7

6.1K 313 6
                                        

Author pov

Dzefin sudah selesai mandi, karena sekarang adalah hari pertama dia bekerja di perusahaan Dave.
"Akh maaf,  ini pakaianmu." baik Angela dan Dzefin terkejut karena walau sudah seminggu mereka menikah,  mereka masih canggung.

"Iya terimakasih Angela." Dzefin mengambil kemeja sedangkan Angela langsung berjalan keluar kamar.
"Aku mau bantu mamah menyiapkan sarapan." lalu Dzefin mengangguk.
"Kenapa secanggung begini??  Aku tidak yakin tapi mungkin kedepannya akan terbiasa." lalu Dzefin kembali ke kamar mandi untuk memakai pakaian.

Sementara Angela berjalan menuju dapur,  dengan perut yang membuncit membuatnya sedikit kesulitan.
"Kakak??" Angela menoleh dan ternyata Dafi yang memanggil.
"Akh Dafi."

"Kakak mau kemana??"

"Aku mau kedapur bantu mamah buat sarapan." ucap Angela dengan senyum.
"Aku bantu kak,  keliatannya keponakanku membuat kakak repot." Angela tersenyum karena Dafi sangat baik padanya.

"Ya ampun Angela kamu mau kemana??"

"Mau bantu mamah katanya,  tapi dia kesusahan pas turun ditangga." jawab Dafi.
"Sayang kalau gitu kamu pindah kamar bawah aja sementara. Tenang sama Dzefin kok,  mamah engga mau kamu kecapean naik turun tangga." ucap Fitri.

"Iya kak,  bahaya juga kalau kakak naik turun tangga dalam keadaan seperti ini." ucap Dafi membuat Angela langsung terharu.
"Terimakasih,  aku tidak pernah mendapat perhatian seperti ini sebelumnya."

"Sudah ayo bantu mamah kalau mau,  Daf kamu panggil papah. Dia lagi nelpon tadi di halaman belakang, bilangin sarapan sebentar lagi siap."

"Baik mah."

~~~~

Dzefin Pov

Aku dengar Fy kerja disini, apa aku bisa menghadapinya?? Lalu aku masuk lift,  tidak sedikit orang-orang menatapku sambil membicarakanku dibelakang. Aku tau,  semua orang pasti mengetahui kalau aku menikahi wanita yang sudah hamil 5 Bulan. Pernikahanku sangat terburu-buru.

Sedikit demi sedikit orang-orang keluar dari lift,  aku merasa lega. Aku tidak perduli dengan omongan orang, yang aku perduli adalah perasaan Fy.

Ting

Aku sudah sampai dilantai dimana ruanganku.
"Fy nanti siang kita makan di restoran biasa oke?" aku melihat Fy sedang mengobrol dengan temannya.
Dia langsung menatapku terkejut,  dan langsung salah tingkah.

"Hai." sapanya dengan ramah,  biasanya dia akan langsung memelukku tidak perduli dimana dia akan melakukan hal itu,  tapi kali ini tidak.
"Iya hai." balasku kaku.

"Ayo Fy,  kita harus pergi." temannya menyeret dia masuk kedalam lift .
Aku menatap Fy dengan rasa rindu, apa aku menyesal mengambil keputusan dengan menikahi Angela???

"Pak Dzefin???" aku langsung  menoleh dan seorang pria  menyapaku usianya tidak jauh beda denganku.
"Iya."

"Saya Andi, sekarang saya  adalah sekretaris anda. Oh iya  selamat atas pernikahan anda."

"Oh iya sama-sama. Apa disini  sekretarisnya laki-laki??" tanyaku heran. Bukan, bukan  aku mengharapkan sekretaris seperti pada umumnya.

"Tidak pak, peraturannya jika  seorang kepala staf sudah  menikah maka harus  mempunyai sekretaris yang  sesama jenis. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan."

"Oh peraturan yang sangat aneh." ucapku karena ini pasti papah yang  buat.
"Ada tentu tau alasannyakan?" tanya Andi yang dibalas senyum  olehku karena aku tau alasannya. Saat itu papah yang  sudah menikah dengan mamah, dan mamah memilih menjadi  ibu rumah tangga. Papah mendapatkan sekretaris baru dan sangat genit.

Dating Delayed (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang