusnya  menyusul temanmu." Marco membuang  puntung  rokok.

Sementara itu, sebuah  ambulans datang. Fy  terkejut karena  itu  adalah  ambulans dari  sebuah  rumah  sakit  jiwa.
"Bawa  wanita  itu." ucap Dzefin menginteruksi.Lalu 2 pria berbaju putih langsung mendekati  Angela  dan  akan  menyeretnya ke  dalam  ambulans.
"Aku  tidak  gila  Dzefin, Dzefin kenapa  kamu  lakukan  ini  padaku  Dzefin!!" Angela  memberontak dia tidak  mau  masuk kedalam mobil  ambulans.

"Apa  yang  kamu  lakukan  Dzefin?? Ini  terlalu kejam  untuk  Angela." ucap  Fy  dengan  penuh  rasa  kasihan  pada  Angela.
"Ini  memang  yang  terbaik Fy, justru  ini  adalah  bentuk  rasa  perduliku padanya."Ucap Dzefin dan  Fy  hanya  diam. Bukan  karena  setuju, dia  merasa  bukan  saatnya  membantah.
"Sekarang  kamu  masuk, kamu  pulang  dengan  Andi  saja, aku  akan  masuk  menemani  Angela. Walau bagaimanapun aku walinya."

"Hati-hati Dzefin."

"Iya." lalu  Dzefin mengecup kening  Fy.

"DZEFIN!!!!!!!"

Semua  orang  terkejut, karena  Marco datang dengan  membawa pistol yang  arahkan  pada  Dzefin dan  Fy.
"Marco??" Fy  langsung  memegang tangan  Dzefin.
"Fy  kamu masih tunanganku, dasar  wanita  tidak  tau  malu."

Dating Delayed (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang