Dzefin Pov
Aku langsung menatap Angela dengan marah.
"Aku takut mengganggu kamu Dzefin. " ucap Angela dengan pelan.
"Karena itu aku menelpon kamu untuk menanyakan kabar. Apa artinya pekerjaan dibandingkan kondisi adikku." aku tidak habis fikir dengan Angela, bahkan harusnya dia jujur kalau Dafi sakit."Maafkan aku." ucapnya.
"Sudahlah Dzefin, ini rumah sakit. Kamu bahas nanti saja. Angela, mamah harap kamu tidak melakukan kesalahan ini lagi."
Aku langsung masuk dan melihat Fy sekilas. Aku masih ingat perkataan Citra tentang Marco yang bertemu dengan perempuan.
"Kakak??" Dafi terlihat lemas, aku merasa menyesal membentaknya waktu itu.
"Gimana keadaanmu?" aku duduk disampingnya sambil mengacak rambutnya."Kak aku sudah besar masih saja mengacak rambutku." aku tersenyum melihat respon Dafi yang tidak pernah berubah.
"Kakak kapan pulang???""Baru saja, aku pulang karena ada pekerjaan disini karena ada klien yang ingin melakukan kesepakatan. Lalu ketika sampai di bandara Andi memberitahu kakak kamu masuk rumah sakit." jawabku.
"Terimakasih nak Andi, berkat kamu Dzefin pulang diwaktu yang tepat." ucap mamah.
"Akh sama-sama nyonya, saya juga tau dari bu Stefany. Kita bertemu saat akan naik lift dikantor." jawab Andi dengan ramah."Thanks Fy kamu udah ngasih tau Andi." ucapku dengan canggung.
"Iya tidak apa-apa, itu kebetulan aja aku bertemu dengan Andi." ucapnya dengan datar.
"Daf, ini aku bawain kue lapis dan jus buah naga.""Wah, thanks kak Fy. Tau aja aku lagi mau makan ini. Makanan rumah sakit itu sangat menyebalkan." dia itu sudah lulus SMA tapi ketika dengan keluarga manjanya tingkat akut.
"You're welcome."
"Makasih sayang kamu udah nyempetin jenguk Dafi." ucap Mamah
"Iya tante sama-sama, Dafi juga adik aku. Oh ya aku harus pergi, tidak enak ada Marco diluar. Aku permisi dulu semuanya." lalu dia keluar dari kamar inap Dafi.
"Dafi, kakak juga mau pergi."
"Loh, Dzefin kenapa kamu buru-buru ?" tanya mamah."
"Maaf mah, aku harus pergi. Aku dan Andi banyak pekerjaan. ""Tapi nak??"
"Mah, tolong!! Dan antar Angela pulang juga." aku menatap dingin Angela.
"Kamu tidak pulang kerumah??" tanya mamah lagi."kemungkinan tidak." jawabku yang langsung mencium pipi mamah dan mengacak rambut Dafi."
"Kak jaga kesehatan, jangan sampai masuk rumah sakit kaya aku."
Aku tersenyum mendengar pesan Dafi.
"Kami permisi." ucap Andi berpamitan.~~~~
Author pov
"Gimana dok hasilnya???" tanya Nino pada dokter Irwan.
"Benar dugaan Dafi, susu itu di campur racun yang cukup berbahaya."Jawab dokter Irwan.
"Seriusss??? Apa racun itu lebih berbahaya dari sianida??" Nino terkejut dia tidak percaya, kalau saja Dafi ceroboh."Entahlah, sekarang kita masih berusaha mencari tau." jawab dokter Irwan.
"Aku tidak percaya, hampir saja aku kehilangan sahabatku sendiri." gumam Nino.
"Sebenarnya siapa yang melakukan itu??" tanya dokter Irwan.
"Maaf dok, saya belum bisa memberitahu sekarang. Yang jelas, saya dan Dafi percaya pada dokter kalau dokter akan merahasiakan ini pada semua orang." jawab Nino.
"Baiklah detektif Upin dan Ipin." ucap dokter Irwan dengan nada bercanda.
![](https://img.wattpad.com/cover/105483187-288-k597086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Delayed (COMPLETED)
RomansaSedang Revisi. [Sequel from Believe Me] Menunggumu adalah yang aku lakukan karena kamu berjanji akan kembali. Memang kamu kembali tapi kenapa kamu membawa seorang yang kamu sebut sebagai istri. Kenapa??? Copyright©2017 by ParkMincreung