Dzefin Pov
Aku tidak pernah merasa gelisah seperti ini. Kematian Jeremi masih membuatku terkejut.
Ada sesuatu yang janggal, dari kecelakaan mobil dan surat wasiat.Aaaaaarrrrggghhhhh ini membuatku pusing. Bagaimana perasaan mamah dan Fy?? Aku harus berkata apa padanya? Dia seperti parasit untukku, tapi secara tidak sadar aku menyukainya.
Lalu aku mendengar suara ringtone ponselku. Terlihat nama yang tertera disana Mamah???
Aku langsung beranjak dari sofa, semalam aku tidak dapat tidur, tapi syukur Angela masih bisa tertidur pulas. Setidaknya keadaan tidak membuatnya menyiksa diri dan bayinya."Ha-hallo mah??"
"Dzefin, bisa kamu datang kerumah malam ini? Bawa calon menantu mamah?"
Aku hanya diam, bahkan aku merasa ini mimpi atau telingaku.
"Dzefin?? "
"I-iya mah aku akan kesana bersama Angela."
Terimakasih Tuhan karena telah membukakan hati mamah. Aku harus membangunkan Angela, tapi biarkan dia tertidur saja dulu. Lebih baik aku membersihkan diri dulu.
~~~~
"Really???"
Aku mengangguk dan dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
"Dzefin aku tidak menyangka mamahmu,"
"Sudah aku katakan mamahku akan merestui, sudahlah Angela kamu sarapan dan jangan banyak fikiran." dia kembali tersenyum.
"Selesai sarapan kamu langsung bersihkan diri karena sebelum kerumahku kamu harus check kehamilanmu." lalu aku berdiri karena sarapanku selesai."Dzefin!!!" Angela memelukku dia lagi-lagi menangis. Aku membalas pelukan Angela dengan penuh rasa canggung.
"Aku akan melakukan semua yang di inginkan Jeremi, tenanglah." lalu dia melepaskan pelukannya."Thank's."
"Iya."
~~~~
Stefany
Ada apa dengan jantungku? Badanku?? Oh jantungku berdetak kencang seperti ada festival marching band dalam dadaku, dan badan?? Aku tidak sakit tapi kenapa tubuhku gemetaran??
Tenangkan dirimu Fy, tarik nafas hempaskan, tarik nafas hempaskan. Oke, I'm ready.
Aku membunyikan klakson dan gerbang terbuka. Aku langsung masuk dan memarkirkan mobilku."Selamat malam nona Putri??"
"Selamat malam pak, oh ya Dzefin ada??" tanyaku pada supir yang biasa mengantar Dzefin kemana-mana kini dia bertugas mengantar adiknya.
"Tuan Dzefin?? A-ada Non, baru datang beberapa jam yang lalu." jawab pak Syarif dengan gugup."Baru datang???"
"I-iya."
"Baiklah aku akan masuk." dengan perasaan penuh kebahagiaan aku masuk kedalam rumah ini. Setiap aku merindukan Dzefin pasti datang kesini dan tante camer selalu mengizinkanku masuk ke kamar Dzefin.
Aku mendengar suara obrolan, samar-samar aku mendengar tentang merestui pernikahan dan apa lagi aku tidak jelas. Siapa yang akan menikah lagi?? Om Dave?? Ckckc mana mungkin om Dave itu Cinta mati sama tante camer. Dengan sedikit penasaran aku masuk ke ruangan keluarga dan ketika aku akan berteriak tiba-tiba.
"Terimakasih mah, maaf Dzefin membuat mamah kecewa. Tapi Dzefin melakukan ini karena ini adalah tanggung jawab Dzefin."
Jedddddeer

KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Delayed (COMPLETED)
RomanceSedang Revisi. [Sequel from Believe Me] Menunggumu adalah yang aku lakukan karena kamu berjanji akan kembali. Memang kamu kembali tapi kenapa kamu membawa seorang yang kamu sebut sebagai istri. Kenapa??? Copyright©2017 by ParkMincreung