22

6K 298 8
                                    

Stefany Pov

Akhirnya jam pulang kerja tiba, ketika aku akan menunggu taksi karena ketika berangkat kerja bareng Marco. Mengingat namanya aku merasa kesal.

Lalu ada sebuah mobil yang berhenti di depan ku.
"Fy??!" ternyata Marco, kenapa dia memakai mobil lain.
"Ada apa??" aku masih kesal dan tidak mau menatap wajahnya.
"Kamu masih marah???"

"Menurutmu???"

"Aku minta maaf Fy sungguh." aku menatap raut wajahnya, dan terlihat dia sangat merasa bersalah.
"Baiklah aku maafkan kamu." dia langsung tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dibalik punggungnya.

"For you." dia memberikan sebuket bunga Mawar merah padaku.
"Aku kira kamu tidak akan bisa romantis??"

"Demi kamu aku bisa Fy." aku hanya tersenyum.
"Ayo kita pulang." lalu dia membukakan pintu mobil dan aku langsung masuk.

"Fy,  kita ke apartemen aku dulu."

"Ada apa??"

"Kamu belum pernah datang kesana Fy,  kita makan malam disana saja gimana?"

"Lalu makanannya??  Marco kamu tau aku tidak bisa masak."

"Aku yang akan jadi chef untuk tunanganku."
Aku langsung mengangguk tanda setuju. Lalu dia menstarter mobilnya dan mobilpun mulai jalan.  Untung tadi ada Andi jadi aku memberikan laporan pada Andi,  aku tidak mau bertemu dengan Dzefin terlebih kejadian kemarin itu.

"Fy,  aku harap kamu tidak memikirkan siapapun selain aku."

"Apa??" aku terkejut dengan ucapan Marco.
"Kamu masih memikirkan Dzefin kan???" aku semakin terbelalak dengan ucapannya.
"Marco??"

"Sudahlah Fy,  kita bahas nanti."
Ekspresi Marco  berubah, dia  terkadang manis  tapi dia juga  sering  menunjukan  sisi  lain. Aku  memang  tidak  mengenal  tunanganku  sendiri.

~~~~

"Sudah sampai, silahkan masuk." aku  langsung mengamati  desain  apartemen milik  Marco.
"Kamu  mau minum apa??"

"Air putih  saja." jawabku

"Baik." lalu  dia  pergi  menuju  dapur. Sedangkan aku  melihat-lihat  ruang  tamu  yang  langsung  menyuguhkan pemandangan ibu  kota.

"Apa  itu  Indah???" aku  terkejut  karena  Marco  sudah ada  disini  sambil  membawa  segelas  air  putih.
"Aku  kira  kamu  tidak  serapih  ini." ucapku lalu  Marco  memelukku dari  belakang.

"Kamu memang  tidak  tau  apapun  tentangku  Fy."

"Marco lepas." aku  berusaha  melepaskan pelukannya.
"Kenapa??? Disini tidak  ada  siapa-siapa Fy." aku  langsung  melihat  ruangan  yang  memang  hanya  kita  berdua.

"Marco aku  mohon."

"Dulu  pada  Dzefin kamu  yang  selalu menempel padanya. Kamu  selalu  menggandeng  tangannya. Padahal  dia  bukan  siapa-siapa kamu, tapi  aku?? Aku  tunanganmu  Fy." aku  merasakan  ada  yang  tidak  beres  pada  Marco.

"Marco please jangan bahas  itu. Aku hanya  belum terbiasa saja."

"Baiklah  aku  tidak akan  bahas  lagi." ucapnya, sedangkan  aku langsung meneguk minumanku sampai  tandas. Rasanya  ada  sesuatu yang  segar  mengalir  di tenggorokanku.

"Marco, kenapa badanku lemas." aku  merasakan  kakiku tiba-tiba tidak  sanggup  berdiri.
"Kamu  baik-baik saja???" Marco  langsung  membantuku dan aku  langsung  duduk  disofa.
"Kamu  terlalu  capek  Fy, aku  ambilkan  obat."

Dating Delayed (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang