Tiga Chapter sekaligus aku buat dalam semalam.. hah.. ternyata melelahkan juga ya menjadi sutradara sebuah cerita.,, aku harus benar-benar membayangkan hal ini terjadi di depan mataku... hihihihi
Fayla POV
Kenapa keadaan ini terulang lagi, aku sudah berusaha melupakan Fabian dan segala yang berhubungan dengan dirinya, namun sekarang, mama memaksaku untuk ikut ke pesta ulangtahun perusahaan keluarga Tafary.
Laki-laki itu, yah, aku sekarang membencinya, laki-laki yang membuat aku harus menahan malu karena penolakannya atas perjodohan orangtua kami, laki-laki yang sudah membuat aku mempertaruhkan harga diri ku sendiri didepannya, laki-laki yang membuat aku menginginkan amnesia dan menghapus kenangan buruk kurang lebih 9 bulan terakhir, dan laki-laki yang membuat aku tak mampu menegakkan wajahku lagi dengan angkuh dihadapan pria-pria yang mendekatiku, karena baru kali ini aku merasa di tolak dan tidak diinginkan, sungguh memalukan.
Sejak malam itu aku sudah memutuskan untuk melupakannya, aku menyerah, hatiku tercabik dan malam itu harga diriku pun jatuh bersama dengan derai airmataku. Aku jadi ingat bagaimana matanya tajamnya menatapku dengan penuh misteri. Setelah mendengar penjelasan Reno, aku beranikan diri bertanya kepada Fabian, mungkin itu tidak seharusnya, tapi malam itu juga kaki ini lancang mendekatinya dan pikiranku berani menghianatiku dengan mengatakan hal yang membuat aku harus menjauh darinya.
#Flashback#
"Fabian, aku ingin bicara denganmu" ucap Fayla datar.
Fabian pun menjawab tak kalah datar " ingin membicarakan apa? Bukankah urusan kita sebagai partner kerja sudah selesai, aku pikir tidak ada lagi yang perlu dibicarakan" dan Fabian hampir saja berlalu jika Fayla tidak menahannya dengan pertanyaannya..
"Apa ini semua karena Selva??"
malam itu tubuhnya berubah menjadi kaku saat Fayla menyebut nama Selva,
"Apa saja yang telah dikatakan Reno kepadamu??' ucapnya dengan penuh penekanan tanpa menjawab pertanyaan Fayla sebelumnya..
"semua.. aku sudah mengetahui semuanya.. apa hanya karena mataku mirip dengan Selva, jadi kau menolak bertunangan denganku?, apa karena mataku mirip dengan selva, sampai saat ini kau menolak untuk menatapku, apa karena itu semua....."
"BUKAN URUSANMUU,,," potong Fabian cepat dengan nafas yang memburu.
"Dan jangan campuri urusan ku lagi" lanjutnya dan mulai bersiap pergi dari tempat itu sebelum Fayla mencegahnya lagi dengan pernyataan yang membuat Fabian tercengang.
"Tidak bisa kah kau melihat aku hanya karena itu aku,, tidak bisakah kau melihat aku tanpa ada selva yang membayangiku" ucap Fayla lirih dan tertunduk menahan airmatanya yang mendesak untuk keluar.
"........" tidak ada jawaban dari bibir Fabian,
KAMU SEDANG MEMBACA
Arco Iris (Love Like a Rainbow)
RomanceDidalam cermin itu ada sesosok gadis yang sangat cantik dan anggun, namun mata cantiknya menyiratkan kerapuhan. wajahnya sendu.. gadis itu memakai gaun pernikahan,. Pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan. Setidaknya tidak dengan cara seperti in...